¤Chapter 2: Nightshade¤

10.5K 1.2K 146
                                    

Last part...

Hermione melihat sekelilingnya. Dimana Malfoy? pikirnya. Ia takut Malfoy melarikan diri, ia tidak mau mengecewakan McGonnagal.

Hermione melangkah ke asramanya, mengucapkan kata sandinya dengan terburu-buru. Ia menerobos masuk ke kamar Malfoy. Begitu pintu terbuka, ia sangat terkejut...
_______________________________

Draco Malfoy bangun dari tidurnya, ia memandang ke luar jendelanya, sudah malam, upacara seleksi pasti sebentar lagi dimulai. Walaupun ia masih berharap ia tidak berada di sini, tapi ia lapar.

Ia beranjak ke luar kamar. Ia menuju ke pantry. Ia mengambil cangkir, mengisinya dengan air hangat dan susu, kemudian menuangkan bubuk cokelat ke dalamnya.

Ia kembali ke kamar untuk memakai jubahnya. Ia berkaca, lencana pengawas ketua murid berkilau di dadanya. Ia mengambil cangkir dan meneguk habis isinya. Ia siap ke aula besar untuk upacara seleksi.
_______________________________

Hermione berdengap, Malfoy tergeletak tak sadarkan diri di depan pintu kamarnya. Wajahnya kelihatan semakin pucat dan membiru. Racun, pikirnya. Hermione berpikir, apa yang harus dilakukannya?

Ia menaikkan Malfoy ke tempat tidurnya, dan berlari ke kamarnya, ia ingat pelajarannya selagi masih di tahun pertama, Bezoar, batu yang bisa mengatasi berbagai racun. Ia merogoh setiap inchi tasnya. "Ketemu!"

Ia segera berlari ke kamar Malfoy lagi. Ia memasukan batu tersebut ke dalam mulut Malfoy. Ia menunggu, beberapa menit. Tidak ada yang terjadi, ia mulai panik.

Ia bisa saja mencoba membuat penawar racun, tetapi ia bahkan tidak tahu racun jenis apa itu. Ia berlari ke aula besar. Syukurlah, Prof. Slughorn berada di sana. Dengan napas terengah-engah Hermione menghampirinya.

"Maaf, Profesor bisa ikut aku sebentar? Ini masalah hidup dan mati," katanya. Dengan wajah kebingungan, Prof. Slughorn mengikutinya. Mereka sampai di pintu masuk asrama, Hermione membisikan kata sandinya cepat. Mereka masuk.

"Boleh saya tahu apa yang sebenarnya terjadi, Miss Granger?" tanya Prof. Slughorn.

"Malfoy... sepertinya... meminum sesuatu yang beracun," jawab Hermione terengah-engah. Prof. Slughorn masuk ke kamarnya. Beberapa menit kemudian ia keluar membawa cangkir yang sepertinya habis di isi cokelat hangat.

"Ini cukup parah, katanya. Sepertinya Mr. Malfoy telah meminum campuran akar tanaman Nightshade. Tanaman itu berfungsi menyumbat pernafasan, pantas saja wajahnya berwarna biru. Pasti ia mengira itu bubuk cokelat," jelas Prof. Slughorn.

"Jadi? Apakah anda bisa membuat penawar racunnya?" tanya Hermione.

"Ya, saya hanya perlu beberapa menit, sementara itu, tunggulah di sini. Jangan bawa ia ke rumah sakit terlebih dahulu," katanya.

"Tapi bukankah di sana ia akan mendapat perawatan yang lebih baik?"

"Itu benar tapi sebelum penawar racunnya diberikan, guncangan atau gerakan apapun akan memperparahnya," ia menjelaskan. Prof. Slughorn keluar dari ruang rekreasi mereka.

Hermione memberanikan diri untuk melihat Malfoy. Ia membuka pintu kamar Malfoy. Malfoy masih ada di sana terbaring membiru, ia sekarang terlihat semakin biru hampir sebiru Avatar.

Hermione memandang wajah pria tersebut, lama-kelamaan ia menjadi kasihan padanya. Ia bisa merasakan rasanya kehilangan orang tua. Ia sadar, ia lebih beruntung daripada Malfoy. Setidaknya orang tuanya selamat, sedangkan Malfoy? Setidaknya ia masih bebas, sedangkan Malfoy?

Beberapa menit menunggu, Prof. Slughorn datang membawa penawar racun. Segera setelah ia memberikan penawar racun itu, tubuh Malfoy yang tadinya tegang menjadi rileks, dadanya bergerak naik turun, ia sudah bernapas lagi.

"Sekarang kita bisa membawanya ke rumah sakit," kata Prof. Slughorn.

"Aku rasa tidak perlu, lagi pula di rumah sakit aku tidak bisa mengawasinya,"

"Terserah kau saja, Miss Granger, selamat malam," Prof. Slughorn pamit.

Hermione memandang Malfoy lagi. Perlahan ia melepas jubah pria itu, mengganti bajunya dengan baju tidur, kemudian menyelimutinya.

"Selamat malam, Malfoy," kata Hermione

______________________________

Malfoy membuka matanya, ia merasa sesak di dadanya. "Kenapa aku ada di tempat tidur? Bukankah kemarin aku..." ia memegang kepalanya. Ia sadar, sekarang sudah pagi. Ia turun dari tempat tidurnya dan bermaksud untuk ke kamar mandi. Ia merasa lemas seperti habis dilindas truk. Dengan susah payah ia berdiri. Ia terkejut, Granger ada di kamarnya.

"Hey, apa yang kau lakulan di kamarku, Granger?" tanyanya. Ia membuka matanya, dengan linglung ia menatap pria yang ada di hadapannya.

"Ooh, hanya tidur," katanya

"Aku tahu, tapi kenapa kau bisa sampai tidur di sini?"

"Tenanglah, kau baru pingsan selama lima hari. Kau meminum Akar Nightshade dan tubuhmu membiru"

"Kenapa tidak kau bawa saja aku ke rumah sakit? Lagi pula aku lebih percaya dengan perawatan Madam Pomfrey dari pada denganmu," Malfoy berusaha berjalan keluar dan mengusir Hermione tetapi ia terjatuh kembali ke tempat tidurnya.

"Ucapan terima kasih sudah cukup kok!" Hermione berkata ketus dam meninggalkan Malfoy yang terduduk di kamarnya.

"Dasar tidak tahu terima kasih!" pikir Hermione. Ia sekarang sedang membaca Daily Prophet di ruang rekreasi di temani cokelat panas (sungguhan). Ia sudah membersihkan diri, dan sekarang hari Minggu tidak ada pelajaran, sekarang juga belum jam sarapan. Ia berpikir, seandainya Harry dan Ron masih di Hogwarts, hari ini mereka pasti akan bercanda di luar atau di pondok Hagrid.

Seakan menuruti keinginannya, burung hantu kecil milik Ron, Pigwedeon datang mengetuk jendela di sebelahnya. Ia membawa surat.

Hermione Granger
Hogwarts

Hai, bagaimana keadaanmu di Hogwarts? Hari ini kami akan berkunjung ke sana tepat saat makan siang, tunggu kami, ya.

Ps: Kalau tahanan brengsek itu mengganggumu akan aku hajar dia saat aku tiba di sana

Dengan cinta
Ronald Bilius Weasley~

Hermione merasa sangat senang, kedua sahabatnya akan berkunjung. Apalagi kalau mereka bisa menginap sebentar. Ia melamun memikirkan itu.

"Terima kasih," kata seseorang membuyarkan lamunannya. Malfoy berdiri di depannya.

"Hmmm" jawab Hermione.

"Kau tidak mau sarapan?"

"Nanti aku akan pergi,"

"Tidakkah kau takut aku melarikan diri? Aku itu tahanan kau ingat?"

"Mengapa kau begitu menyebalkan sih!" Hermione beranjak dari kursi malasnya. "Baik sekarang aku sarapan!"

Malfoy masih belum sepenuhnya pulih, beberapa kali ia hampir terjatuh dari tangga. Akibatnya, Hermione harus memapahnya.

Begitu sampai di aula besar, orang pertama yang paling heboh dengan kedatangan mereka adalah Pansy Parkinson. Ia terus menanyakan hal-hal yang tidak penting. Akhirnya Hermione meninggalkan Malfoy dengan Pansy dan menuju ke meja Gryffindor.

Sekarang semua akan kembali normal, ia dan Malfoy, saling membenci seperti biasa. Tapi ia tidak sadar, Nightshade itu mengubah segalanya.

Chell:
Hai-hai, balik lagi nih sama part barunya One Simple Spell. Sorry banget ya guys, padahal kemarin aku janji kalo udah 100 readers aku update tapi karena UAS semuanya berantakan.

Sekarang ini, aku bakalan update kalo udah 300 readers biar aku bisa punya waktu buat impress kalian semua. Oke, di part selanjutnya bakalan ada kejutan buat kalian, jadi stay tunned ya. Jangan lupa, vote dan comment masih dibutuhkan =D

One Simple SpellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang