¤Chapter 4: Crucio¤

9.4K 1K 79
                                    

(A/N): Christmas Update, comment, please. Comment! Comment! Comment!
____________________________

Matahari musim gugur menyinari Minggu yang indah di Hogwarts. Hermione baru saja mengirimkan surat untuk Ron dan membaca di halaman. Malfoy melihat Hermione sedang membaca di halaman dan menghampirinya.

"Hai, sedang apa?" tanyanya.

"Lihatlah sendiri, bodoh aku sedang membaca. Omong-omong, terima kasih bukunya," ia menunjukkan bukunya.

"Oooh, kau suka?"

"Umm, tidak buruk,"

"Baguslah, aku sebenarnya hanya asal membeli,"

"Kutarik kembali kata-kataku," Hermione tersenyum. "Kau tahu, kau juga tidak terlalu buruk," katanya lagi.

"Yah, kecuali fakta bahwa aku ini tahanan, atau mantan Pelahap Maut? Kau tahu, aku memang buruk, Granger," ujar Malfoy.

"Ooh, ya ampun. Itu sudah lewat. Terlepas dari itu semua kau itu baik,"

"Yah, terima kasih,"

Hening beberapa detik, sedikit terlalu lama sampai-sampai suasana jadi canggung. Hermione memecah keheningan, "Well, kurasa aku harus pergi sekarang. Menemui, kau tahu," ia melambai.

Hermione baru saja menapakkan kaki di koridor lantai lima, saat tiba-tiba seseorang mendorongnya ke dinding, tongkat sihirnya teracung di bawah dagunya. Pansy Parkinson menatapnya murka.

"A... apa maumu?" tanya Hermione tergagap. Ia terkejut, bukan takut. Hermione berusaha meraih tongkatnya.

"Hanya memperingatkan, MENJAUH DARI DRACO!! Kau sudah memiliki pacar, sahabat dan lainnya! Kau cantik dan pandai dari lahir! Kau punya banyak teman, populer, bahkan sekarang kau menyandang gelar pahlawan. KAU! TERLAHIR! SEMPURNA!!

"Sedangkan aku, aku selalu berusaha terlihat cantik, belajar setengah mati, berusaha keras untuk tampil sempurna di depan semua orang, tapi apa tidak ada yang memperhatikanku! Semua mata tertuju pada MISS PERFECT!" suaranya bergetar karena amarah.

"P..Pansy, aku tidak bermaksud- "

"Apa? Memang kenyataannya seperti itu! Semua orang suka dengan Hermione Granger! Hanya Draco yang tidak tertarik denganmu, sejak aku menyadarinya, aku suka dengannya, aku jatuh cinta!

"Sekarang, saat nasib baik mulai berpihak padaku, kau menghancurkan semuanya lagi! Kau merebut Draco dariku! DRACO ITU MILIKKU!!" ia menunduk, tergengah-engah, air mata mengalir di pipinya. Hermione ingin membantah semua yang dikatakan Pansy, tapi ia terlalu terguncang. Ia ingin berteriak kepada Pansy bahwa dia juga cantik, tapi ia tahu, itu akan terasa seperti hiburan kosong.

Pansy mengangkat kepalanya, ekspresinya hampir-hampir seperti orang gila. "Aku.. aku... AKU BENCI KAU!" Pansy mengacungkan tongkat sihirnya, "Crucio!". Seketika rasa sakit merambati tubuhnya, Hermione menggeliat kesakitan, berteriak supaya Pansy berhenti. Ia berusaha mengeluarkan tongkatnya tapi tongkatnya tergelincir diluar jangkauan.

"Expelliarmus!" seseorang berseru dari ujung koridor. Tongkat Pansy terjatuh, gelombang rasa sakit mereda. Hermione pingsan, bersimbah peluh.

"Pansy, apa yang kau lakukan?!" teriak Malfoy. Ia kelihatan kaget. Pansy menatap Malfoy, air mata mengalir di pipinya, ia menggumam, "Kau milikku, tidak ada yang boleh merebutmu dariku,"

Ekspresi Malfoy melembut, entah apa yang mengubahnya. "Maaf, Pansy. Aku yang janji akan berubah, tapi ini salahku," ucap Malfoy sambil merangkul Pansy.

"Aku kira aku bisa, aku memang brengsek, tapi aku tahu, kau pantas mendapat yang lebih baik dariku. Apa yang bisa kau harapkan dari tahanan sepertiku.

"Maafkan aku Pansy, tapi rasanya ini, ini bodoh, berpura-pura seperti ini. Mungkin aku akan menjadi milikmu, tapi bukan sekarang, belum," kata Malfoy lembut, bahkan ia sendiri tidak menyangka akan bicara seperti itu, rasanya Nightshade mempengaruhi psikisnya.

Bahu Pansy berguncang menahan tangis. Ia menatap Malfoy penuh damba. "Tapi aku tidak perlu yang lebih baik, kau yang terbaik!"

"Kau tak akan tahun sampai kau merasakannya sendiri. Aku ini tahanan yang tidak punya masa depan, Pansy. Aku ingin kau punya masa depan, percayalah. Kau adalah sahabat terbaikku. Pansy mulai tenang, ia menatap Malfoy kemudian mengangguk.

"Draco, walaupun seperti ini akhirnya, kau tetap akan menjadi seseorang yang terpenting dalam hidupku, dan aku tetap mencintaimu, meski dengan cara berbeda," Pansy memeluk Malfoy dan mengecupnya. Kemudian ia pergi menuju tangga.

Malfoy ingin menyusulnya, tapi ia menoleh kepada Hermione yang tergolek lemas di belakangnya.

"Baiklah, Granger. Saatnya membalas budi," kata Malfoy sambil mengangkat tubuh Hermione dan membawanya ke asrama mereka.

Malfoy membaringkan Hermione di tempat tidurnya, melepas jubahnya,dan mengelap keringatnya. Kamar Hermione rapi, berbagai buku ditata di meja baca, gulungan perkamen ditempatkan di dekatnya.

Malfoy memperhatikan Hermione, ia cantik, bahkan tanpa berusaha untuk cantik. Rambut cokelat ikalnya keemasan ditimpa sinar matahari. Wanginya seperti lavender. Wajahnya pucat, tapi bibirnya masih merona kemerahan. Malfoy berusaha menekan perasaannya untuk mencuimnya.

Ia pergi ke pantry untuk mengambil air hangat dan kembali ke kamar Hermione. Ia menunggu Hermione bangun sambil membaca salah satu buku tentang tanaman. Tapi ia mengurungkan niatnya begitu ia membuka buku tersebut.
____________________________

Lonceng berdentang, pukul dua belas siang. Seseorang masuk ke dalam asrama mereka.

"Hermione! Kau tidak akan percaya apa yang ku lakukan agar sampai ke sini," Ron berseru. Menyadari tidak ada jawaban, ia memanggil lagi, "Hermione?!"

Hermione terbangun begitu mendengar Ron memanggilnya. Ia mengayunkan kakinya ke samping. "Aduh!" teriak seseorang. Hermione kaget. "Aaah, apa yang kau lakukan di sini?!"

Mendengar teriakan Hermione, Ron mendatangi sumber suara, yang berarti kamar Hermione. Ron menerobos masuk dan mendapati Malfoy dan Hermione di sana. Amarah memenuhinya, "Berani-beraninya kau..."
____________________________

(A/N):
Hai hai, Chell comeback! Btw, yang bagian Pansy marah-marah itu base from true story (yah klo salah spelling/grammar maaf saja, bhs. Inggris saya standar).

Siapa yang ngerasa kayak gitu tolong commentnya. Oh iya, 3 comments for update (udah diskon tuh).

Happy Christmas Everyone!
Merry Christmas! (Entah apa bedanya)

*maaf foto chapternya gk sesuai

One Simple SpellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang