Seperti biasa kalau hari libur, Ruxe, Ryder, Rawzora, dan Rayyora akan melek didepan televisi untuk menunggu siaran kartun apa saja. Sekarang ini jadwal siaran kartun upin dan ipin yang nongol di tv. Mereka antusias dan tak malu pada umur, bagi mereka kartun lebih menyenangkan daripada Film dan sinetron. Peran antagonis yang begitu licik membuat mereka bergidik ngeri jika menonton film/sinetron.Biasanya mereka berlima yang nonton, tapi karena Rayyen tidak keluar-keluar dari kamar jadi hanya mereka berempat.
Terkadang Rayyora marah pada Ruxe yang begitu bising mengejek tokoh kartun kesukaannya, hal itu membuat mereka bertengkar tiada henti. Mereka akan berhenti bertengkar jika Rayyen mematikan tv, tapi karena saat ini Rayyen tidak ada, terpaksa Rawzora dan Ryder yang menghentikannya.
"Kalian ini bertengkar terus, gak capek apa? Aku jadi ga ketawa melihat adegan kak Ros yang marah-marah tadi sama adik-adiknya." Ucap Rawzora kesal. Dari kartun Upin dan Ipin mulai, Yora dan Ruxe beradu mulut terus menerus tiada hentinya.
"Iya, besok-besok kalian tidak usah ikut menonton. Setiap nonton upin dan ipin kalian selalu bertengkar." Tambah Ryder yang tak kalah kesalnya terhadap Rayyora dan Ruxe.
Rayyora menatap kedua temannya. "Kenapa kalian salah'kan aku? Ruxe yang mulai duluan. Dia mengejekku tiada hentinya." Rayyora melipat kedua tangannya di dada. Ia menyenderkan tubuhnya ke senderan sofa lalu wajahnya ia palingkan dari teman-temannya.
"Memang benar kok. Seleramu aneh." Kata Ruxe pada Yora, kemudian cowok itu menatap kedua temannya. "Kalian tau? dia bilang bahwa si Ijat itu keren, darimana kerennya? Masa hanya karna berbeda dengan yang lain, dibilangnya itu keren. Yang ada dia aneh."
Yora kembali menatap Ruxe. "Biar saja, dia baik kok. Dia gak seperti tokoh kesukaanmu, banyak bicara, membodohi orang lain, pelit. Mail itu, sama sepertimu."
"Dia mana ada banyak bicara, dia itu pandai bicara. Bukan pelit, tapi dia tau susahnya mencari uang. Bukan membodohi orang lain, tapi karna dia berusaha dengan caranya sendiri. Dia berpikiran dewasa, memikirkan segala sesuatunya dengan matang. Dia pintar, bukan?" Ruxe tidak mau kalah. "Kalau kau hidup seperti Ijat di Bumi ini, aku yakin bahwa kau hanya dianggap seonggok tai. Kau tak bisa disini jika kau tak pandai bicara." Tambahnya lagi.
Rayyora tertawa sarkastis. "Jadi Kau pikir itu benar?"
"Tentu saja itu benar."
"apa kau selalu mengejek apa yang menjadi kesukaanku?"
"Tentu, karena kesukaanmu selalu aneh, jadi aku pantas mengejeknya."
"Kau pikir apa yang kau suka selalu bagus?"
"Stop! Kalian ini selalu begini, padahal nantinya kalian akan menikah juga, jadi berubahlah! Lagian, Bagusan Meimei, dia lebih pintar dari teman-temannya." Ucap Ryder menghentikan perkelahian kecil Rayyora dan Ruxe.
Rawzora menggeleng. "Kali ini aku yang tidak setuju dengan pendapat mu. Upin Ipin dan kak Ros lebih keren lagi daripada Meimei.
"Apaan? Kasar, cerewet, suka memarahi adiknya, itu kau bilang keren?"
"jadi menurutmu apa yang keren dari Meimei? Apa karena dia mempunyai mata cipit sepertimu?"
"Aku menyukainya karena dia pintar, lembut dan lucu, tidak seperti kak Ros yang kasar dan cerewet."
"kak Ros tidak kasar!" Kata Zora tidak terima.
"Apanya yang tidak kasar?" Ryder tak mau kalah.
"Hei! Kalian menyuruh kami berhenti bertengkar, tapi malah kalian yang bertengkar? Lucu sekali kalian ini." Ucap Ruxe sarkastis.
"kalian kenapa? Setiap nonton kartun itu selalu saja ribut. Semua orang punya pandangan dan pendapatnya masing-masing, jadi kalian harus saling menghargai. Padahal menurutku lebih keren si Rembo, ayamnya tuk Dalang." Ucap Rayyen tiba-tiba. Dia keluar dari kamarnya dengan berpakaian rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANDI PERAK
FantasyBila saja mataku tidak melihatmu waktu itu, pasti kisah cintaku dengan sepupuku tak akan pernah berakhir. Bila saja aku tidak menciummu waktu itu, pasti cerita pahit tentang kita tak akan pernah terjadi. Bila saja kau jujur padaku, pasti cerita pa...