Part 18

9.7K 553 4
                                    


Masih ada yang nunggu story ini gak sih ??????

Agak males deh mau next part cepet2 , yang baca nya sedikit apalagi yang vote :(

Engga apa2 lah mungkin story nya emang gak seru kali ya..
Okelahh . . selamat membaca guys :)

**************

Entah sudah berapa lama Ali menunggu kedatangan Prilly sampai-sampai ia tertidur di kursi teras dalam posisi duduk dan kepala yang bersandar ke tembok.

Sebuah mobil berhenti tepat di depan gerbang rumah milik Prilly.
" Thanks ya Hito.. " ucap Prilly sebelum turun dari mobil.

" Harusnya aku yang berterimakasih Prilly.. Makasih kamu udah mau nemenin aku yaaa dengan sedikit paksaan tentunya. Dan makasih juga kamu mau memberi aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya walaupun aku tau itu sudah terlambat " Ucap Hito di akhiri hembusan nafas panjangnya.

" its Ok. Siapa pun berhak koq dapetin kesempatan kedua, asalkan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi " Ucap Prilly. Menepuk pelan bahu Hito. Menyalurkan energi penyemangat untuknya.

" sekali lagi thanks. Dan untuk pertemanan kita aku mohon kamu pikirkan baik-baik ya prill. Yaaa aku berharap kamu mau berteman sama aku "

" Akan aku pikirkan. Yasudah aku turun ya..kamu hati-hati jangan kebut-kebutan. Bye Hito..."

" Pasti..bye prilly " Hito melemparkan senyuman termanisnya untuk prilly. Prilly pun keluar dari mobil Hito. Lambaian tangan prilly mengantarkan Laju mobil Hito.

Betapa kaget nya Prilly saat mendapati Ali yang sedang duduk di teras dengan mata terpejam.
Prilly menggoyangkan pelan tubuh Ali dan menepuk-nepuk pipi Ali. Ali mengerjapkan matanya merasakan goncangan dan tepukan di pipinya.
Mata ali membulat sempurna melihat Prilly di depannya yang masih mengenakan pakaian rapih dan menenteng tas di tangannya.
Prilly menaikkan alisnya bingung melihat ekspresi wajah ali.

" kamu tidur di luar li. Nungguin aku " ucap Prilly hati-hati.
Ali tersadar akan sesuatu. Sontak saja Ali langsung berdiri lalu menggenggam tangan prilly. Menariknya masuk ke dalam rumah.
Setelah berada di dalam rumah ali mendudukkan Prilly di sofa yang berada di ruang tv. Dan ia berdiri tepat di hadapan Prilly dengan dua tangan melipat di dadanya. Dan wajahnya yang datar sulit di artikan oleh Prilly. Kalau ali sedang marah atau sedang apa Prilly tidak mengerti.

" Darimana aja kamu , jam segini baru pulang. Kamu tau gak sih prill aku tuh khawatir banget sama kamu " Ucap ali dengan nada tinggi.
" Aku pergi sama teman lama aku li, ya maaf aku engga sempat memberitahumu karna aku perginya juga dadakan. Dan waktu perjalanan pulang aku baru menyadarinya, aku langsung menghubungimu tapi sialnya handphone ku mati " ada nada penyesalan pada setiap kata-katanya.

" Ckckck. Sepertinya aku memang tidak penting bagimu sampai-sampai kamu lupa padaku. Disaat sedang bersama teman lama mu itu tentunya " Ali berbalik lalu duduk di sofa dekat Prilly tetapi berjarak.
Prilly mengernyit bingung mendengar setiap kata-kata yang Ali lontarkan. Dadanya sedikit sesak mendengarnya. Tetapi dengan segera di tepisnya.

" bukan begitu Ali.. Aku tidak bermaksud lupa padamu , hanya saja "

" sudahlah tidak usah di teruskan, itu tidak penting. Yang terpenting kamu sudah kembali ke rumah dengan selamat " Ali beranjak dari duduknya. Berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Meninggalkan Prilly sendirian di bawah.

" Aliiii.. " Ali menghiraukan panggilan Prilly. Terus berjalan ke kamarnya. Prilly menghembuskan nafas kasar melihat sikap ali. Salahnya juga tidak memberitahunya lebih dulu.

Kevin yang berada dikamarnya sedang di sibukkan oleh tugas kantornya langsung meninggalkan pekerjaannya mendengar suara keributan di bawah. Saat berjalan menuruni tangga kevin berpapasan dengan ali. Tapi ali terus berjalan tanpa memperdulikan tatapam kevin saat berpapasan dengannya.

WANITAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang