Hari ini

4.6K 208 0
                                    

Najwa PoV

Degg.

Ya Allah, jantung awa mau meledak ya Allah dan maafkan tatapan ini ya Allah.

Aku pun langsung menunduk, dan ia pun langsung menoleh ke kaca samping sembari memasang earphone nya. Mukanya datar sedatar lantai.

"Cieeeeeeeeee. Suit suit suitt" sontak siswa kelas menyorakki Awa dan Kharim.

"Wah sepertinya gue harus abadi kan hari ini. Sebagai bukti sejarah bahwa Ice Prince akhirnya jatuh cinta.piw piw" Celetuk Toni, anak tergokil dikelas ini sambil bergaya menembak.

Wajah ku memerah seketika. Untung saja aku segera menormalkan diriku.
Segera kupalingkan pandangan ku kesuluruh penjuru kelas untuk mencari alasan-alasan yang mulai mereka interogasikan kepada ku. Seketika kumelihat wajah jengkel itu. Ya itu Arkhan.

Apakah dia memperhatikan ku juga. Arkhan.
Awa tidak suka dengan batu es ini

Aku pun berdiri. Dan pamit dengan mereka untuk membeli minum biar bisa memakan obat. Sebuah alasan yang cukup untuk menghentikan para wartawan ini.
Berhubung Pak Bakhti sedang izin keluar kota dan tidak meninggalkan tugas karena mendadak acaranya, 3 jam benar -benar milik kelas X 2.
*
Ya Allah kepala awa sakit lagi.

Aku terhenti dan mulai memeras kepalaku. Aku hanya bisa bersandar didinding luar kelas dekat kantin. Tiba-tiba pergelangan tanganku dipegang oleh seseorang agar aku tidak terjatuh kedepan.

"Najwa jika kamu masih sakit, jangan paksakan diri. Kamu bisa minta tolong kepadaku untuk meminta sesuatu." Sembari membantu Najwa duduk dibangku kantin.

"Ah iya terimakasih Arkhan. Tapi bisa kah kamu melepas genggaman mu itu." Jawab Najwa pelan, pucatnya bertambah.

"Oh, ma-ma af." sontak melepas genggamannya.
"Kamu benar benar harus istirahat wa. Aku akan mengantar mu pulang, kebetulan aku membawa mobil. Jangan menolak !" Sedikit menekankan pada kalimat diakhir. Wajahnya terlihat cemas.

Aku hampir saja memuntahkan obat yang diberika oleh Syfa tadi. Sulit.  Memang aku sulit minum obat,  biasanya Umi akan menghaluskan obat untuk ku jika aku sakit.

"awaaa"
Ucap arkhan menghentikan lamunanku sesaat.
Akupun teringat yang ia ucapkan tadi.

Apa !! Arkhan mau anterin aku pulang??

Aku sebenarnya bahagia. Mungkin sangat bahagia. Tapi aku gk mungkin berdua didalam mobilnya.

"Awa menghargai usaha mu ketua, tapi awa bisa pulang sendiri tolong buatkan saja izin awa ya."

"Aku tau apa yang kamu pikir wa, tenang saja aku akan mengajak syfa dan gilang."
Balas nya menatap Najwa yang begitu pucat.

Aku hanya bisa mengangguk.
Arkhan pun izin mengambil barang ku dikelas dan aku dilarang kemana mana olehnya.
Aku hanya bisa tersenyum melihat punggung yang lambat laun menghilang dari penglihatanku.

Aku menunggu kedatangan Arkhan. Terbesit diotak ku hanya batu es . Pandai sekali dia mengalihkan pandangan orang orang itu. Dengan memasang muka dinginya itu sembari sibuk mendengarkan lagu di earphonenya.
Aku akui dia begitu mempesona. Bagaimana tidak selalu saja ada surat yang terletak di mejanya.suratny kebanykan berwarna pink. Yg pasti itu surat cinta .
Tapi dia memang cocok dipanggl ice prince karena sikap di dinginnya ke cewek cewek.

Teringat oleh ku satu lelaki tadi.
Terima kasih Kharim.

Senyumku seketika mengembang begitu saja.
Lamunanku Pun buyar seketika, saat aku rasa ada orang yang sedang memperhatikan ku.
Aku rasa hawa buruk sedang berada disekitarku. Mungkin hanya firasat.

Setelah itu, tampak Arkhan dan lainnya datang menghampiriku. Pastinya orang yang sedang menguntit ku sudah pergi.

Mobilpun melaju kejalan rumah ku.

Kepingan Hatiku Tertinggal DisiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang