Part 10

12.6K 594 5
                                    

Heyy readers aku kembali :D
Maaf sebelumnya, aku fubikasikan kembali ya soalnya terjadi gangguan.
Happy reading !

***

" prill..prilly " tangan itu masih menggenggam tangan prilly.

" lepasin tangan gue " prilly mencoba melepas tangan nya dari genggaman hito. Ya hito yang bertabrakan dengan nya kekasih masalalu prilly. Dan kehadiran hito membuat prilly kembali teringat saat mendengar pengakuan hito pada waktu SMA. Dan itu membuat luka lama di hati prilly yang telah kering. Kini berdarah kembali.

" lepasin tangan gue. LEPAS " ucap prilly dengan nada tinggi dan menekan kata LEPAS.

Hito pun menuruti. Dia melepaskan genggaman nya. Setelah di lepaskan prilly hendak pergi namun lagi di tahan hito.

" prilly please.. Gue mau ngomong bentar "

" engga ada yang perlu di omongin. Semuanya udah selesai hito. Tolong jangan pernah hadir atau muncul lagi di hidup gue "

" prilly lo belum tau yang sebenarnya. Lo belum denger penjelasan gue "

" gue gak perlu penjelasan " setelah mengatakan itu prilly segera meninggalkan hito. Namun hito mengejar prilly dan terus memanggil dan mengajak prilly berbicara. Tapi prilly tidak menanggapi nya. Sampai prilly menghentikan sebuah taksi dan masuk kedalam taksi tersebut. Dan hito pun mengacak rambutnya frustasi setelah kepergian prilly.

" gue sayang sama lo prill sampai sekarang gue masih sayang sama lo. Aaaargh " hito hanya bisa merutuki kebodohannya sendiri.

Di dalam taksi prilly terus saja menangis. Dia memang tidak membawa mobil karna sedang malas menyetir.

" Maaf nona, apa nona tidak apa apa " ucap sopir taksi.

" tidak apa2 pak terima kasih " prilly mencoba agar tidak menangis lagi.

**

Sesampainya di rumah prilly mengurung diri di kamarnya. Melemparkan tas yang di bawanya ke sembarang tempat dan Merebahkan tubuhnya di ranjang dan menutupi wajahnya dengan bantal.

Handphone prilly berdering menandakan ada telpon masuk. Prilly beranjak dari ranjangnya dan mencari tasnya kemudian mengambil handphone nya.

Aliandooooo calling.

Tetera nama ali disana. Ya ali lah yang menelpon namun prilly tidak mengangkatnya. Setelah panggilan berhenti prilly mematikan handphone nya dan melemparkan handphone itu ke sofa. Ia pun kembali ke atas ranjang dan kembali menangis. Menangisi yang telah berlalu.

Cukup lama prilly menangis hingga sampai ketiduran.

**

" vin ke ruangan gue sekarang " ucap ali lewat telpon kantornya.

Dan ali kembali uring2an. Berjalan bolak balik. Tidak lama kevin memasuki ruangan ali.

" kenapa sih li " ucap kevin. Lalu duduk di sofa ruangan ali. Ali juga ikut duduk bersama kevin.

" hari ini lo udah telpon atau sms prilly gak "

" enggak, kenapa sih "

" handphone nya gak aktif. Pertamanya sih nyambung cuma gak di angkat. Gue coba lagi malah gak aktif ".

" lagi sibuk kali " kevin mencoba menenangkan ali.

" sesibuk apapun dia. Pasti angkat telpon gue vin. Kali ini gue ngerasa ada yang gak beres. Pasti ada apa2 sama prilly "

" udah lah li lo gak usah berlebihan. Yakin aja prilly baik2 aja "

" gue khawatir vin gue khawatir "

WANITAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang