The Notif

24.5K 2K 47
                                    

Warning : Cerita abal, mainstream, pasaran, ada juga yang bilang kayak sinetron, banyak typo. So, if you don't like, don't read. No Flame, no bullying, no blame, give a good respect for me J

*** Happy Reading ***

Di dalam ruangan megah ini, Zeane merasa sedang diintimidasi oleh ketiga orang yang memiliki marga Estan di belakang nama mereka masing-masing. Zee melirik si busuk Lerry yang terlihat begitu tenang dengan senyum angelic yang selalu ia tebar bagai racun penakluk wanita, tapi maaf, itu tak berlaku untuk seorang Zeane Trairat, dia cukup muak dengan reputasi merah Lerry dan skandal picisannya di luar sana.

Dan kini matanya beralih melirik seorang priayang sepertinya berusia sekitar 45 atau 48an di ujung meja, seolah mendeklarasikan bahwa dirinyalah satu-satunya orang yang memegang kendali dalam keluarga ini. Dan di samping tuan Estan, ada seorang wanita cantik yang Zea tebak umurnya lebih muda beberapa tahun dari tuan Estan sendiri. Wajahnya terlihat begitu anggun, sikapnya sangat keibuan, namun satu yang Zea tidak tahu, dialah satu-satunya wanita yang mengendalikan 3 orang pria di rumah ini sekaligus, tak ada bantahan untuk setiap titah yang keluar dari mulutnya.

"Kenapa tidak dimakan? Masakannya tidak enak yah?" wanita itu menatapnya dengan wajah sedih, membuat Zea meringis tak enak hati.

"Dia tidak suka sayur Bund, dan sedikit pemalu."

Zea melotot, apa-apaan si busuk itu, sok tau sekali tentang detail dirinya. "Masakan tante enak kok, cuma Zea sedang tidak nafsu makan untuk beberapa hari ini."

"Tidak apa-apa, itu sangat wajar, karena sebagian wanita memang biasanya mengidap suatu sindrom sebelum hari pernikahannya dilangsungkan, ada juga yang sengaja diet agar dia terlihat bagus saat mengenakan gaun pengantinnya nanti-"

WHAT??? Zea melongo seketika, ia cukup kesulitan untuk sekedar menelan salivanya sendiri saat ini. Anak dan ibu sama saja tidak warasnya!

"Bu-bukan seperti itu, maksudku, aku memang sedang tidak enak badan beberapa hari ini karena lembur bekerja dan belum lagi lembur mengurus apartemen yang setiap hari seperti kapal pecah."

"Haha benar, Bunda. Dia tak mungkin melakukan program diet, aku tak bisa membayangkan akan sekurus apa nanti tubuhnya yang tinggal belulang itu."

Ugh... mungkin heels kesayangannya ini akan sangat pas jika ia sumpal ke mulut cerewet busuk Lerry!

"Sudah berapa lama kalian berhubungan?" suara berat baru saja mendobrak semua imajinasinya kriminal Zea terhadap Lerry.

"Kami-"

"Sudah lama, kami satu fakultas bahkan satu kelas di universitas dulu." serobot Ery, "Dan kami memulai hubungan sejak dua bulan lalu," lanjutnya lagi membuat Zea melongo seketika.

Sinting! Tidak waras! Bedebah sialan! Entah Zea harus memberi umpatan apa lagi pada pria sialan itu!

"Kau bisa memasak?"

Zee segera menolehkan kepalanya dengan cepat, "Aku-"

"Tentu saja dia bisa, Ayah. Bahkan setiap hari dia selalu memasak untukku."

Lerry tertawa, seolah topik yang sedang dibahas ini sangat lucu, ya, lucu sekali semua karangannya itu!

"Waaah, kalau begitu Zea bisa dong bantuin Bunda masak, hari minggu nanti?"

Heh?

"Errmm..."

"Tentu, Bunda tenang aja, hari minggu nanti kita pasti dateng ke sini buat bantuin Bunda masak."

Aaaarght... tidak bisakah malam ini cepat selesai??? Zea benar-benar ingin mati saja daripada menghadapi keluarga Estan ini, tidak Anak, ibu, bahkan Ayahnya pun sama-sama anehnya.

T'amoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang