Huehehehe *evillaugh* ini bakal bikin kalian geregetan. Masih butuh saran, maaf typo bertebaran.
St. Mungo ramai saat Natal, orang-orang mengunjungi sanak keluarga mareka yang sedang sakit. Hermione dan Ron ber-appearate di depan pintu masuk St. Mungo. Ron mengantarkannya sampai ke ruang pemeriksaan. Si penyembuh menggumamkan beberapa mantra, setelah itu Hermione kembali merasa hangat.
"Ini hanya penyakit muggle biasa, kau boleh langsung pulang," kata si penyembuh. "Terima kasih," gumam Hermione. Mereka keluar. Hermione ingin langsung ber-appearate ke rumahnya. Ia merasa tidak enak meninggalkan Malfoy sendirian di rumahnya.
Ia baru berkonsentrasi untuk ber-appearate, tiba-tiba Ron berkata: "Mione, aku ingin mengatakan sesuatu padamu, bisa kita berjalan-jalan sebentar?"
"Uh-umm, baiklah," jawab Hermione setengah hati, tapi tampaknya Ron tidak menyadarinya. Mereka berjalan-jalan dan memutuskan untuk menghangatkan diri di kedai kopi. Ron yang tidak suka 'kopi muggle' tidak memesan apapun. Mereka duduk di satu meja.
"Aku telah berpikir beberapa bulan terakhir. Aku ingin minta maaf atas kejadian waktu itu. Aku, aku benar-benar menyesal. Aku tidak, maksudku,... aku... hanya.., aku cemburu. Aku takut akan kehilanganmu," katanya terbata-bata.
"Aku tahu. Kau memang seperti itu, aku mengerti,"
"Bukan begitu, Mione. Maksudku..."
"Iya aku mengerti. Aku bisa memakluminya. Aku memaafkanmu, tapi kau perlu tahu, kau hanya membuatku semakin jauh darimu, apakah kau mengerti?"
"Ya, aku mengerti. Tapi bisakah kau berikan aku satu kesempatan lagi? Aku akan berusaha..." Ron mengeluarkan cincin yang waktu itu sudah ia kembalikan.
"Tadinya aku ingin melamarmu, tapi aku tahu kau jadi benci padaku jadi terimalah ini, aku hanya ingin kau memakainya supaya kau ingat padaku," kata Ron sambil menyematkan cincin tersebut di jari Hermione.
"Kita bisa kembali seperti sebelumnya, kau dan aku. Maukah kau menjadi pacarku lagi?" tanya Ron. Hermione diam. Ia menginginkan ini, tapi ada yg mengganjal di hatinya.
____________________________________(Malfoy's PoV)
Granger pergi bersama Weaselbee, entah mengapa rasanya ada yang salah pada diriku. Aku merasa sedih dan aku tahu pasti ini tidak berhubungan dengan meninggalnya ibuku.
Granger, ia sudah terlalu sering menolongku. Ada 'sinyal' yang berbeda dengan yang ku terima beberapa tahun yang lalu. Granger telah mengubah diriku. Mungkinkah aku jatuh cinta?
Tidak, tidak. Aku ini seorang Malfoy. Malfoy yang menyebalkan. Azkaban, Nightshade, Granger, atau bahkan ibunya sendiri tidak bisa mengubah pendiriannya. Kalau aku memang jatuh cinta pada Granger aku akan menyatakannya. Aku ini Draco Malfoy, aku sudah memacari dan memutuskan banyak gadis di Hogwarts. Aku seharusnya tidak seperti ini.
Seseorang ber-appearate di depan pintu. Granger dan Weasley masuk ke dalam rumah. "Sampai jumpa, Hermione," kata Weasley. Granger mengangguk. Kemudian Weasley ber-disappearate. Tinggal Granger dan aku, ini saatnya.
"Granger, sudah sehat?" tanyaku berbasa-basi. Ia mengangguk, apa ia hanya bisa mengangguk?
"Aku ingin menyampaikan sesuatu," Ya ampun, jantungku berdebar-debar. Fokus Draco, fokus, pikirku. Aku mengarahkan pandangan ke arah manapun selain wajahnya. Aku melirik tangannya. Cincin tersemat di jari manisnya. "Apa kau sudah berbaikan dengan Weasley?" kataku pada akhirnya.
"Ya, tadi ia memberikan cincin ini padaku, ia ingin aku menyimpannya,"
"Ooh," aku berusaha tidak terdengar kecewa. Aku terlambat, ini sudah terlambat. Aku berusaha memberikan seringai menyebalkanku yang biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Simple Spell
FanfictionIt's only one simple spell but why it's to hard to say? ~ ••• "Bagaimana hasil NEWT-mu?" tanya Hermione. "Semua memuaskan kecuali Mantra, aku gagal," jawab Malfoy. "Ada apa?" "Aku tidak bisa mengucapkan satu mantra sederhana, satu mantra yang seharu...