¤Chapter 5: Engagement Ring¤

8.9K 1K 132
                                    

(A/N): Comment! Comment! Comment! Hehe, lagi butuh saran nih.

Last Part (A/N: Perlu gk sih?)

Hermione terbangun begitu mendengar Ron memanggilnya. Ia mengayunkan kakinya ke samping. "Aduh!" teriak seseorang. Hermione kaget. "Aaah, apa yang kau lakukan di sini?!"

Mendengar teriakan Hermione, Ron mendatangi sumber suara, yang berarti kamar Hermione. Ron menerobos masuk dan mendapati Malfoy dan Hermione di sana. Amarah memenuhinya, "Berani-beraninya kau..."
____________________________________

(Malfoy's PoV)

Semua buku-buku Granger tidak ada yang menarik. Bunyi jam yang monoton dan tidak adanya kegiatan membuatku mengantuk. Aku memutuskan untuk tidur sebentar, toh hari ini tidak ada pelajaran.

Rasanya baru tertidur sebentar tiba-tiba Granger bangun. Masih bagus bangun dengan tenang, ia justru menendang kepalaku!

"Aduh!" kataku. Ia kaget dan menjerit "Aaaah, apa yang kau lakukan di sini?!"

Belum sempat menjawab, pintu membuka, Weasel berdiri di sana dengan wajah bingung, kemudian kaget dan marah. "Berani-beraninya kau..." ia menggeram. Ia menoleh kepada Hermione.

"Hermione, ada apa ini? Kenapa kau berteriak?" tanya Weasley. Granger diam saja, entah ia terlalu terkejut atau tidak tahu mau berkata apa, yang jelas ia hanya membuka dan menutup mulutnya beberapa kali.

Si Weaselbee (A/N: Rasanya lucu aja) melirik ke arahku. Sebelum aku sempat bereaksi, ia mendorongku ke dinding dan mengarahkan tongkatnya padaku.

"Apa yang kau lakukan padanya?!" tanyanya.

"Tidak ada," jawabku.

"Bohong! Ia berteriak tadi dan wajahnya pucat, sekali lagi aku bertanya apa yang kau lakukan pada pacarku?!"

"Jelas saja wajahnya pucat, bodoh, dia baru saja bangun tidur dan kau mengagetkannya, dasar idiot!" semburku. Yah, mau diapakan lagi, susah menahan ejekan. Reaksi yang ditimbulkan tentu saja buruk.

Ia meninju wajahku. Aku tertawa mengejek, "Kau mau melawanku seperti Muggle, Weaselbee?"

Ia semakin marah, bisa dilihat dari wajahnya yang semerah rambutnya. Ia mengarahkan tongkat sihirnya. Tangannya bergetar entah karena amarah atau rasa takut.

"Crucio!" serunya. Ups, efek yang ditimbulkan ternyata sangat berlebihan. Nyeri dan sakit menyebar ke seluruh bagian tubuhku. Aku berusaha keras agar tidak menjerit.

Si Granger masih berdiri mematung, entah ia kaget atau sarafnya bermasalah karena kutukan Pansy tadi aku tidak tahu. Rasanya aku ingin-entahlah, menamparnya?-tidak itu membuatku kelihatan buruk, setidaknya ia bisa melakukan sesuatu untuk menolongku.

Aku jatuh berlutut, menggeliat menahan rasa sakit. "Stop!" kata Granger. Weasley berhenti, aku masih cukup waras untuk menendang tongkatnya ke luar jangkauan.

"Kau pelahap maut brengsek!" Ia menyerbu, "Berani-beraninya kau menyentuh pacarku!" Ia menghajarku, aku berusaha melawan tapi aku masih lemas karena kutukan itu.

"Stop!" Granger berusaha menghentikan pacarnya. "Stop, Ron, kumohon stop," Granger mulai terisak. Ya ampun, apakah ia memang selemah ini? pikirku. Weasley berhenti. Kepalaku pusing, seluruh tubuhku sakit, tapi aku berusaha keras untuk tetap sadar. Pengelihatanku mengabur, gagal. Aku pingsan.
________________________________

(Author's PoV)

Hermione hanya bisa menatap kosong dua pria yang sedang bertengkar. "Crucio!" kata Ron. Ia pernah menyangka Ron berani menggunakan kutukan tak termaafkan itu. Mata Ron memancarkan kebencian. Persis seperti Pansy.

One Simple SpellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang