Janji yang dibuat Rawzora dan Bella, benar-benar terwujud. Mereka bertemu di Mall dan memilih sebuah kafe untuk bersantai. Bella membawa Farhel dan Rawzora membawa Rayyen dan teman-temannya."Ryder mana?" Tanya Bella pada Ruxe. Dia merasa tidak lengkap jika salah satu anggota R5 tidak ada.
"Tadi katanya dia ada urusan, jadi dia tidak bisa ikut. Btw, dia siapa? dari tadi kau tidak memperkenalkannya pada kami." Tanya Ruxe.
"Ah, aku lupa. Dia Farhel sepupuku."
"Farhel." Farhel menyodorkan tangannya pada Ruxe untuk bersalaman. Begitu juga yang dia lakukan kepada Rayyen, dan Rayyora.
Rayyen melirik Rawzora dan Farhel secara bergantian. "Sepertinya kalian sudah saling kenal." Ucapnya ketika Farhel tak menyodorkan tangannya pada Zora.
Rawzora terkekeh kecil sebelum menjawab, "Iya, kami pernah bertemu."
"Para gadis Kalian mau kemana?" Tanya Ruxe pada Bella, Rawzora dan Rayyora.
"Kau mau tau satu hal dari kami, Ruxe?" Ucap Bella.
"Apa?"
"Wanita tidak suka ditanya. Aku mendapatkan kata-kata itu dari novel kesukaanku." Ucap Bella sambil nyengir.
Ruxe tertawa kecil, "Benarkah? Kalau begitu ayo kita pergi." Ajaknya.
"Emangnya kita mau kemana?" Tanya Rawzora bingung.
"Sepertinya aku juga dapat satu hal dari kalian." Kata Rayyen tiba-tiba. Dia sudah bangkit dari duduknya.
"Apa itu?" Tanya Bella penasaran.
"Wanita memang tidak suka ditanya, Tapi banyak tanya." Ucap Rayyen dingin. Dia berlalu pergi dan tidak memperdulikan yang lain. Bahkan, tadi dia dengan keras menolak ikut, tapi Rawzora memohon dengan penuh sangat padanya.
"Hahaha, benar sekali." Tawa Ruxe pecah. Dia melangkah cepat untuk menyusul Rayyen yang sudah keluar dari kafe.
Melihat kedua cowok itu hampir hilang, mereka cepat-cepat menyusul. Setelah mereka kembali bergabung, Bella menepuk lengan Ruxe pelan untuk menyuruh cowok itu berhenti membuat tawa kecil yang mengejek. Tawa kecilnya nyaris membuat Rayyora marah, untung saja Rawzora berhasil menenangkan gadis itu.
"Kau ini jahat sekali, Ruxe. Menertawakan kami seperti itu." Kata Bella.
Ruxe mendekatkan wajahnya ketelinga Bella, lalu berbisik. "Aku bukan menertawakan kalian, aku tertawa karna melihat Rayyen kesal. Dia lucu jika lagi suntuk."
"Kau ini. Jika dia menyadari, aku yakin kau akan menjadi bubur dibuatnya."
"Bukan bubur, tapi daging cincang."
Bella tertawa kecil mendengar lolucon Ruxe yang sebenarnya tidak lucu, tapi entah mengapa, jika itu menyangkut Rayyen membuatnya tertarik.
Rayyen menghentikan langkahnya, matanya menatap Ruxe dingin. "Aku dapat mendengar bisikkan kalian. Jika ingin nyeritain aku dari belakang, kalian harus berbisik dijarak 1 km dariku maka aku tidak dapat mendengarnya." Setelah berucap begitu dia melanjutkan langkahnya lagi.
Bella dan Ruxe terdiam. Farhel sempat bingung, tapi dia hanya berfikir positif, pastinya Rayyen hanya bercanda karena mana mungkin manusia bisa mendengar sampai jarak 1 km. Padahal Rayyen sedang berbicara serius😌.
"Aku punya ide. Kita berpencar saja. Ruxe dan Rayyora pergi berdua, Aku dan Rayyen pergi berdua, Rawzora dan Farhel pergi berdua. Untung saja Ryder tidak ikut, Jadi jumlahnya pas untuk berpisah." Ucap Bella mengusulkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANDI PERAK
FantasyBila saja mataku tidak melihatmu waktu itu, pasti kisah cintaku dengan sepupuku tak akan pernah berakhir. Bila saja aku tidak menciummu waktu itu, pasti cerita pahit tentang kita tak akan pernah terjadi. Bila saja kau jujur padaku, pasti cerita pa...