Sore itu.
"Arkhan!! Lo mau kemana ! Orang tua kita udah nunggu."
Teriak gadis itu."Apa urusan lo, lo bukan siapa siapa gw."
Trus berjalan."Lo lupa, kita mau tunangan. Apa susahnya sih suka sama gw. Gw punya semua yang gak wanita lain punya. Kenapa lo gak pernah anggap gw."
Air matanya kini menfalir deras."Mil, please!!"
Dia berbalik.
"Kita temenan udah sejak dulu, lo itu udah gw anggap adik gw. Seberapapun keluarga kita nyatuin kita, gw akan tetap sayang lo sebagai adik, gak lebih."
Mengelus puncak yang ditumbuhi jutaan rambut itu."Tapi gw, khan.."
Tangisnya kian pecah."Gw gak mau ngindarin lo lagi, gw kangen becandaan kita. Gw kangen Mila yang dulu. Ceria, ramah, akrab dengan semua orang. Bukan Mila yang sombong, dan angkuh seperti ini"
Mila menggeleng. "Itu udah lama hilang Khan, gw berusaha cantik, anggun itu buat lo ngeliat gw sebagai perempuan bukan adik lo"
"Tapi gw suka lo apa adanya. Please jadi Mila yang dulu."
Arkhan memegang pundak itu. Pundak yang bergetar."Gw gak bisa Khan."
Melepas pegangan itu dan berlari meninggalkan Arkhan.
Arkhan terdiam. Tak tahu arus bagaimana lagi.Dari kejauhan seseorang memperhatikan perdebatan mereka.
"Sepertinya itu Mila deh, sama siapa yah. Setau Awa dia gak punya pacar deh.Dia nangis lagi."
Najwa hanya bisa melihat Mila yang berlari kearah jalan didepan Najwa. Laki laki itu membelakanginya._____
"Assalamualaikum."
Masuk kedalam kedai."Wa'alaikumsalam, gimana kak bahan untuk buat cookiesnya ad gak?"
Mengangkat barang bawaan Najwa."Alhamdulillah ada semua Dik."
"Ya udah yuk, kita buat. Biar cepet diantar gitu"
Ajak Dika.
Najwa mengangguk.Sepertinya Awa harus nanya deh.
Mungkin Mila ada masalah.
Pikir Najwa ditengah masaknya._____
Keesokan hari.
"Hei Mil Assalamualaikum. "
Menyapa Mila yang sedang terduduk lesu.
Dia tidak menanggapi sapaan itu."Akhir-akhir ini kok kamu banyak melamun sih Mil. Ada masalah yah, mungkin kamu bisa cerita sama Awa. Insyaallah Awa bantu."
Tetap tersenyum ramah.
Mila menatap tajam Awa."Denger ya Wa, mulai sekarang lo jangan dekat dekat sama gw."
"Emang Awa salah apa Mil. Kok kamu marah? Maaf kalau Awa ada salah, jangan hindarin Awa Mil."
Menggenggam kedua tangan Mila."Lo tau, lo itu memuakan."
Dia berdiri dan pergi keluar kelas.
Najwa tersentak mendegar ucapan itu.
Apa yang ia lakukan, sampai Mila semarah itu."Kenapa si Mila Wa?"
Tanya syfa."Awa gak tau, dia tiba-tiba bilang untuk jangan dekat lagi sama dia."
Raut sedih itu nampak jelas."Mungkin dia lagi dapet kali, jangan masukin kehati ya wa."
Tepuk Sisi. Najwa hanya mengangguk.Setiap harinya Najwa mencoba dekat dengan Mila. Tapi Mila mengabaikannya seperti tidak ada.
"Biarin aja dia sendiri Wa, gak usah dipikirin, toh dia juga ngehindar dari kita."
Sisi angkat bicara melihat Najwa yang terus terus berusaha."Ia Wa, mending kita makan, dari pada mikirin tu anak. Memang kadang nyonya angkuh tu kayak gitu."
Ucap Kirana santai,sambil melahap nasi goreng di meja."Ish gak boleh ngomong gitu Na, dia tetap temen kita."
Tegur Syfa."Iya, semoga aja kita bisa temenan lagi yah sama Mila."
Ucap Najwa pasrah."Aamiin"
SerentakApa karna kejadian waktu itu ya.
Pikir Najwa.______
"Alhamdulillah selesai."
Merapikan buku-buku pelajarannya.
Drttt drtttt
Benda persegi panjang berwarna biru itu bergetar."Nomor baru??."
Bahwa membuka pesan dari ponselnya.From:083181xxxxxx
To:Me
Assalamualaikum dek :)"Dek dek, emang dedek. "
Gerutunya.Najwa: wa'alaikumsalam Siapa?
Noname: ini Fadli, yang waktu itu.
Najwa :Oh kak Fadli. Dapat no Awa dari mana kak??
Noname: Dari hatimu.
Tidak dibalas.
Noname: Becanda wa, pas kita diuks. Kakak ambil dari hp kamu.Sangat tidak sopan. Pikirnya.
Najwa enggan untuk membalas. Dia tidak ingin melanjutkan pembicaraan.Fadli: Kok gak dibalas sih dek. Kamu marah yah kak gak izin dulu minta nya.??
Najwa : Gak Kok kak, tapi lain kali jangan gitu ya kak. Kak, Awa mau istirahat dulu besok kan sekolah.
Assalamualaikum.Najwa mencoba memutus obrolan nya dengan Fadli.
Fadli: okeh, selamat tidur dek. Jangan lupa mimpiin kakak. Night.
Wa'alaikumslam <3Astagfirullah, apa-apaan sih ni kakak kelas, baru juga kenal. Bilang mimpiin dia pakai emoticon hati lagi .
Ya Allah jauhkan hamba dari orang orang yang ingin merusak iman hamba.
Aamiin.
Batinnya, ia langsung mematikan hpnya.
Badannya memaksa dirinya untuk berjalan kearah jendela berwarna putih itu.
Ia menghirup udara malam yg begitu khas."Hai langit, hari ini kau terlihat memukau.Bisa Awa lihat luasnya alam semesta diluar jangkauan indra ini.
Allah trimakasih Engkau masih memberi penglihatan untuk bisa melihat kebesaran Mu."
Ucapnya syukur."Adakah dia melihat langit yang sama?"
Najwa mengukir senyum diwajahnya.
."Alum jo tidur lai rim , ijan pikian jo cewek tu. Kalau jodoh ka basuo se nyo mah."
Hibur hafif teman sekamarnya Kharim."Iya fif, gw kangen aja gitu."
Sibuk melihat bentangan langit malam dari jendela tua kamarnya. Tepatnya kamar mereka berdua."Yuu, kangen tu ka urang tuo atau sanak keluarga . Kok ndak nan dikangenan pacar e pulo."
Melemparkan bantal kearah Kharim."Itu kangen nya beda fif. Najwa sama keluarga gw itu punya tempat masing masing dihati gw."
Sambil menunjuk hatinya."Suko ati ang ke lah rim. Mending lalok lai, bukannyo subuah beko waang nan ngaji ndak."
"Oiya gw lupa."
Menepuk jidat nya.Segera ia tutup jendela itu.Gw harap Fai baik baik aja.
2BCont.
1 Mei -16
