Selamat membaca readers......:)# # # # #
Ali terperanjat kaget saat sedang rebahan di ranjangnya ketika ada orang memasuki kamarnya. Yang tak lain adalah Kevin.
" Astaga Vin bikin gue jantungan aja lo " Ucap Ali ketika sudah duduk bersandar pada kepala ranjang.
" hehee sorry Li , ada yang mau gue omongin nih. Penting banget " Ucap kevin. Ia pun duduk di sofa yang ada di kamar Ali.
Setelah mendengar atau menguping lebih tepatnya Kevin langsung masuk ke kamarnya lalu cepat-cepat membersihkan diri.
Selesai melakukan ritual bersih-bersihnya Kevin memutuskan untuk ke kamar Ali. Membicarakan masalah hatinya." Yaudah ngomong aja " Ucap Ali santai. Kevin menghela nafas pelan.
" Lo harus secepatnya mengungkapkan isi hati lo ke Prilly , sebelum semuanya terlambat "
" Maunya sih begitu Vin..tapi kan lo tau sendiri gue masih belum cukup mental bro , gue kan pernah ngomong gue bukannya takut di tolak tapi gue takut dia ngejauhin gue saat dia tau kalo gue memendam perasaan sama dia. Kalo di tolak sih mungkin ya gue bisa terima "
" Gue jamin lo gak bakalan di tolak , dan gue jamin lo gak akan nyesel deh "
" Engga ngerti gue " Ali menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kevin berbicara bolak-balik membuat Ali kebingungan dan tidak mengerti.
" Bego banget lo. Udah pokoknya besok ya besok lo harus tembak Prilly "
" Mati dong "
" Astaga Aliii lo mau bikin gue darah tinggi ah. Ck "
" iya gue ngerti kali , tapi gue masih bingung sama kata-kata lo yang lo jamin gue gak bakalan di tolak. Maksudnya apa coba "
" Gue cuma mau kalian bersatu , udh itu aja. Oke gue ceritain apa yang gue maksud "
Ali beranjak dari ranjangnya berjalan ke sofa. Duduk bersama kevin dengan posisi berhadapan.
Saat itu Kevin menceritakan kejadian ketika ia menguping apa yang Prilly dan Mila bicarakan.
Mata Ali berbinar bercahaya ketika kevin menyudahi ceritanya. Ali melebarkan senyumannya sempurna. Mungkin jika ada wanita yang melihat Ali tersenyum sekarang bisa kehabisan Oksigen di buatnya." Wehh gila lo senyum-senyum begitu " Kevin bergidik melihat perubahan di wajah Ali. Apalagi senyumannya yang sangat lebar.
" Kalo apa yang lo denger itu bener Vin. Gue bakalan traktir lo icecream " Ucap Ali dengan masih tersenyum.
" Mendingan gak usah deh , emangnya gue anak kecil apa di traktir icecream doang " Kevin mencibir.
Pancaran dari mata Ali menggambarkan perasaannya yang kini berbunga-bunga ketika mendengar kata-kata Kevin tentang Prilly. Bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama padanya. Dan itu artinya Cinta Ali tidak bertepuk sebelah tangan. Dia tidak perlu takut lagi jika di tolak Prilly atau di jauhi Prilly sekali pun.
" Jadi bagaimana , jangan kayak orang gila deh Li "
Senyum Ali pudar mendengar ucapan Kevin. Ali menyentil telinga Kevin sangat keras. Kevin mengaduh kesakitan ketika Ali menyentil telingana. Warna merah muda menggantikan warna putih telinga Kevin saat telinganya berhasil di sentil Ali." Jahat Lo , sakit nih "
" Gue akan tembak Prilly besok. Ya lo bener Vin besok gue harus tembak Prilly karna kebeneran banget besok itu satnight " Ali tak memperdulikan rintihan Kevin yang kesakitan di telinganya karna ulah dirinya. Ali sudah memantapkan hatinya juga mentalnya untuk menembak Prilly.
" yasudahlah tugas gue udah selesai , gue balik ke kamar dah sakit nih telinga gue " Kevin beranjak keluar dari kamat Ali.
Ali pun beralih ke ranjangnya. Merebahkan tubuhnya dengan kedua tangannya di taruh di bawah kepala sebagai penopang kepalanya , di bawah selimut tebalnya yang bermotif barca. Kedua matanga mengatup Sembari membayangkan Prilly dan dirinya sudah menjalin kasih. Betapa indah dunia baginya. Tak lama Ali terlelap dalam tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WANITAKU
Fiksi PenggemarAli : prill.. prilly : kenapa ?? Ali : akan ada saatnya kamu tau prill, dan aku harap itu tidak terlambat Sedikit dialog ali dan prilly, hanya sedikit ! ingin tau kisahnya ? Oke. . cekidot bacalah ceritanya.