Part 34

10.6K 474 5
                                    

Pagi-pagi sekali Ali sudah terduduk santai di halaman belakang rumah pada kursi kayu panjang dekat kolam renang.

" Sayang. . ngapain disini " ucap Prilly. Selesai mandi Prilly mencari Ali. Dan ternyata kekasihnya itu sedang termenung di belakang rumahnya. Prilly pun menghampiri Ali yang terdiam. Ikut duduk di samping Ali.

" Prill , lagi pengen disini aja " ucap Ali. Merangkul Prilly mencium keningnya sekilas.

" Ngelamunin apaan sih. Kan aku udah ada disini.. Mikirin cewek lain ya " ucap Prilly sembari terus menatap Ali. Prilly tak serius mengatakan itu.

Ali menyentil pelan hidung Prilly dan terkekeh.
" Lagi mikirin kamu sayang , gak ada yang lain di pikiran aku. Aku lagi mikirin kejadian kemarin aja. Rasanya gak percaya kita dapet masalah seperti itu "

" Percaya gak percaya kenyataan nya sudah terjadi begitu 'kan. Aku bersyukur kita di beri cobaan. Dari sana kita jadi bisa belajar buat lebih baik lagi. Dalam hubungan pasti slalu akan ada masalah sayang "

" Cieeee pacar aku udah dewasa ya "

" iyadong..harus dewasa "

" Bahagia deh punya kamu.. "

" Aku juga "
Ali menarik Prilly kepelukannya. Dicium pucuk kepala wanitanya sayang. Saling memejamkan mata.

" Ali.. "

" hemm "

" Kamu cinta 'kan sama aku "

Ali membuka matanya. Menunduk melihat Prilly yang juga mendongak ke arahnya. Mata keduanya saling menatap.

" Cintaaa banget sama kamu. Sayaaaang banget sama kamu. Enggak mau kehilangan kamu. Selamanya cuma mau sama kamu Prilly.. Wanitaku "

Wajah Prilly merona mendapat jawaban seperti itu. Hatinya menghangat. Masih pagi sekali sudah di buat melayang. Ia menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Ali.

" Enggak ada yang lain " ucap Prilly masih mendekap di dada Ali.

" Gak ada Prilly sayaaaang. Cuma kamu , hanya kamu. Selalu kamu " Ali mengusap sayang kepala Prilly hingga ujung rambutnya.

" Aaaaa Ali.. Aku cinta kamu " Prilly semakin erat memeluk Ali.

" Kita akan slalu bersama sayang. Sampe kapan pun aku janji. Kita hanya boleh berpisah karna kematian kita bukan karna orang ketiga , masalah sebesar apa kita harus bisa melewatinya. Janji " Ali mengacungkan jari kelingkingnya.

" Janji " Prilly menyambut jari kelingking Ali.

Pagi yang cerah dengan suasana hati yang cerah juga. Cuaca hati dan cuaca hari begitu selaras hari ini.

" Ck. Masih pagi juga udah berduaan aja , gak tau waktu banget " Cibir Mila. Berdiri di ambang pintu dengan tangan bersilang dada.

" Sirik aja lo.. Cari pacar makanya " balas Ali. Prilly menahan tawanya mendengarkan perdebatan sahabatnya dan pacarnya itu.

" Lo pikir gue jomblo ??? Enggak kelessss "

" Mana pacar lo coba kalo emang gak jomblo " tantang Ali.

Dengan senyuman lebarnya Mila berjalan ke dalam rumah tanpa membalas ucapan Ali. Dan kembali dengan menggandeng Kevin mesra.

" Kenalin calon tunangan gue , Kevin " sombong Mila. Kevin yang di gandeng Mila merasa bingung. Mereka memang akan bertunangan dalam waktu dekat. Tapi Prilly dan Ali tidak mengetahui hal itu sama sekali.

" Wwwhattt " sentak Ali Prilly bersamaan. Terkejut dengan yang baru saja di dengarnya. Apakah mereka tidak salah mendengar. Atau pendengarannya yang salah.
Mila tersenyum penuh kemenangan melihat ekspresi sepasang kekasih itu. Mila menggandeng Kevin agar mendekat ke tempat Ali Prilly berada.

WANITAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang