Chapter 22

1K 62 3
                                    

"And I love you more than I did before
And if today I don't see your face
Nothing's changed, no one can take your place
It gets harder everyday"

Songs for this part, Miley - Stay.

*

Aku menikah dengan Shawn. Ini bukan paksaan. Ini memang kemauan ku sendiri. Namun siapa bilang aku bisa mengganti posisi Thomas dengan Shawn didalam lubuk hatiku? Aku masih tetap memendam perasaan untuk Thomas. Entahlah mengapa sulit aku melupakannya, karena ya—apa yang buku fiksi bilang itu memang benar cinta pertama memang susah untuk di lupakan.

Hari ini adalah hari ketiga bulan aku menikah dengan Shawn. Shawn sudah menyetubuhiku saat berbulan madu di Hawai. Itu memang gila, dan rasanya saat Shawn menyentuh ku itu sangat berbeda saat Thomas waktu itu menyentuh tubuhku.

Aku pindah ke liverpool. Ini memang gila, tetapi ini hanya kemauan semata Shawn saja. Sudah 3 bulan ini aku tidak bertemu dengan Alex dan Chloe. Bagaimana kabarnya sekarang? Aku hanya berjumpa dengan mereka hanya dengan via suara. Itu belum cukup. Rasanya seperti ingin pulang ke kampung halaman dan bertemu dengan mereka.

"Apa kau ingin ikut untuk menemui Klien ku? Aku mempunyai janji makan siang dengannya." Kata Shawn yang menginjak pedal rem nya itu saat kami sampai disuatu Caffe.

"Oh—tidak usah. Aku disini saja, nanti jika sudah selesai kau telpon saja." Kataku membuat printah untuk Shawn. Shawn hanya terkekeh dan aku memajukan kepalaku itu. Shawn mencium keningku sebelum aku pergi masuk ke caffe.

Aku turun dari mobil Shawn dan melambaikan tangan untuk Shawn sebelum mobilnya melandas pergi menemui Klien nya itu. Shawn menginjak pedal gasnya hingga mobilnya itu jalan dan menghilang begitu saja saat ada perapatan jalan besar didepan sana.

Aku menyebrang.

Apa aku sudah hamil? Jawabannya belum. Shawn selalu menunggu dimana aku menunjukan testpack kepada Shawn. Tetapi tetap saja, aku belum di karuniakan seorang anak.

Aku berjalan memasuki Caffe dan memesan pada bartender caffe tersebut. "Mocca Coffe please." Kataku pada Bartender itu.

"Lily?—" Seseorang membuatku menengok kearahnya itu. Suara yang tidak asing lagi bagi ku. Aku menoleh padanya dan ada perbedaan cukup jauh untuk orang ini. Ya—aku bertemu dengan Jack J.

"Jack? Apa yang kau lakukan disini?" Kataku, dan seketika bartender itu memberikan cup coffe kepadaku. Aku meraihnya dan mengajak Jack untuk mengobrol sebentar.

Kami duduk disamping jendela dan aku menuangkan gula pasir kedalam coffe ku itu. "Apa yang kau lakukan disini?" Kata Jack balik bertanya. Aku terkekeh padanya tanpa meliriknya.

"Aku tinggal disini sekarang." Kataku yang membuat Jack terkejut bukan main. Aku meneguk coffe moca ku itu dan bertanya, "Sedang apa kau disini?"

"Oh—aku sedang cuti kerja karena nenek ku sakit dan aku harus merawatnya disini." Kata Jack. Aku mengangguk mengerti.

Alunan lagu Oasis - Stand by me, itu mengiringi perbincangan aku dan Jack.

"Bagaimana kabar Mr. Peter?" Kata Jack yang membuatku tertawa geli mendengar kata Mr.Peter itu.

"Panggil saja Shawn." Kataku dan terkekeh diakhir kalimat. Begitupun juga Jack yang tertawa canggung dan meminum coffenya itu.

"Apa kau tau Thomas pindah ke Amerika?" Seraya aku tersendat oleh coffe ku sendiri. Aku mengangguk padanya, dan Jack mendeham oh kepadaku.

"B-Bagaimana kabar Thomas?" Kataku ragu dan tidak berani melihat kearah Jack. Sesungguhnya sejago-jagonya aku beracting bahagia, aku tidak bisa mengumpatkan rasa penasaranku terhadap Thomas.

Between Us // Thomas Brodie. SangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang