¤Chapter 14: Good Bye Hogwarts, Good Bye Draco Malfoy¤

7.6K 749 84
                                    

Halo readers-ku terkasih, thanks banget udh setia sama FF yang gak jelas ini. Btw di part ini bakal ada sedikit adegan 18+ tp gak parah bgt kok mengingat aku juga blom 18 tahun. HAPPY READING!!

Udara berubah menjadi hangat seiring dengan datangnya musim semi. Setelah NEWT selesai baik Hermione maupun Draco (A/N: akan saya ubah namanya sekarang) menjalani hari-harinya di Hogwarts dengan santai. Murid-murid tahun kedelapan memutuskan untuk mengadakan acara kelulusan lebih dulu. Mereka ingin cepat-cepat mencari pekerjaan.

Sebagai penindaklanjutan keinginan mereka, hari ini Kementerian Sihir mengunjungi Hogwarts dan mengadakan semacam uji coba kepada para murid tahun kedelapan yang ingin berkarier di Kementerian Sihir.

Hermione sedang bersiap untuk mengikuti uji coba di bidang apa saja yang cocok dengannya. Ia menunggu bersama beberapa murid tahun kedelapan yang lain, Draco tidak ikut, begitu juga Neville, yang sedang menemui McGonagall yang menawarinya pekerjaan sebagai guru Herbology mengingat Prof. Sprout akan segera pensiun.

"Miss Granger," seseorang memanggilnya, menyuruhnya masuk. Ia masuk ke dalam ruangan dengan gugup. Beberapa penguji duduk di meja di depannya. Mereka melemparkan beberapa pertanyaan. Hermione berhasil menjawabnya.

Sementara Hermione diwawancara, Draco sedang merenung di kamarnya. Setelah kejadian dengan Astoria kemarin, rasanya ada sesuatu dalam dirinya yang menggeliat setiap melihat Hermione. Entahlah, rasanya sesuatu yang berbeda sedang menguasai dirinya.

Lupakan, Draco, lupakan! Apa yang bisa kau harapkan? Waktu bebasmu tinggal beberapa bulan, pikirnya. Tapi ia semakin tidak tenang, bagaimana jika Hermione diterima di Kementerian Sihir dan harus bekerja hari ini juga? Argh! Ia semakin frustasi. Ia bahkan belum berani mengungkapkan perasaannya.

Ia tidak sadar sekarang sudah jam makan siang, tanpa kegiatan belajar, waktu berjalan dengan sangat cepat. Sampai di aula besar, Hermione memanggilnya. "Ada apa?" tanyanya.

"Bukan apa-apa, hanya saja aku diterima di Kementerian Sihir, apakah kau percaya? Aku diterima di Departemen Hukum Sihir," umumnya.

"Baiklah, kapan kau mulai aktif bekerja?" Draco menanyakan ketakutannya. "Umm, sebenarnya besok aku sudah boleh datang ke Kementerian Sihir, tapi rasanya aku akan menunggu sampai sekolah selesai,"

Seketika itu juga, Draco menyeringai, masih ada waktu. "Oke, Nona Hakim," katanya sambil berjalan menuju asrama.
"Jadi apa yang membuatmu menunggu lagi?" tanya Draco.

"Entahlah, mungkin aku ingin lebih dekat dengan seseorang," jawab Hermione. "Oh, boleh aku tahu siapa orang yang beruntung itu?"

"Sudahlah, lupakan saja, Draco,"

"Draco? Kau memanggilku Draco?"

"Ya, Draco Malfoy,"

"Apakah aku harus memanggilmu Hermione juga?"

"Ya, kalau kau mau,"

"Mengapa tiba-tiba kau berubah?"

"Oh, apakah kau tidak bosan? Sepertinya kita ini bukan musuh lagi, lalu mengapa tidak saling memanggil nama depan saja? Lagipula...," kata Hermione. Lagipula Astoria boleh memanggilmu Draco, mengapa aku tidak? Oh, ya ampun Hermione, kau ini, fokus saja pada masalah utama, Kementerian Sihir, pikirnya.

"Lagipula apa?" tanya Draco penasaran.

"Bukan apa-apa," jawab Hermione cepat. Draco mengangkat alisnya, masih menunggu jawabannya. "Sudahlah, bukan apa-apa," bentak Hermione, Draco pun menyerah.

"Sekarang apa, Gra.. maksudku Hermione,"

"Kau tidak harus memanggilku Hermione, nama itu janggal jika keluar dari mulutmu,"

One Simple SpellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang