Gelisah , perasaan khawatir yang kini menyelimuti hati Prilly , didalam taksi Prilly terus menghubungi Ali sampai berkali-kali. Namun tak di jawab sama sekali. Akhirnya Prilly mengirimkan pesan untuk Ali. Namun tidak juga di baca. Prilly khawatir , khawatir terjadi sesuatu pada Ali." Pak ngebut dong.. " ucap Prilly pada supir taksi. Supir taksi itu mengangguk mengiyakan. Dan taksi pun melaju lebih cepat.
Sesampainya di rumah Prilly bergegas setengah berlari memasuki rumah. Keadaan rumah begitu sepi. Sangat sepi.
Mobil Ali pun tidak ada di garasi.
Prilly sudah ke kamar Ali tapi Ali tidak ada di kamarnya. Setelah itu Prilly mencari bi irah , tapi tidak ada. Prilly kebingungan. Ia tidak tau harus mencari Ali kemana. Di telpon berkali-kali pun tidak ada jawaban. Apalagi mengirim pesan tak di baca sama sekali.Prilly duduk gelisah di bangku depan rumah. Menunggu kedatangan Ali. Tetapi tidak kunjung datang juga. Tiba-tiba ponsel Prilly berdering panjang pertanda ada panggilan masuk.
" Halo "
" Betul saya bicara dengan mbak Prilly "
" iya , anda siapa "
" saya dari pihak kepolisian ingin memberitahukan bahwa seorang lelaki yang kami ketahui bernama Ali mengalami kecelakan. Dan sekarang sedang di tangani di rumah sakit "
Deg.
Hati Prilly bergemuruh.
" A-apa A-ali kecelakaan. Ya tuhaaan.. Dia ada di rumah sakit mana pak " Prilly berucap dengan rasa tak percaya.
" citra medika. Anda bisa datang kesini segera "
" baik pak terima kasih "
Klik.Prilly berlari menuju kamarnya , mengambil tasnya dan segera pergi menuju rumah sakit.
***
Prilly berdiri mematung melihat Ali sedang terbaring terpejam di ranjang rumah sakit dengan selang infus menggantung menancap di tangannya. Air mata jatuh tak tertahan. Tubuh Prilly bergetar dan hampir saja terjatuh. Beruntung seorang perawat melintas melewatinya dan langsung menyangga tubuh Prilly yang hampir jatuh. Perawat itu membawa Prilly duduk kemudian di tinggalkan sendirian.
Sebelumnya pihak dari kepolisian menjelaskan apa yang terjadi kepada Ali.
Yang ternyata Ali lepas kendali saat sedang mengemudi karna ada seorang anak kecil yang tiba-tiba menyebrang. Beruntung pada saat itu Ali mengendarai mobilnya dalam kecepatan rata-rata tidak mengebut. Jadi lukanya pun tidak serius. Hanya saja mobilnya rusak parah karna menabrak pohon besar.Sudah 2 jam Prilly menunggu. Tapi tidak ada tanda-tanda dari Ali. Dia masih tidak sadarkan diri.
prilly dengan setia menemani Ali. Duduk di kursi di samping ranjang Ali. Dengan terus menggengam tangan Ali." Kamu kapan bangunnya Ali.. Aku kangen sama kamu , aku mau minta maaf atas kesalahanku. Kamu hanya salah paham. Dan karna aku kamu jadi kayak gini , aku minta maaf Li. Kamu cepet bangun yaaa " ucap Prilly pelan. ia terus menangis. Matanya pun menjadi sembab dan wajahnya terlihat lesu.
Jari-jari Ali bergerak perlahan. Begitu juga dengan matanya yang ingin terbuka. Prilly tidak menyadari itu karna ia tengah terlelap , tertunduk di samping Ali dalam keadaan duduk.
Mata Ali terbuka sempurna. Ia menoleh ke arah tangannya yang seperti merasa ada sesuatu. Mata Ali langsung menangkap sosok mungil yang dicintainya tengah terpejam dengan tangan yang menggenggam tangannya.
Ali memejamkan matanya sejenak lalu membukanya kembali. Ia teringat jika ia mengalami kecelakaan. Tapi dia bingung , bagaimana bisa ia sampai di rumah sakit. Dan Prilly darimana dia tahu jika Ali di rumah sakit. Jelas itu akan ia tanyakan nanti.Klek.
Pintu kamar Ali terbuka , saat itu seorang dokter cantik memasuki kamar rawat Ali. Prilly terbangun ketika mendengar suara pintu terbuka. Dan Ali kembali memejamkan matanya. Hanya pura-pura karna ia belum siap menatap mata Prilly langsung.
" Selamat pagi mbak Prilly , bagaimana tidurnya.. Kenapa tidak tidur di sofa saja " ucap dokter cantik itu.
" Ah selamat pagi juga dok, saya ketiduran dok. Dokter mau memeriksa Ali silahkan dok "
KAMU SEDANG MEMBACA
WANITAKU
FanficAli : prill.. prilly : kenapa ?? Ali : akan ada saatnya kamu tau prill, dan aku harap itu tidak terlambat Sedikit dialog ali dan prilly, hanya sedikit ! ingin tau kisahnya ? Oke. . cekidot bacalah ceritanya.