Keadaan kelas sangat menyesakkan, bahkan Suara komplotan teman-teman lama Bella yang suka sekali berteriak-teriak jika berbeda pendapat begitu menusuk telinga. Dulu Bella salah satu dari mereka tapi sekarang tidak lagi. Gadis itu lebih memilih untuk meninggalkan mereka karena menurutnya, jika dia tetap bergabung statusnya yang bukan manusia lagi bisa terbongkar habis."kalian, apa kalian tidak ke kantin? Ayo kita ke kantin bersama." Suara di ambang pintu membuat kelas menjadi hening. Semuanya menjatuhkan pandangan ke arah sosok yang berdiri cool sambil memasukkan tangannya ke kantong celana.
Farhel, dialah sosok yang di ambang pintu itu. Ucapannya tadi ia lontarkan untuk Bella dan R5. Dia tadi teringat saran Bella untuk datang ke kelasnya, jadi dia langsung pergi saat Bel istirahat berbunyi.
Suasana kelas yang hening karena kehadiran Farhel tadi, kini berubah menjadi suara bisik-bisik yang menyemak. Mereka merasa tidak percaya Farhel datang lagi ke kelas mereka setelah kejadian waktu kelas satu dulu. Sosok yang sangat shock pastilah Alona, bahkan dia membeku seketika di tempatnya.
Bella langsung membereskan mejanya, begitu juga dengan Rawzora, Ruxe, Rayyora, dan Rayyen. Kali ini Rayyen dengan senang hati menerima ajakan, karena sedari tadi dia sangat tak nyaman dengan kebisingan yang membuat telinganya sakit. Ryder? Dia bingung dan tak kenal Farhel, tapi karena melihat Rayyen dengan senang hati menerima ajakan, dia ikut-ikutan menyusun bukunya.
Alona yang membeku tadi dengan wajah tak percayanya datang mendekati Farhel. "Kau? Bagaimana mungkin?"
Farhel menatap jijik gadis itu. "menjauhlah dariku, aku tidak mau kau mendekatiku." Dia melangkah mundur karena Alona terus mendekatinya.
Rawzora menarik tangan Alona pelan agar gadis itu berhenti mendekati Farhel, dia tau bahwa saat ini Farhel berniat lari jika Alona terus mendekatinya.
Alona menatap marah ke arah Rawzora, dia benci ada orang yang menghalanginya. "Kau pergilah. jangan ikut campur, aku hanya ingin berbicara dengannya."
"Dia tidak mau berbicara denganmu jadi kau harus mengerti."
"Aku tidak ada urusan denganmu anak baru. Jangan halangi aku, aku bisa membencimu."
"Sekarang, ini adalah urusanku juga. Jika kau mau membenciku, maka bencilah. Menjauhlah dari Farhel, aku juga bisa membencimu." Tadinya Rawzora ingin lembut, tapi dia menangkap hati yang busuk dari mata Alona. Itu membuatnya mual.
Alona menyunggingkan senyum kecil penuh ejekan. "Kau pikir kau siapa? Kenapa ini menjadi urusanmu?"
Rawzora tertawa mengejek. "Kau tidak tau? Kasian sekali. Kau menyebut dirimu Ratu gosip, tapi kenapa kau tidak tau gosip tentang diriku yang sekarang sudah menjadi kekasihnya Farhel?"
Alona menggeleng pahit, mata cantiknya berkaca-kaca dengan sendirinya. Lidahnya keluh saat ingin mengatakan, Farhel-nya tak mungkin pacaran dengan gadis pirang di depannyap itu, Farhel-nya tak mungkin mencintai gadis selain Bella, dia ingin mengatakan itu, tapi hanya kata. "kau pembohong." Yang keluar dari mulutnya.
"Apa aku terlihat seperti pembohong?" Tanya Rawzora. Dia sebenarnya tidak yakin tentang ucapannya, dia takut Farhel marah, tapi mau bagaimana lagi, dia sangat tidak suka gadis di depannya itu.
"Kau pembohong! Farhel tidak mungkin menyukaimu!" Bantah Alona.
"Iya, dia adalah kekasihku. Aku kesini untuk menjemputnya dan kelima temanku untuk ke kantin bersama." Ucap Farhel yang berusaha sesantai mungkin, padahal tadi sempat ada sepercik rasa marah ketika Rawzora mengakuinya sebagai kekasih. Tapi, dia berpikir lagi, mungkin ada untungnya jika Alona dan yang lainnya tau bahwa dia punya kekasih baru, pastinya tak ada pengganggu, pengusik, dan stalker lagi di hidupnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SANDI PERAK
FantasyBila saja mataku tidak melihatmu waktu itu, pasti kisah cintaku dengan sepupuku tak akan pernah berakhir. Bila saja aku tidak menciummu waktu itu, pasti cerita pahit tentang kita tak akan pernah terjadi. Bila saja kau jujur padaku, pasti cerita pa...