Chapter 10

1.3K 94 3
                                    

Aku bangun dikasur Apartement ku sendiri. Aku juga mendengar seseorang dari dapur sedang memasak. Aku mencoba membangunkan diriku sendiri dan keluar dari kamar memeriksa siapa yang ada didapur.

Shawn. Shawn menoleh kearah ku hingga ia matikan kompor dapurku itu. Ia berjalan menghampiriku.

"Apa masih sakit? Sebaiknya kau istirahat saja." Ucap Shawn. Aku juga melirik kearah jam dinding ku yang tergantung diruang tamu itu. Sialan, jam 8.

"Apa adik ku sudah pulang?" Tanyaku. Shawn menggeleng hebat hingga aku berbalik dan mengambil ponselku yang tergeletak dikasur itu. Aku menelpon Chloe berkali-kali. Kini aku khawatir bahwa ia benar-benar mencari Alex.

"Ah! Brengsek!" Teriak ku hingga kamarku mendengung. Aku memutuskan untuk pergi ke tempat Charlotte. Aku keluar memakai jaket hitam ku dengan rambut yang brantakan ku gerai itu.

"Kau mau kemana?" Tanya Shawn saat aku mau membuka pintu.

"Mencari adik ku. Kau sebaiknya pulang—" Suruh ku. Ia yang baru melahap makanannya itu menga-nga lebar.

"Tapi aku baru mau makan." Aku memutar bola mataku dan berkata "Terserah." Sambil menutup pintu apartement ku.

Aku turun dan mengambil motorku. Tanpa bosa-basi aku langsung melaju kencang menuju tempat Charlotte. Tempat Charlotte memang tidak jauh seperti tempat club malam murahan itu.

Aku masuk dan menemui penjaga Charlotte yang biasa ke rumahku itu.

"Dimana bajingan itu?" Bentak ku pada mereka.

"Kau sedang tidak bisa masuk. Charlotte sibuk." Ucap salah satu bodyguard nya itu menahan ku.

"Bilang, anak Alexander Collins datang kemari. Sekarang!" Bentak ku. Namun bodyguard itu hanya tertawa terbahak-bahak melihatku menyuruh mereka.

"Bajingan ini!" Hingga aku mundur dan melayangkan satu pukulan kencang dipipi bodyguard itu hingga ia terdorong ke tembok. Aku berlari di lorong sepi menuju kantor pribadi Charlotte itu.

Sesampai didepan pintunya, aku juga bertemu kedua penjaganya itu didepan pintu. Mereka menahan ku, hingga aku berteriak-teriak seperti orang gila didepan pintu Charlotte.

"Charlotte! Ini aku! Lily!" Bentak ku yang perlahan diseret keluar. Hingga baru berapa seretan, kepala Charlotte keluar dan melihat kearah ku.

"Hey! Lepaskan dia." Bentak Charlotte yang melihatku diseret seperti kambing yang ingin dipotong itu.

Buru-buru aku bangun dengan tegak dan melempar tangan yang menahan tubuhku itu.

"Masuklah." Charlotte mengajak ku masuk secara pribadi keruang kantornya itu. Aku masuk dan aku hanya melihat Charlotte sedang asik memainkan Billiard nya itu sendirian. Aku terkekeh jijik. Apa ini yang ia bilang sibuk? Brengsek.

"Aku ingin tanya dimana tempat Alex." Ucapku tanpa bosa-basi pada Charlotte. Charlotte yang sedang membungkukan tubuhnya itu bermain Billiard langsung membangunkan tubuhnya itu dan menatapku heran.

"Untuk apa kau ketempat Alex?" Ia tersenyum menyeringai licik sambil duduk di meja Billiard hijaunya itu.

"Cepat kau katakan brengsek." Ucapku hingga ia menatapku cabul sampai tertawa menyeringai. Hingga ia berjalan memutari meja Billiard nya itu dan duduk di soffa besarnya itu.

Ia tertawa menyeringai lagi dan lagi hingga aku tidak mengerti apa maksudnya itu.

"Apa kau pikir bahwa adikmu berada pada Alex?" Ucapnya dan mulai membakar ganjanya itu. Mataku membelalak lebar. Apa maksudnya itu?! Brengsek, perasaan ku tidak enak.

Between Us // Thomas Brodie. SangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang