Dering ponsel Bella berbunyi dan getaran ponselnya membuat kebisingan di nakas. Gadis itu yang sedang tiduran di tempat tidur merasa terganggu, dia segera mangambil ponselnya untuk melihat siapa yang menelpon. Nomor baru."Halo, siapa ya?"
"Hai, Bella. Ini aku Rawzora."
"Dapat nomorku dari mana?"
"Apakah itu penting, Bella?"
"Tidak juga. Lalu ada apa?"
"Begini, kitakan satu kelompok dalam tugas pengambilan vidio tentang proses membuat kue. Kami tidak tau cara membuatnya. Kami tidak pernah memakan makanan manusia. Kalau tugas sejarah di museum waktu itu sih gampang. Lagian biasanya kalau ada tugas begini kami beli, Tapi karena bu Farah minta vidio kita yang membuatnya, Jalan satu-satunya kita harus membuat kue itu sendiri. Tapi kami sangat bingung."
"Aku juga tidak tahu cara membuatnya, Zora."
"Kalau begitu datang saja ke apartermen kami, Kita membuatnya bersama-sama. Aku sudah membeli semua alat dan bahannya."
"Aku tidak tau dimana apartermen kalian."
"Aku akan kirim alamatnya melalui pesan."
"Aku tidak terlalu hapal jalan di kota ini Karena aku jarang berpergian. Bisakah kita ketemu saja di suatu tempat?"
"Kalau begitu kita ketemu di depan sekolah saja. Aku akan jemput disitu. Oke?"
"Oh baiklah, aku siap-siap dulu"
Setelah telpon di tutup Bella bangkit dari tidurannya untuk bersiap-siap pergi. Dia memilih kaos panjang maron dan celana jeans putih. Rambutnya ia biarkan tergerai dibelakang. Setelah dia melihat dirinya di pantulan cermin sudah siap, dia langsung mengambil tas di lemari khusus tas dan berjalan ke nakas mengambil kunci mobil.
.
Mobil Bella berhenti didepan sebuah kafe karna melihat Mobil Zora disana. Dia menelekson untuk memastikan apakah di mobil itu ada orang. Kepala Zora keluar untuk melihat mobil Bella di belakang, lalu dengan gerakan tangan dia menyuruh Bella mengikutinya.
Hanya 20 menit diperjalanan mereka sudah sampai didepan gedung apartemen mewah. Zora membawa mobilnya ke parkiran diikuti Bella dibelakang.
"Kalau aku tau ini apartemennya aku tak akan menyuruhmu repot-repot menjemput." Kata Bella setelah dia turun dari mobil dan melihat Zora juga sudah turun.
Zora terkekeh kecil, "tak apa. Sekalian jalan-jalan." Kata gadis itu.
Mereka masuk ke apartemen, melewati lobi dan setelah itu masuk kedalan lift.
"Aku tidak mengerti, entah apa saja yang dipelajari disekolah Indonesia. Semuanya tercampur aduk seperti adonan kue. Mungkin aku yang bukan manusia masih bisa santai, tapi yang manusia? Apa mereka tahan?" Kata Zora saat mereka berada dalam lift.
Bella mengedikkan bahu, "entahlah. Mungkin yang bertahan hanya mereka yang banyak uang dan pintar. Atau mengandalkan Motto 'orang pintar kalah sama orang yang beruntung' padahal motto itu tidak benar. Tidak semua orang bisa beruntung, jadi untuk berjaga-jaga ya harus pintar. Kalau semua orang beruntung maka tak akan ada beras."
Zora mengangguk mengiakan, "ayo." Ucapnya setelah pintu lift terbuka. Zora membawa Bella berjalan ke lorong 3, disana setau Bella adalah apartemen kalangan orang kaya karna harganya sangat mahal dan fasilitasnya lengkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANDI PERAK
FantasyBila saja mataku tidak melihatmu waktu itu, pasti kisah cintaku dengan sepupuku tak akan pernah berakhir. Bila saja aku tidak menciummu waktu itu, pasti cerita pahit tentang kita tak akan pernah terjadi. Bila saja kau jujur padaku, pasti cerita pa...