Sakura berbaring di atas kasur seraya menonton drama Korea yang dilihatnya di laptop. Selama liburan ini ia jauh lebih senang berada di rumah ketimbang berpergian. Setidaknya ia tidak perlu melihat mahluk-mahluk aneh selain mahluk yang memang biasanya berada di rumah.
Tangan Sakura tertuju pada kalung milik Sasuke yang kini melingkar di lehernya. Batu-batu di kalung ini terasa nyaman untuk digenggam dan ia mulai memiliki kebiasaan untuk menyentuh batu itu.
Terdapat sebuah notifikasi baru di ponsel Sakura dan ia segera membaca pesan di ponselnya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
From : Ino
Forehead, kau sudah pesan penginapan di Kyoto itu, kan? Pesan 4 kamar saja, ya. Neji sekamar dengan Shikamaru dan Choji.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sakura baru saja akan mengetik pesan ketika tiba-tiba saja terdengar suara ketukan di pintu kamarnya. Pintu terbuka dan ibu Sakura segera masuk ke dalam ruangan.
"Okaa-san," sapa Sakura seraya meletakkan ponselnya diatas kasur.
Mebuki tersenyum lebar dan ia duduk diatas kasur Sakura, "Okaa-san punya kejutan untukmu, lho."
Sakura menatap ibunya yang tersenyum lebar. Ia menatap wanita itu lekat-lekat dan mengira-ngira apa yang membuat ibunya begitu senang.
"Kejutan? Kita akan pergi ke luar negeri?"
"Benar. Menurutmu kita akan pergi kemana?"
Sakura tersenyum dan memeluk ibunya. Sepanjang hidupnya ia hanya beberapa kali pergi ke luar negeri dan sangat menantikan kesempatan berlibur ke luar negeri.
"Mungkin Taiwan?"
"Tidak. Ayo tebak lagi."
"Mmm... Korea?"
Ibu Sakura mengangguk, "Ya. Kita akan pergi ke Korea selama seminggu. Namun jika hasil ujian akhirmu mendapat peringkat tiga besar dan kau berhasil masuk Todai, kita akan berlibur ke Eropa selama dua minggu."
Sakura tersenyum. Sudah lama ia menantikan liburan ke Eropa dan ia akan berusaha keras agar mendapat nilai yang baik.
"Benarkah? Aku akan berusaha," ucap Sakura seraya tersenyum. "Omong-omong, kapan kita akan pergi ke Korea?"
"Minggu depan."
Sakura terkejut dan ia segera menggelengkan kepala, "Apakah okaa-san sudah memesan tiket? Kalau belum, bagaimana jika diundur saja?"
"Tidak bisa. Okaa-san sudah memesan paket tur."
Sakura mengerucutkan bibir. Ia merasa kesal dengan ibu nya yang memberitahukan rencana perjalanan sangat mendadak. Ia semula berniat berlibur ke Kyoto selama empat hari bersama teman-temannya. Namun hari kepulangannya dari Kyoto bertepatan dengan hari keberangkatannya ke Korea.
"Aku sudah memiliki rencana berlibur ke Kyoto ersama teman-temanku, okaa-san. Kami bahkan sudah merencanakannya sejak enam bulan yang lalu," keluh Sakura dengan jengkel.
"Kapan kau berangkat dan kembali dari Kyoto?"
"Aku berangkat ke Kyoto tanggal tujuh dan kembali tanggal sebelas."
Mebuki berpikir sejenak dan menjentikkan jarinya, "Kita berangkat ke Korea pukul sembilan malam. Kau bisa tetap berlibur ke Kyoto."
Sakura menghela nafas lega. Ia bersyukur dapat tetap berlibur ke Kyoto tanpa mengurangi waktu liburan bersama teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sixth Sense
Fanfiction(Highest Rank #429 in Fanfiction) Haruno Sakura adalah seorang siswi transfer dari sekolah khusus wanita yang baru saja ditutup. Ia mendapat undian untuk duduk bersama dengan Uchiha Sasuke, putra dari keluarga konglomerat yang terkucilkan akibat per...