Bonus Chapter : Christmas Eve

8.9K 695 53
                                    

Sakura menghela nafas dan menatap kearah butiran-butiran salju bak kapas yang berjatuhan melalui jendela. Kantung matanya terlihat menghitam dan ia menguap meski ia telah menghabiskan bergelas-gelas kopi.

Ia menatap orang-orang yang berlalu lalang melalui jendela lantai tiga rumah sakit. Terdapat banyak pasangan yang bergandengan tangan dengan mesra, saling bertukar pandang yang seolah meneriakkan cinta tanpa kata, dan barangkali membayangkan hal-hal romantic yang akan mereka lakukan di malam natal.

Rasanya ia benar-benar cemburu dengan pasangan yang beruntung itu. Ia tak memiliki kesempatan yang sama dengan pasangan kekasih yang berlalu lalang itu. Kekasihnya sendiri sedang memiliki urusan bisnis di luar negeri sehingga tidak sempat menghabiskan malam natal bersama dengan Sakura.

Sakura kembali menguap. Sebetulnya ia merasa sangat mengantuk sesudah menghabiskan dua hari berturut-turut mengambil shift sebagai dokter jaga di UGD. Seharusnya hari ini bukan shift nya, namun ia memutuskan untuk bertukar shift dengan Ino yang seharusnya berjaga di hari ini dan membiarkan gadis itu pergi berkencan dengan kekasihnya. Untung saja hari ini UGD sedang tidak terlalu ramai hari ini sehingga Sakura bisa beristirahat sejenak.

Sakura tersenyum ketika melihat sebuah keluarga kecil yang sedang berjalan. Sang anak yang usianya terlihat tak lebih dari sepuluh tahun terlihat sangat aktif dan berjalan sambil menarik-narik tangan kedua orang tuanya, sementara sang ayah menyentuh kepala sang anak serta menepuk-nepuknya.

Mendadak Sakura membayangkan bagaimana jika Sasuke menjadi seorang ayah suatu saat nanti. Akankah lelaki itu menjadi ayah yang hangat seperti lelaki yang dilihatnya? Atau Sasuke malah menjadi seorang ayah yang dingin dan jarang berinteraksi dengan anak-anaknya?

Beberapa tahun telah berlalu sejak Sakura lulus dari sekolah menengah atas. Baik dirinya maupun Sasuke melanjutkan kuliah di tempat berbeda dan dengan jurusan yang berbeda pula. Sakura memutuskan untuk berkuliah di fakultas kedokteran dalam negeri bersama dengan Ino dan menjadi dokter, sementara Sasuke memutuskan mengambil jurusan bisnis di luar negeri sesuai keinginan sang ayah serta mewarisi berbagai perusahaan sang ayah.

Kini Sakura telah mencapai usia yang cukup matang untuk menikah dan ia terkadang memgharapkan pernikahan. Beberapa teman Sakura bahkan sudah menikah dan ada yang sudah memiliki anak.

Terdengar suara bel yang menandakan jika terdapat seseorang yang baru saja tiba di UGD dan Sakura segera bergegas menuju pintu dengan setengah berlari. Hari ini hanya ada tiga mahasiswa ko-ass yang berjaga dan hanya ia sendiri yang merupakan dokter jaga.

Sakura menarik nafas dan menghembuskan perlahan ketika ia tiba di UGD. Nafas nya sedikit tersengal dan ia mengernyitkan dahi ketika melihat ketiga mahasiswa ko-ass yang duduk dengan santai di meja jaga.

"Apa yang kalian lakukan disini? Bukankah ada pasien yang baru datang?" seru Sakura pada para mahasiswa ko-ass itu.

"Sakura."

Iris emerald Sakura terbelalak ketika ia mendapati Sasuke menghampirinya. Berbeda dengan biasanya, kali ini lelaki itu memilih memakai pakaian casual. Ia memilih memadukan blazer dengan muffler yang melilit lehernya.

"Sasuke-kun, mengapa kau disini? Bukankah kau seharusnya baru kembali ke Jepang besok malam?"

Sasuke tersenyum tipis dan menggelengkan kepala. Ia memang sengaja membohongi Sakura demi menyiapkan kejutan untuk gadis itu. Bahkan sebetulnya ia telah mereservasi tempat untuk makan malam, namun ia merasa khawatir jika rencananya akan gagal ketika mengetahui Sakura telah menukar shift dan bekerja malam ini.

"Aku baru saja tiba tadi sore."

"Bagaimana kau bisa tahu jika aku disini?"

"Menurutmu?"

Sixth SenseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang