Warning : Cerita saya terdapat banyak kekurangan, mainstream alias pasaran, ada juga yang bilang kayak sinetron, banyak typo. So, if you don't like, don't read. No flame, no bullying, no blame, give a good respect for me
*** Happy Reading ***
Dua orang manusia, berjenis kelamin pria dan wanita, memakai mantel hitam panjang dan sekarang sedang mengendap di depan pintu apartemen dengan stiker Koala besar, beruntung hari masih begitu pagi jadi gerak-gerik mencurigakan mereka sama sekali tak menyita banyak perhatian.
"Chika, lebih baik kita kembali ke rumah. Ini masih terlalu pagi untuk menjalankan misimu itu." Emo mengeluh atas tindakan konyol sang istri.
Celakalah Mr.Estan karena kini sang Istri tengah menatapnya cemberut. Bisa-bisa kau tidak diberi jatah selama beberapa bulan kedepan! "Sudah kepalang basah kita datang ke sini, Emo! Aku tak mau kembali!"
Dia memang keras kepala. "Tapi bagaimana caranya kita masuk?"
"Tenang saja sayang, aku sudah mendapatkan kode apartemen mereka dari baby Zee kemarin pagi hahaha..."
"Baiklah, silahkan kau masukkan kodenya agar kita lekas masuk ke dalam, di sini dingin sekali!"
Chika mengangguk cepat, kemudian ia mengambil smartphone miliknya dan membuka kembali percakapannya dengan Baby Zee di LINE, ia segera memencet beberapa digit nomor dan bunyi KLIK lekas membuat dua orang itu tersenyum. "Ayo masuk, Emo." Ujar Chika bangga seraya menggandeng sang suami masuk ke dalam sana.
Demon tak pernah percaya kalau istrinya akan berbuat senekad ini, dengan alasan ingin sekali menimang cucu, lantas membuat Chika melakukan seribu cara untuk mewujudkan keinginannya itu. Trik wedang jahe yang wanita itu dapat dari sang Omah sebelumnya telah gagal total karena yang justru meminum wedang sialan itu adalah suaminya sendiri, Demon. Salahkan saja Chika yang asal menaruh wedang hangat khas Indonesia itu di atas meja makan, membuat Demon yang baru pulang dari kantor dengan tubuh basah kuyup lekas meminumnya hingga tak tersisa satu tetespun. Jadilah senjata makan tuan untuk Chika karena saat itu juga Demon lekas mengurungnya di kamar sampai pagi.
Tapi untuk kali ini ia tak akan gagal, Chika sudah mempersiapkan semuanya. Untuk itu senyum dibibir ranumnya sejak perjalanan tadi tak pernah pudar, membuat Demon bergidik ngeri. "Wedang jahe lagi?" tanya Demon skeptis.
"Bukan! Aku tak akan mau mengulangi kesalahan yang sama seperti bulan lalu! Harusnya mereka yang melakukan malam pertama super panas, malah jadi berbalik padaku!"
"Tapi aku suka saat kau-"
"DIAM!" itu sangat memalukan, Chika tidak mau mengingat malam itu lagi. "Nee, lihat ini Emo, aku membelinya kemarin. Pihak Bunaka ternyata baru meluncurkan beberapa produk baru seperti krim penyubur payudara, krim pengencang bokong dan aku membeli ini, tada... sabun cair perangsang hahaha..."
God, istrinya sudah tidak waras! Apa mungkin kecelakaan yang dialami Chika beberapa waktu lalu menyebabkan kepalanya menjadi sedikit gesrek?
"Aaargh... Lerry stop! Kau menyakitiku!"
Ding Dong! Dua orang yang ada di ruang tamu itu langsung menegang. Mereka sempat berpandangan kemudian saling mengangguk. "Ssst..." kemudian mereka lekas mengendap-endap menuju sebuah kamar yang sudah pasti menjadi asal suara jeritan sang menantu.
"Oke, maaf... aku akan melakukannya dengan lembut."
"Hiks... kau membuatku sakit tahu!"
"Maafkan aku baby Zee..."
"Ini pertama kalinya untukku jadi kumohon pelan-pelan saja, aku masih belum terbiasa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
T'amo
RomancePeraturan gila dari pemerintah yang mewajibkan WNA untuk menikah sebelum akhir desember membuat Lerry Estanbelt kalang kabut. Bukan karena dia tak laku, tapi karena eksistensi kaum perempuan di Thailand tidak sebanyak di Indonesia. Jika salah pilih...