Chapter 14

6K 536 37
                                    

Sasuke duduk diatas kasur sambil menonton sebuah film drama Korea yang ditayangkan di televisi. Ia bukanlah pecinta drama, namun ia merasa sangat bosan sendirian di kamar.

Sasuke melirik jam yang tertera di ponsel. Jam telah menunjukkan pukul setengah dua belas malam dan ibunya masih pergi entah kemana bersama ibu Sakura. Sementara Sakura merasa lelah dan kembali ke kamar terlebih dahulu.

Tiba-tiba saja Sasuke merasakan kehadiran sesosok mahluk yang berada di kamarnya. Ia segera menoleh dan menatap kearah pintu balkon. Ia mendapati sesosok roh hantu wanita dengan pakaian dan tatanan rambut era Joseon.

"Halo, Sasuke," ucap roh itu dengan ramah.

Sasuke tak menjawab. Terkadang ketika ia berada di suatu tempat sendirian, ada mahluk-mahluk halus yang akan menghampirinya dan mengajaknya berinteraksi. Bagaikan magnet, beberapa bahkan menghampiri Sasuke dan langsung meminta bantuannya melakukan berbagai hal hingga ia merasa lelah dan terkadang meminta bantuan pada Itachi. Dan entah apa yang dilakukan lelaki itu, mahluk-mahluk yang meminta bantuannya tak pernah lagi datang padanya.

"Kau bisa melihatku, kan? Aku merasakan sesuatu yang berbeda darimu."

Sasuke masih tak menjawab. Ia berpura-pura berfokus pada acara televisi yang ditontonnya dan tak menghiraukan mahluk itu. Ia merasa jengkel dengan mahluk yang bersikap sok akrab padanya.

Mahluk itu mendekati Sasuke dengan jengkel. Ia berteriak, "HEI! JANGAN DIAM SAJA!"

Sasuke merasa benar-benar kesal. Mahluk itu berteriak di dekat telinganya dan membuat telinganya terasa pengang.

Sasuke segera bangkit berdiri dan mematikan televisi. Ia dengan sengaja membuka lemari serta mengambil handuk dan pakaian serta berpura-pura ingin mandi. Ia sebetulnya sedang lelah dan merasa ingin berbaring di kasur.

"Hey, jawab aku," terdengar suara roh wanita yang berada di balik pintu.

Sasuke tak menghiraukannya dan ia memilih duduk di atas kloset. Ia yakin jika hantu wanita itu tak akan mengikutinya masuk ke kamar mandi.

Namun dugaan Sasuke salah. Hantu itu menembus pintu dan Sasuke terkejut. Ia segera menyalakan keran dan berpura-pura ingin berendam. Ia segera melepaskan kaos yang ia pakai dan memperlihatkan kulit serta ototnya.

"Wah, tubuhmu bagus juga."

Sasuke segera melepaskan celananya dengan sengaja sehingga kini ia hanya memakai celana dalam. Hantu wanita itu tersenyum.

"Oh, aku malah melihat pemandangan bagus."

Sasuke mendengus dan ia segera bergumam dengan suara pelan namun dapat terdengar oleh hantu itu, "Dasar tidak tahu malu."

Roh wanita itu segera mendekat dan menatap Sasuke lekat-lekat, "Jadi kau bisa melihatku, kan? Mengapa kau malah tidak menjawabku, sih?"

Sasuke segera melepaskan celana dalamnya ketika air sudah cukup penuh. Ia kini benar-benar telanjang dan ia segera memasukkan sabun ke dalam air hangat di bath tub.

Sasuke berharap agar tubuhnya tak terlihat oleh roh wanita itu. Entah kenapa, ia merasa malu dan agak gugup hanya dengan melepaskan celana dihadapan wanita itu. Sejak tadi ia mati-matian menahan rasa gugup dan malu yang ia rasakan.

Ia segera masuk ke dalam bathtub dan merasakan air hangat yang mengenai tubuhnya. Air hangat itu membuatnya rileks dan ia secara refleks mengerang.

"Aduh kau benar-benar menggoda, Sasuke. Sayang sekali aku tak bisa melihat bagian 'itu' mu," ucap roh wanita itu dengan nada genit.

Sasuke merasa tak tahan lagi. Ia benar-benar jengkel menghadapi roh yang berusaha mencari perhatiannya, apalagi dengan cara yang genit seperti ini.

Sixth SenseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang