¤Chapter 12: NEWT and Valentine¤

7.3K 837 265
                                    

Warning: Kalian akan membenci Astoria beberapa part kedepan. Bwt thx for waiting. HAPPY READING!

(Hermione's Pov)

Januari tiba dengan cepat, saat ini kami berdiri di stasiun Hogsmeade. Hogwarts Express tiba beberapa saat kemudian. Aku dan Malfoy membaur bersama murid-murid yang lain. Kami mencari kereta yang akan membawa kami ke Hogwarts, Astoria melambai ke arah kami. "Hai, Draco! Hai Hermione!" serunya sambil naik ke atas kereta. "Hai Astoria," sapaku.

"Jadi, kalian benar-benar tinggal serumah?" tanya Astoria. Aku tersedak, "Umm, bukan begitu tepatnya," jawabku.

"Ya, kami bahkan tidak pernah tidur dalam satu kamar," kata Malfoy. Itu bohong. "Aku bahkan tidak pernah menyentuhnya," katanya lagi. Itu jelas-jelas bohong. Entah kenapa aku tidak suka saat Malfoy berbohong tentang kami. Terutama di depan Astoria.

"Aku hanya bertanya apa benar kalian tinggal satu rumah bukan apa yang kalian lakukan saat itu," katanya sambil tertawa. Aku dan Malfoy salah tingkah. "Sudahlah, apakah kalian tahu kalau Hogwarts akan mengadakan pesta dansa Valentine untuk pertama kalinya tahun ini?" tanya Astoria penuh semangat. Sepanjang perjalanan kami membicarakan pesta dansa.

Kembali ke Hogwarts seperti kembali ke rumah. Makan malam hangat bersama-sama, daging panggang super lezat dan lainnya. Aku duduk di meja Gryffindor di sebelah Ginny. "Hai Hermione, apa yang kau lakukan selama musim dingin?" tanya Ginny.

"Uh, hanya... entahlah, aku bahkan tidak tahu apa yang aku lakukan," jawabku. Ia menatapku skeptis. "Sungguh?" godanya.

"Oh, ya ampun, rasanya pikiranmu itu harus dibersihkan, Gin," kataku.

"Pikiranmu yang harus dibersihkan, aku hanya bertanya apa yang kau lakukan, mungkin kau membantu orang, jalan-jalan atau lainnya. Aku hanya membantu ibu selama liburan. Uh, Harry dan Ron sangat sibuk akhir-akhir ini,"

"Omong-omong bagaimana kabar Ron?"

"Maksudmu setelah kau putuskan dia? Kau tahu? Dia mengencani Luna!"

Aku terkejut, aku teringat saat di kafe setelah kami ke St. Mungo waktu itu.

"Apakah kau mau menjadi pacarku seperti dulu lagi," tanya Ron. "Ummm," aku terdiam. Ia mengeluarkan cincin yang telah ku kembalikan waktu itu dan menyematkannya di jari manisku. Aku menatapnya.

"Kurasa ini bukan saat yang tepat," kataku akhirnya. Ia menatapku penuh harap. "Ron, aku butuh waktu, ini bukan tentang kau tetapi tentang aku. Aku belum siap, sungguh,"

"Aku janji, aku akan berubah,"

"Aku tahu, kau akan berubah, tapi rasanya kita... kita sudah tidak seperti dulu,"

"Apa ini karena Malfoy?"

"A..apa? Apa maksudmu?" kataku, wajahku memanas. "Ya, kau jatuh cinta de.."

"Stop, aku tidak jatuh cinta dengan siapapun, aku hanya belum siap. Kalau memang kita berjodoh, dengan satu atau lain cara kita pasti akan bersatu lagi,"

"Baiklah, aku tahu, aku tidak dapat mengubah pendirianmu. Tapi, pakailah cincin itu, agar kau terus ingat denganku," katanya. Kami membayar minuman kami dan ber-appearate ke rumahku.

_________________________________________

"Padahal, baru seminggu yang lalu ia memintaku untuk menjadi pacarnya lagi," kataku pada Ginny. "Entahlah, mungkin bukan kencan secara resmi, tapi ia mengundang Luna makan malam di rumah kami, mungkin untuk menemaniku," jelasnya.

"Umm, kalau memang Ron berpacaran dengan Luna, aku ikut bahagia," kataku, anehnya aku tulus mengatakan itu.

Prof. McGonnagal mendentingkan gelas. Aula besar menjadi tenang. "Selamat datang kembali..." katanya memulai pidatonya. Seperti biasa, ia menyampaikan beberapa pengumuman, saat sampai pada pengumuman pesta dansa dan satu aula kembali ramai. Aku sendiri tidak terlalu peduli dengan pesta dansa.

One Simple SpellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang