Sakura menunggu di lobby depan salah satu pusat perbelanjaan di Ginza. Hari ini ia dan Sasuke berjanji untuk menghabiskan waktu bersama dan syukurlah Sasuke langsung mengiyakan ajakan nya tanpa banyak bertanya. Ia hanya memberikan penjelasan secukupnya mengenai alasan ia meminta Sasuke bertemu di pusat perbelanjaan diluar waktu sekolah..
Dalam hati Sakura berdoa agar Sasuke tak berpenampilan aneh dan norak sehingga membuat dirinya malu. Tak sampai lima menit kemudian sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam berhenti di depan lobby dan seorang petugas di pusat perbelanjaan membukakan pintu bagi orang yang berada di mobil itu.
Sasuke turun dari mobil tersebut dan mengucapkan terima kasih pada petugas pusat perbelanjaan itu serta menghampiri Sakura. Sakura tersentak dengan penampilan Sasuke saat ini. Ia bersyukur kami-sama telah menjawab doa nya, namun ia tak mengira jika Sasuke akan berpenampilan elegant. Pria itu mengenakan kaus hitam ketat yang memperlihatkan tubuh nya yang atletis serta blazer abu-abu dan celana hitam ketat yang memperlihatkan kaki nya yang ramping dan jenjang. Sakura bahkan dapat menghirup aroma parfum pria mahal bernuansa kayu dari tubuh Sasuke.
Tanpa sadar Sakura menampilkan seulas senyum disudut bibir nya. Mungkin ia akan berterimakasih pada Ino karena telah memintanya untuk menghabiskan waktu bersama Sasuke.
"Doumo, Sasuke-san."
"Hn."
Sasuke berjalan di samping Sakura dan memasuki pusat perbelanjaan itu. Ia menatap Sakura dengan bingung. Ia tak tahu apa yang harus dilakukan ketika pergi bersama teman wanita yang sebaya. Jika ia bersama ibu nya, ibu nya pasti akan memilih untuk berbelanja.
"Sakura, apakah kau ingin berbelanja hari ini?"
Sakura menatap Sasuke dan segera menggelengkan kepala.
"Kurasa tidak. Namun aku akan berbelanja jika menemukan barang yang tepat. Memang nya kenapa?"
"Tidak apa-apa."
Sasuke menatap sekeliling. Ia benar-benar merasa canggung saat ini. Sakura bukan teman nya dan ia tidak tahu apa yang harus dilakukan nya. Jika ia bersama Naruto, Naruto akan lebih banyak berbicara dan ia akan mendengarkan setiap mereka berpergian bersama.
Sasuke berharap agar Itachi berada di dekat nya. Namun pria itu dengan sengaja meninggalkan Sasuke agar ia dapat berfokus dengan waktu yang akan dihabiskan nya bersama Sakura. Itachi bahkan terus mendesak Sasuke menerima tawaran Sakura, lagi-lagi dengan ancaman akan meninggalkan Sasuke jika Sasuke menolak.
"Tentu saja aku tidak akan berbelanja jika bersamamu, Sasuke-san."
Ucapan Sakura terdengar seperti tersinggung menurut Sasuke. Ia merasa tidak enak dan cepat-cepat menggelengkan kepala. Ia tak peduli jika Sakura berbelanja, malah ia lebih senang jika Sakura berbelanja. Ia tidak perlu berjalan berdampingan dengan canggung seperti ini.
"Jika kau ingin berbelanja lakukan saja, Sakura."
"Yah aku akan berkunjung ke beberapa toko nanti. Tidak apa-apa kan?"
"Hn."
Sakura menatap lengan Sasuke. Sesuatu di dalam diri nya mendesaknya untuk mengenggam telapak tangan pria itu dan merasakan kehangatan nya. Namun Sakura berhasil mengendalikan diri nya. Ia tidak ingin dianggap sebagai wanita murahan.
"Sasuke-san, bagaimana bila kita makan terlebih dahulu? Atau mungkin menonton film?"
"Terserah."
Sakura menghembuskan nafas perlahan. Ia merasa bila Sasuke adalah orang yang sulit didekati dan dugaan nya benar. Saat ini ia merasa benar-benar tidak nyaman dan ingin pulang. Satu-satunya yang dapat ia nikmati adalah fakta bahwa ia berada di pusat perbelanjaan bersama pria tampan hingga beberapa pengunjung memperhatikan nya. Ia juga menikmati aroma parfum Sasuke yang begitu kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sixth Sense
Fanfiction(Highest Rank #429 in Fanfiction) Haruno Sakura adalah seorang siswi transfer dari sekolah khusus wanita yang baru saja ditutup. Ia mendapat undian untuk duduk bersama dengan Uchiha Sasuke, putra dari keluarga konglomerat yang terkucilkan akibat per...