Assalamualaikum, sedikit gambaran Season 2 nya.. semoga penasaran, ❤--------**
Najwa teringat kalau ia harus kerumah Pak Amri. Seperti pesan Bundanya untuk memberikan surat untuk sahabat Abi,setelah ia lulus sekolah.
Segera Ia pamit pada Om Anwar dan Bg Dzaki."Apa Bg Dzaki aja anterin kamu pulan Wa?"
Ucap Om Anwar."Iya, biar bg anterin."
Dzaki mengajaknya juga."Makasih Yah Bg, tapi Awa ada sedikit keperluan jadi gak langsung pulang.
Ya udah hati hati ya Yah Bg Dzaki. Assalamualaikum. "
Ucapku seramah mungkin."Kamu hati hati juga ya. Wa'alaikumsalam. "
Balas Om Anwar."Dah wa, wa'alaikumslam."
Ucap Bg dzaki sambil melambaikan tangannya.Mereka pun berpisah.
Setelah perjalanan yang ia tempuh setengah jam. Akhirnya alamat itu jatuh pada sebuah rumah besar. Namun ada yang tidak beres dari rumah itu.
"Jalannya benar, no rumahnya gak salah.
MasyaAllah, ini kan rumah Arkhan. "
Ucapnya tak percaya apa yang ia lihat.Firasat buruk mulai menyelimuti nya.
"Bismillahirrohmanirrohim."
Ia berjalan dengan sebuah keraguan.Dilihatnya, Pak Amri yang sedang membaca koran di teras rumahnya.
"Assalamu'alaikum Pak."
Ia tersenyum kaku."Wa'alaikumsalam nak. Temen Arkhan ya? Wah tapi Arkhan nya lagi gak dirumah."
Jawabnya ramah."Iya pak , tapi saya kesini mau memberikan amanah dari orang tua saya."
Memberika selembar surat."Amanah?? Kepada bapak?"
Dilihatnya surat itu. Farhan Maulana."Kamu anaknya Farhan?!"
Tanyanya yang lebih mengarah pada sebuah pernyataan.
Najwa mengangguk."MasyaAllah, Bapak gak tau kalo ada anak sahabat Bapak disekolah."
Usapnya tengkuknya."Iya Pak, saya juga baru tahu kalo Pak Amri sahabat Abi."
"Bapak kira anak Abimu hanya cowok. Bapak ngeliat dia pas di pemakaman orang tua mu ."
Raut wajahnya seketika berubah,tampak rona kesedihan yang mendalam. Persahabatan itu begitu dalam."Iya Pak saya gak ikut ke pemakaman dilarang sama Om saya."
Ia sadar saat itu emosinya tak terkendali.
Tapi syukurnya, Najwa bisa melewati masa kelam itu."Bunda nitip itu, dan katanya suruh dikasih teman Abi yang sudah tertera alamatnya. Trus kata Bunda surat ini diberikan saat saya sudah lulus SMA."
Tuturnya menjelaskan."Dia tidak bilang kalau dia punya putri yang cantik."
Ucapnya sambil membuka surat itu.
Najwa menanggapinya dengan sebuah senyuman.Setelah dibacanya surat itu. Seketika Pak Amri terdiam.
"Hemm maaf pak, kalu boleh tahu isinya apa ya?"
Tanyanya sedikit ragu."Nak, apapun wasiat dari Abimu. InsyaAllah Bapak sanggup. Tapi semua tergantung keputusanmu. "
Memberikan lembar surat Lusuh itu.
Dia semakin penasaran."Ini-"
Dirinya menegang."Pi ada tamu ya."
Seorang wanita paru baya keluar dari pintu besar itu membawakan secangkir kopi."Wah ada Najwa. Kok gak masuk sih."
Sambutnya ramah."Eh iya Mah, baru dateng kok. "
Lamunan nya buyar seketika. Disalaminya tangan Rinda. Mamah Arkhan."Kalian lagi ngomongin apa sih,kayaknya serius banget. "
Tanya Mama Rinda penasaran."Jadi gimana nak,apa kamu menyetujuinya. "
Ucap Pak Amri."Apa gak terlalu cepat Pak. Bahkan Najwa baru mulai kuliah."
Ia terlihat gusar."Pasti Abimu ingin yang terbaik untuk mu nak. Dia ingin menjagamu."
Dilihat manik mata keraguan Najwa.Mama Rinda semakin penasaran. Diambilnya surat itu.
"Masyaallah, jadi kamu anaknya Maura Wa. Pantas saja kamu terlihat mirip dengan teman mamah."
Sambil memeluk Najwa."Mah."
Tegur Bapak tua itu."Eh iya, Mamah terlalu bahagia Pi. Gimana Wa, Mamah sangat setuju kok. Lagian ya Wa, kalian tu nampak serasi."
Ucapnya mengelus pipi lembut Najwa.
Tiba tiba butiran air mata itu jatuh begitu saja.Ia tak tahu harus bagaimana.
Apa yang Abi pikirkan sampai melakukan hal ini. Awa gak ngerti Bi.
Pikirnya risau ."Bismillah, Awa terima perjodohan ini."
Sontak Mama Rinda langsung memeluknya kembali."Alhamdulillah."
Ucap syukur Pak Amri.Demi Abi Bunda Wa.
Hibur hatinya.....
-_______________-------------________
Kelajutanya ada diKHTD 2..
JJujur rada deg deg kan nulis KHTD 2 ini ,karna konflik sebenarnya berada disini..Semoga ini bisa jadi referensi bacaan kalian dikala senggang..
Sampai jumpa, wassalamualaikum.. ^^