Chapter 3

9.2K 702 40
                                    

Jam baru saja menunjukkan pukul enam lewat beberapa menit. Sakura telah terbangun sejak setengah jam yang lalu dan kini ia bahkan telah mengenakan seragam nya. Ia merasa tak sabar menunggu jam menunjukkan pukul tujuh sehingga ia dapat berangkat sekolah.

Pelajaran pertama pada hari ini ialah matematika dan Sakura tak sabar menunggu pembagian hasil ulangan. Ia berharap agar ia memenangkan taruhan sehingga tidak perlu mendekati Sasuke. Sakura bahkan berkunjung ke kuil hampir setiap hari.

Sejak kejadian saat ulangan, Sakura menghindari Sasuke. Jarak kursi nya dengan kursi Sasuke sekitar hampir satu meter dan ia berusaha keras agar tak bertemu pandang dengan Sasuke. Ia berusaha keras agar tak berpapasan dengan Sasuke dimanapun.

Sakura merasa sangat gelisah, ia merasa jengkel dengan Ino yang tak mau membatalkan taruhan dan memaksa nya bertaruh. Ia juga merasa sebal dengan sensei yang tidak membatalkan ulangan dengan alasan hampir seluruh siswa telah menyelesaikan ulangan karena jam pelajaran tersisa lima belas menit.

Sakura menyesal, ia mengira sensei akan membatalkan ujian. Bila ia tahu akan seperti ini, ia pasti akan mengambil kesempatan untuk mengubah jawaban nya karena ketua kelas meminta para siswa untuk mengumpulkan kertas ulangan saat jam istirahat pertama.

Ponsel Sakura berbunyi. Sakura segera memencet ponsel nya dan membaca pesan baru yang masuk ke ponsel nya.

From : Pig

Ohayo,forehead. Apakah kau sudah siap melihat hasil ulangan matematika? Kuharap kau kalah sehingga bisa mendekati pria aneh dan menjijikan itu. Fufufu...

Sakura merasa ingin membanting ponsel nya seketika. Ia sangat jengkel dengan isi pesan Ino. Apakah gadis itu buta hingga tidak menyadari usaha nya untuk menghindari Sasuke? Apakah ia lupa bila Iruka-sensei, guru bahasa Jepang, memarahi Sakura karena berusaha menghindari Sasuke?

Dua hari yang lalu sensei memberikan tugas kelompok beranggotakan dua orang. Setiap siswa berkelompok dengan teman sebangku mereka. Ketika mengetahui hal itu, Sakura berpindah ke meja depan sehingga ia duduk bertiga. Sensei tersebut sangat marah ketika melihat Sakura yang berpindah tempat duduk dan semakin marah ketika Sakura mengutarakan alasan yang sebenarnya.

To : Pig

Kau semakin membuatku gelisah, baka. Namun aku cukup yakin bila kami-sama akan mendengarkan doa ku dan berpihak padaku. Kami-sama pasti akan menghindarkanku dari 'bencana'.

Pesan telah terkirim dan Sakura meletakkan ponsel nya di atas kasur. Ia melipat kedua tangan dan memejamkan mata. Kali ini ia berdoa dengan cara Kristen, berharap agar Tuhan mau mengabulkan doa nya.

Terkesan berlebihan. Namun Sakura berdoa dengan cara Shinto dengan berkunjung ke kuil serta berdoa setiap pagi dan malam dengan cara Kristen.

Sakura berdoa dengan sungguh-sungguh, ia bahkan mengucapkan permohonan nya sejelas mungkin. Ia ingin mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari Ino sehingga ia dapat memenangkan taruhan dan tidak perlu mendekati Sasuke. Itulah yang diucapkan dalam doa nya.

Sakura kembali membuka mata nya setelah selesai berdoa. Ponsel Sakura kembali berbunyi dan ia segera membuka pesan yang masuk ke ponsel nya. Pesan dari Ino lagi, dan ia segera membaca nya.

From : Pig

Lihat saja nanti. Kau bahkan tidur saat ulangan dan aku mengerjakan nya dengan serius. Aku bahkan belajar sepanjang malam, lho.

Sixth SenseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang