Part 25

10.5K 584 1
                                    

* *

Pagi hari berlalu ke siang berlalu ke sore dan berganti malam. Terasa begitu sangat cepat. Weekend begini Ali sendirian di rumah. Menghabiskan waktu liburnya bersantai di rumah tanpa di temani siapa pun. Padahal bisa saja dia jalan-jalan bersama Prilly. Tapi sayangnya Prilly sudah pergi menemani Mila karna sudah berjanji.
Ketika sedang bersantai di ruang tengah menonton tv. Ada saja yang mengganggu. Tiba-tiba ada yang bertamu ke rumah. Itu bukan Kevin karna Kevin sudah bilang jika akan terlambat pulang nanti karna harus menemani pacarnya Sahila seharian penuh. Dan biasanya juga kalau Kevin pulang tidak akan mengetuk pintu atau memencet bel rumah. Apalagi Prilly, dia slalu membawa kunci cadangan rumahnya.

Toktoktokk. Pintu rumah terus saja di ketuk.
Rasa penasaran dan kesal pun memenuhi perasaan ALi. Dia beranjak dari tempatnya begitu ketukan pintu terdengar nyaring hingga berkali-kali. Berjalan ke arah pintu keluar rumah.

Kleeeekk.

Terpampanglah Hito di hadapan Ali. Ali menatap tajam Hito. Dia pernah melihat Hito saat beberapa waktu lalu memaksa Prilly di salah satu tempat perbelanjaan. Hito pun membalas tajam tatapan Ali.
Tangan Ali mengepal kuat. Rahangnya mengeras. Sebisa mungkin menahan amarahnya karna Ali tidak ingin mengotori rumahnya karna perkelahian.

" Mau apa lo " sentak Ali. Hito tersenyum miring dan berfikir 'siapa lelaki ini kenapa bisa berada di rumah Prilly '

" Gue mau ketemu Prilly, lo sendiri ngapain di sini rumah Prilly " Ucap Hito dengan nada meremehkan.

" Prilly gak ada, gue peringatin sama lo gak usah deketin Prilly lagi. Jauh-jauh deh lo dari hidup Prilly. Dan jangan pernah dateng lagi kesini " Ali menunjuk-nunjuk Hito dengan jari telunjuknya dengan emosi yang sudah di ubun-ubun. Ali berbalik kemudian membanting menutup pintu. Terdengar menggema di dalam rumah karna suara pintu yang di banting sangat keras.

Di luar depan pintu rumah Hito di hujani pertanyaan-pertanyaan di otaknya. Berjalan ke motornya di gunakan helm ke kepalanya. Motornya pun di nyalakan. Saat akan keluar dari perkarangan sebuah mobil sport merah memasuki pekarangan rumah. Dan Hito mengetahui siapa yang memiliki bahkan mengemudikan mobil itu. Hito mematikan mesin motornya , membuka penutup kepalanya dan berjalan menghampiri mobil yang sudah terparkir di garasi. Dua orang wanita keluar dari mobil tersebut dengan barang-barang yang di tenteng di tangan.

Mila terkejut oleh kehadiran Hito. Emosi memuncak. Dengan langkah cepat Mila mendekat ke arah Hito yang berjalan mendekatinya.

" Ngapain lo kesini bangsat , punya muka berapa lo hah kesini tanpa malu. Cih " ucap Mila.

" Mila lo bukannya.. " ucapan Hito menggantung karna terpotong oleh ucapan Mila.

" Lo pergi dari sini sekarang juga. Enek gue lihat muka lo. Dan satu lagi jangan pernah lagi lo deket-deket sama prilly atau muncul di hadapannya. Pergi lo " ucap Mila dengan emosi yang tidak tertahan. Prilly ternyata melihat dan menyadari pertengkaran Mila dan Hito.

" Mila udah mil tenang " ucap Prilly menenangkan Mila.

" Gue gak tenang kalo si bangsat ini masih disini prill "

" Hito please lo pergi sekarang. Please pergi " usir Prilly.
Hito tidak membantah. Ia berjalan menjauhi Prilly dan Mila tanpa mengatakan apapun.

Motor Hito melesat pergi meninggalkan pekarangan rumah. Dan saat itu Mila mengontrol emosinya di bantu Prilly.

" Duduk disini dulu , gue ambilin minum buat lo " ucap Prilly. Berjalan ke dapur untuk mengambil minum.
Ketika sampai dapur ternyata ada Ali disana yang sedang menengguk habis minumanya.

WANITAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang