Chapter 21

1K 77 14
                                    

Hari semakin berganti hingga hubunganku dan Shawn sudah berjalan 2 bulan. Shawn memaksaku untuk pindah ke Birmingham. Ternyata Shawn benar-benar keras kepala dari yang ku duga. Aku pindah mengikuti apa kata Shawn itu tanpa membantah. Namun, Alex dan yang lainnya terpaksa untuk tidak ikut karena usaha Alex yang baru berjalan sebulan itu. Alex sudah mulai sukses dengan usahanya itu hingga ia mengambil beberapa orang untuk menjadi pelayan restonya itu.

Shawn memelukku dari belakang. Aku yang sedang membuatkan roti isi itu langsung membuyarkan lamunanku itu. Tangan Shawn melingkar diperutku, aku meliriknya sebentar dan tersenyum paksa. Aku membalik tubuhku dan Shawn langsung mencium bibirku.

"Aku harus kelondon siang ini." Kata Shawn. Ya—kini Shawn tinggal berdua denganku di Birmingham. Gila bukan? Awalnya ku kira aku akan berakhir dengan Thomas. Tapi ternyata tidak. Ini bukan sebukan film/drama seperti diluar sana yang akan berakhir seperti apa yang ia mau. Tapi tidak untukku.

"Bolehkah aku ikut? Aku hanya ingin makan ditempat Alex dan bertemu dengan Alex." Kataku memohon. Shawn diam sejenak dan menatap manik mataku hingga akhirnya ia menyetujui apa yang ku mau itu.

Buru-buru aku berlari dan mengganti bajuku itu. Rasanya seperti pulang kampung. Ya, semenjak malam itu aku menyebut nama Tho—sudahlah, aku sedang mencoba melupakan nama itu— aku dan Alex sudah tidak bertemu sebulan. Rasanya seperti rindu rumahku yang dulu.

Shawn menginjak pedal gas mobilnya itu dan menuju London. Hingga aku tertidur dimobil itu.

Aku terbangun saat Shawn sudah tidak ada di mobil itu. Aku keluar dan berniat untuk pergi ke kantor Shawn di lantai 20 itu. Tetapi tidak—rasanya sudah lama aku tidak ke London. Aku menunggu di Lobby kantornya itu dan duduk tidak jauh dari meja Information itu.

"Lily?" Kata seseorang seketika membuyarkan lamunan ku. Tasha! Sialan, mengapa Tasha dan Mark ada disini?!

Aku bangun dengan tubuh yang kaku itu. Tasha memeluk ku dengan lembut dan berkata "Mengapa aku jarang melihatmu sekarang?" Sahut Tasha yang dirangkul pinggangnya itu dengan Mark.

Aku terkekeh sebentar.

"Tasha, aku harus—" Sahut Mark menunjuk Lift. Sepertinya akan naik karena urusannya itu.

"Oh—baiklah. Aku akan disini bersama lily." Kata Tasha dan Mark berjalan meninggalkan kami berdua.

"Bagaimana kalau kita ke caffe?" Sahut Tasha. Akupun hanya terkekeh dan menyetujui ikut Tasha ke Caffe Lobby kantor Shawn ini. Kami berdua memesan Coffe yang sama.

"Bagaimana kabarmu?" Kata Tasha membuka percakapan. Tak lama dari itu, Coffe kami datang diantar pelayan.

"Uhm? Baik—" Kataku dan duduk kaku didepan Tasha. Sial, apa Tasha tidak tau bahwa aku sudah tidak ada hubungan apa-apa dengan Thomas?

"Thomas sering memanggil namamu saat ia tidur." Kata Tasha yang membuat jantungku berdebar itu. Buru-buru aku mengambil coffe dan meneguknya. "Aku hanya khawatir—" Seketika suara Tasha menjalar lemah. Sialan, mengapa Tasha seperti ingin menangis?! Apa terjadi sesuatu pada Thomas?!

"Aku khawatir mendengar ia sering ke club malam sekarang." Kata Tasha dan menatapku dengan penuh harapan itu. "Beberapa waktu yang lalu juga Thomas berkelahi entah dengan siapa, yang jelas ia sedang kondisi mabuk dan sangat kacau itu." Ucap Tasha yang membuatku membeku dibangku ku itu.

Aku meneguk coffe itu lagi dan lagi tanpa merespon cerita Tasha itu. "Aku pikir ia lebih baik saat bersamamu, Lily." Kata Tasha menatapku seperti memohon ku kembali.

"Aku tau kau putus karena—" Buru-buru aku memotong katanya itu.

"Kami tidak berpacaran Tasha." Kataku mempertegas hubunganku dengan Thomas saat itu. Tasha menghela nafasnya itu dan menatapku pernuh harap. Namun Tasha tidak sengaja melihat cincin yang terpakai ditanganku itu.

Between Us // Thomas Brodie. SangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang