Chapter 16: Sydney, Melbourne and London

6.4K 714 103
                                    

Hai, thanks bgt yang udah setia nunggu cerita ini dari bulan lalu. HAPPY READING^^

Suara langkah kaki bergema di pintu masuk Azkaban. "Saya ingin berbicara dengan tahanan di sini, Draco Malfoy," kata Hermione kepada penjaga Azkaban. "Draco Malfoy? Kau bercanda?"

"Tidak, memang ada apa?" secercah ketakutan menghampirinya. "Tidak, hanya saja Draco Malfoy baru dibebaskan beberapa minggu yang lalu."

"Baiklah, terima kasih," kata Hermione tanpa mampu menyembunyikan kekecewaannya. Ia berjalan meninggalkan Azkaban, dan berappearate entah kemana.

Waktu makan siang masih satu jam lagi sebelum ia harus kembali ke Kementerian. Kakinya membawanya ke depan sebuah butik tua tak terurus, setidaknya itulah yang orang lain lihat. Bagi para penyihir, inilah St. Mungo. Mungkin aku bisa mengajak Jeremy makan siang, pikirnya. Ia baru saja ingin masuk saat seseorang menabraknya. "Maaf," kata orang itu.

"Tidak apa-apa, oh, hey Jeremy! Aku baru saja ingin mengajakmu makan siang," kata Hermione. "Oh, baiklah, kebetulan aku tahu tempat yang cocok untuk makan siang, aku baru saja ingin ke sana. Ayo Hermione," jawab Jeremy sambil menggandeng tangan Hermione.

Beberapa saat kemudian, mereka sudah sampai di salah satu restoran dekat sana. "Bukankah ini restoran Muggle?" tanya Hermione. "Memang, apa kau tidak suka makan di sini? Kalau begitu kita makan di tempat lain saja," katanya penuh penyesalan.

"Bukan, bukan begitu. Ayo kita masuk," kata Hermione cepat. Begitu masuk, bau harumnya masakan menggoda Hermione. Perutnya langsung merespon, ia baru sadar betapa laparnya dia. Seorang pelayan menghampiri mereka. "Tolong meja untuk dua orang," kata Jeremy. Pelayan itu membawa kami ke meja kosong. "Apakah kau mau pesan sekarang, Jeremy?" tanya si pelayan "Aku ingin melihat menu dulu, Zoey."

"Baiklah, tumben sekali kau datang berdua. Apakah ini kekasihmu?" tanya Zoey lagi. Hermione menatap pelayan itu, "Ti.."

"Ya, dia tunanganku," jawab Jeremy. "Oh, bagus sekali. Hari ini ada menu spesial untuk pasangan kekasih," katanya sambil menunjukan sesuatu di daftar menu. "Bagus, aku pesan yang ini."

"Baiklah, ditunggu sebentar, ya," kata Zoey. Ada nada kekecewaan darinya, tapi mereka tidak begitu mempedulikannya. "Hey!" kata Hermione sambil menatap Jeremy dengan kesal. "Apa maksudmu?"

"Maaf, bukan maksudku. Tapi Zoey selalu saja mengharapkan aku menerima cintanya, dan itu membuatku lelah. Ia sudah seperti adik bagiku. Maafkan aku, Mione."

"Mione?"

"Uh, itu panggilan dariku, aku rasa terlalu panjang jika aku memanggilmu Hermione. Dan itu cocok untukmu,"

"Lalu kau harus ku panggil apa? Jeremy juga terlalu panjang. Apa aku boleh memanggilmu Remy?"

"Hey! Itu terdengar seperti nama binatang pengerat," jawabnya. Lalu mereka tertawa. "Oh sudahlah, Remy, lihat makanan kita sudah datang," kata Hermione sambil menahan tawa.

"Silahkan, ini makanannya, tuan," kata Zoey. "Aku rasa aku sudah meminta untuk memanggilku Jeremy saja Zoey,"

"Mungkin maksudmu Remy," timpal Hermione. Zoey menatapnya. "Kalau Anda tidak membutuhkan bantuan saya lagi, saya permisi, tuan, nona," kata Zoey. Hermione tidak sengaja menatap matanya, matanya yang tadinya berbinar sekarang diliputi kesedihan. Sepertinya kau tidak menyadari betapa tulus cintanya padamu, Jeremy, pikir Hermione.

Ia tahu persis apa yang Zoey rasakan karena itulah yang ia rasakan saat Draco mencium Astoria. Sekarang ia merasa seperti salah satu wanita tidak tahu terima kasih yang merusak hidup seseorang. Steak yang tersaji di depannya tidak lagi terlihat lezat.

One Simple SpellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang