2. Surprise

388 20 0
                                    

Kaya Hawkins

Rasanya aku malas sekali untuk pulang kerumah. Maksudku, dirumah juga sepi kan? Toh, Zayn baru akan pulang besok. Aku juga nanti akan makan malam sendirian dan harus tidur sendirian juga karna Michelle sudah tidak mau menemaniku lagi. Dia ada janji dengan Andy, well, mereka pacaran, dan kadang-kadang aku merasa seperti 3rd wheel saat bersama mereka. Tapi ya, aku bisa apa?

Dengan malas-malasan, aku membereskan meja kerjaku dan mematikan komputerku sebelum akhirnya bangkit dan mengambil tasku dari meja.

Masih jam 7 dan kantor sudah sangat sepi. Sepertinya semua orang sudah pulang hari ini. Ah, tentu saja. Ini kan hari Jum'at. Semua orang pasti tidak sabar untuk menghabiskan waktu akhir pekan mereka.

Aku berjalan gontai melewati lobby sebelum akhirnya masuk ke dalam lift yang sepertinya cuma aku saja yang menghuni.

Tak lama kemudian, aku sampai di lantai dasar dan tersenyum kepada petugas gedung sebelum berjalan keluar menuju mobilku. Ya, hari ini aku memutuskan untuk menyetir sendiri karna Michelle tidak mau menjemputku. Sepertinya dia sedang marah kepadaku karna aku tidak mau mendengarkan dia.

Setelah menyetir selama hampir 20 menit, aku akhirnya sampai di flat. Segera kuparkirkan mobilku dan bergegas memasuki gedung dan naik keflat kami yang berada di lantai 3, sebenarnya gedung ini tidak terlalu mewah untuk ukuran seorang Zayn Malik, tapi gedung ini terletak di most private and safe area di London, itulah yang membuat kami berdua memutuskan untuk membeli sebuah flat di daerah ini. Zayn bisa memiliki privasi dan tidak takut atau harus khawatir akan perampok atau orang jahat saat meninggalkanku sendirian. 

Sesaat aku masuk, aku langsung berjalan lurus ke dapur dan menyalakan lampu sebelum memegangi jantungku yang hampir copot karna aku melihat seseorang duduk di meja makan dengan senyuman yang lebar. Di meja makan pun ada seikat bunga daisy berwarna kuning, sebuah kotak berisi coklat, dan sebotol wine, lengkap dengan 2 buah gelas di sisi kiri dan kanan.

"Surprise!" Katanya sambil berdiri dan langsung memelukku. Aku belum bisa bereaksi. Selain takut kalau ini hanya ilusi, aku juga tidak bisa percaya kalau ini dia.

Karna aku belum bereaksi, dia melepaskan pelukkannya dan mencium ujung bibirku sambil tertawa kecil.

"I miss you." Kataku sambil memainkan rambutnya.

"Aku lebih merindukanmu." Kata Zayn sambil menatapku dalam-dalam. Aku benar-benar beruntung karna aku memiliki pacar seperti Zayn, despite his greek god looks, dia adalah satu-satunya laki-laki yang tidak malu untuk menunjukkan rasa sayangnya terhadap seorang wanita, entah itu ibu, nenek, saudara-saudaranya apalagi pacarnya.

"Bukannya kau baru akan pulang minggu depan?" Kataku yang lalu memeluknya sekali lagi dan mencium lembut bibirnya sebelum melepaskan pelukan kami. 

"It's a surprise for my baby. How are you feeling, love?" Nervous.

"Baik-baik saja sekarang. Kau sudah makan? Mau aku masak?" Tanyaku sambil melepaskan jaket dan sepatuku, lalu mengambil bunga lily yang Zayn bawa dan menaruhnya kedalam vas berisi air. 

"Tidak usah, aku saja yang masak. How do you say about my famous ribs?" Yeah! Zayn membuat iga panggang terbaik dan tidak mau membagikan resepnya padaku, katanya itu resep rahasia yang membuat iga panggang yang dimasaknya spesial, dan kalau aku memakannya, aku hanya akan selalu mengingat dia. 

"Hell yeah! Aku boleh mandi dulu?"

"I'll prepare your bath also, my lady. Today is all about you." Kalau dirumah, Zayn banyak melakukan hal romantis seperti ini, walau tidak jarang dia mengurung dirinya di studio sampai berjam-jam hingga lupa makan. 

"Terima kasih, sayang."

"Anything for you, my lady."


--

Maaf banget ini chapter super duper pendek! Hope you enjoy all the sweetness from abang jen :)



Home - Zayn MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang