Chapter 12

68 11 0
                                    

Kelopak mataku terbuka seketika saat suara alarmku berbunyi nyaring. Aku mendesah malas dan menguap sangat besar lalu mematikan alarmnya tanpa melihat jam. (A/n: jgn ditiru malesnya-_-) Hari ini sekolah sudah mulai libur 2 minggu untuk natal, jadi aku memutuskan untuk bermalas-malasan saja di kasur. Aku hanya akan bangun jika lapar. Aku tinggal sendirian, oke? Jadi aku tidak perlu mendengar bisingnya teriakan ibuku untuk membangunkanku. Ini namanya surga, kau tahu?



Setelah setengah jam aku berdiam diri di kasur, aku pun beranjak karena bosan. Gila, apa yang harus aku lakukan? Kenya sudah tidak ada, bung. Aku merasa sendirian. Aku mendelik ke samping bertujuan untuk melihat jam. What the fuck? Ini baru pukul 5am. Kupikir ini sudah pukul 7 atau 8? Ayolah, aku sangat ingin liburan ini cepat berakhir.



Aku pun masuk ke area dapur dengan gontai. Tadinya aku hanya akan memasak makanan instan dan pergi tidur lagi. Tapi persetan dengan piring-piring kotorku. Sepertinya aku sudah lama tidak mencucinya.



Lantas aku mengambil lasagna instan dan memakannya dengan cepat. Aku sudah kelewat muak dengan piring kotor itu. Aku harus cepat mencucinya agar aku bisa bermalas-malas ria lagi. Aku menyalakan televisi agar kesannya aku tidak sendirian di rumah. Aku juga sengaja menyetelnya dengan volume super nyaring. Itu bertujuan agar terdengar sampai dapur. Setelah kurasa cukup volumenya, aku pergi lagi ke dapur dan mulai mencuci.



"Seorang pelajar kelas 10 bernama Gerald Hudson telah menghilang setelah kemarin ia pergi keluar pukul 11 malam. Ciri-ciri fisik yang ia miliki adalah berambut ikal berwarna hitam, bermata hitam, dan berkulit gelap. Pakaian yang terakhir kali ia gunakan adalah kaus putih polos dan celana levis selutut. Untuk yang menemukannya, harap hubungi kami di www.canadaam.updates@yahoo.com atau hubungi pihak keluarga dengan alamat Av. Robson Street, Toronto, Canada. Terimakasih."



Gerald Hudson? Laki-laki sedikit tidak waras dan senang menyanyikan lagu rap itu? Aku tidak menyangka, masih ada juga yang ingin menculik laki-laki itu. Aku bahkan tidak terlalu menyukainya karena dia tipikal kakak kelas yang suka sekali mencibir adik kelas. Tapi tunggu, bukankah ia baru menghilang selama 6 jam? Mengapa orangtuanya begitu heboh? Aku yakin mereka memaksa pihak Canada AM untuk segera mengumumkan berita kehilangan Gerald. Well, mereka sama brengseknya karena suka sekali mencibir orang lain.



Kulanjutkan acara mencuci piringku setelah menggidikkan bahu. Aku tidak peduli. Gerald mungkin hanya pergi ke rumah temannya untuk menginap atau ia tidak sengaja tidur di selokan. Huh, sangat persetan. Aku malah berharap ia enyah dari dunia ini karena kau tahu? Ia pernah mengejek gigiku. Kenapa? Aku memiliki dua gigi kelinci di bagian depan dan ini sangatlah lucu, kau tahu? Kau harus berpikir jika aku lebih baik dari pada Gerald. Ia bahkan tidak terlihat dalam kegelapan. Giginya akan terkesan menyinari tempat itu bila ia benar-benar dalam gelap. Kau harus percaya padaku.

***





Ponselku berdering saat aku sudah berada di atas kasur untuk melanjutkan kebiasaanku--bermalas-malasan. Aku mendengus sangat kesal sebelum beranjak mrngambilnya. Aku melihat nama Jayden terpampang jelas di layar. Ia menelponku. Aku pun menggeser ikon pengangkat telpon dan, "Ya?" aku menunjukkan nada sarkasmeku karena kupikir dia harus tahu jika aku merasa terganggu dengan adanya telpon dari dia. "Hey, ya ampun, Yael. Lama sekali mengangkatnya!" pekik Jayden. Hah, padahal ponselku baru berdering selama 5 detik dan ia memprotesku?



"Lebih baik kau langsung saja pada poin bicaramu." aku merebahkan diri ke kasur. Aku akan langsung tidur lagi setelah ini. "Huh? Oke. Hari ini aku akan pergi ke rumah Kurt lagi. Kau mau ikut?" aku berpikir lebih keras. Ini waktuku untuk tidur dan aku tidak mau diganggu. "Tidak." kataku sedikit lambat karena berpikir tadi. Lagi pula aku tidak merasa penasaran lagi. Kurt memang psikopat menurutku. Bukti yang aku dapatkan adalah, ia lebih memilih warna merah ketimbang warna lain pada pertanyaan pertama. Kau ingat, hah?



Namun setelah aku menutup telpon dari Jayden, moodku sudah berkurang untuk tidur lagi. Kupikir aku akan pergi ke cafè Fahrenheit Coffee setelah mandi sambil memanfaatkan Wi-Fi di sana. (A/n: pdhl author mah ga pernah manfaatin org, aplg benda kaya wifi hehe) Jadi, dengan cepat aku menyimpan ponselku dan bertolak menuju kamar mandi. Sialan. Aku jadi ingat lagi pada kejadian beberapa minggu lalu saat aku dan Kenya menonton film dan akhirnya kami bermain permainan knife event keparat itu. Bruh, aku pun jadi tidak betah berlama-lama di kamar mandi. Aku bergidik karena saat showernya menyala, aku membayangkan jika ada seorang slender man yang sedang memperhatikanku.



Selesai mandi, aku langsung memakai pakaianku yang paling tertutup. Di luar akan sangat dingin. Setelahnya, aku pun memakai mantel, scarft, sarung tangan, beanie, dan bootsku agar tidak kedinginan di suhu 3 derajat atau bahkan minus. Lantas aku keluar rumah menuju cafè tersebut. Aku berencana untuk membeli banyak persediaan makanan untuk 2 minggu ke depan karena aku tidak mungkin keluar saat saljunya menebal. Itu tidak akan terjadi.



Sekarang aku sudah sampai di subway King Station. Aku menunggu di salah satu kursi karena ini masih pukul setengah 9 pagi. Kau tahu? Fahrenheit baru buka pukul 9 dan aku lupa akan hal itu. Jika saja aku ingat, pasti aku tidak akan pergi sepagi ini dan tidak perlu menunggu. Dapat kau bayangkan berapa rendahnya IQku, kan?



Tujuanku ke sana hanya untuk mencari-cari banyak referensi tugasku. Aku malas jika harus terus berkutat dengan buku di perpustakaan. "Yael?" aku sengaja mendongkakkan kepalaku karena mendengar seseorang tengah memanggil dari sebelah kanan. Aku menoleh dan mendapati seseorang itu sedang berjalan sedikit untuk dapat duduk di sampingku. Aku tidak membalas sapaannya, aku hanya diam memperhatikannya mendekat.


















Geeeez jumlah readers makin hari makin dikit ya:( tp gpp, akusi ambil positifnya aja, kalo disatuin si kan udh setengah K readersnya hehe (a/n: aseli skt bgt) apalg vote ga sberapa:( tp gpp ya, gpp. Asal kalian baca trs ya plssss ampe tamat. Aku jg ga tau tamat kpn tp baca aja pls wkwkwkw.

VOTE!!
VOTE!!
VOTE!!
THANK YOU!!!

She TroubledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang