You Or You -- 11

645 110 12
                                    

"Din, ntar aku nginep di rumahmu ya?" pinta Mei saat mereka berada di dalam kelas. Anak-anak tengah beristirahat dan meninggalkan mereka duduk berdua.

"Boleh," jawab Dinda singkat sambil merapikan buku.

"Duh, baik banget sih tempat penampunganku," kikik Mei yang ditanggapi sebal Dinda.

"Tapi aku masih ada les, kamu tunggu aja di rumah. Pulangnya juga agak malem sih."

"Siip! Apa perlu aku anter jemput?" tawar Mei

"Ehm ... boleh deh! Itung-itung jasa sewa rumah." Dinda merasa tidak enak juga dengan candaan yang ternyata ditanggapi Mei dengan semringah. Bukan maksud merasa keberatan, justru Dinda merasa punya teman.

Benar saja apa yang ditawarkan Mei pada Dinda. Gadis itu mengantarkan sahabatnya ke sebuah perumahan elit. Hari ini Dinda mendapatkan jadwal les di dua tempat yang untungnya masih dalam komplek yang sama dan berdekatan pula.

♡♡♡

Dua jam telah Dinda selesaikan mengajar les di rumah pertama, sekarang pindah ke rumah satunya namun rasa lapar sedari tadi mengganggu perut Dinda. Saat berjalan menuju rumah berikutnya, ia melihat gerobak bakso yang baru mangkal. Tidak berpikir panjang Dinda pun melangkahkan kakinya menuju tempat mangkal abang tukang bakso yang ternyata sudah didahului sepasang kekasih yang tengah menikmati bakso mereka.

"Bang, baksonya satu!" pesan Dinda berdiri di samping abang tukang bakso.

"Makan sini, Neng?" tanya si abang yang diangguki Dinda.

Karena letaknya di pinggir jalan bukan di depot, alhasil abang tukang bakso cuma menyediakan kursi tanpa meja. Dinda duduk di samping seorang perempuan yang tengah disuapi oleh laki-laki disampingnya. Ada rasa iri melihat serasinya pasangan di sampingnya. Dinda hanya tersenyum miris.

"Makan yang banyak, Ni, biar gemuk. Cewek tuh jangan kerempeng," ujar si lelaki sambil menjejali perempuanya dengan pentol, padahal mulutnya masih penuh.

"Enhar hi... habal!" protes si perempuan dengan perlakuan laki-lakinya.

Pasangan yang lucu

Tak lama kemudian bakso pesanan Dinda datang. Mengambil sambal dan kecap yang diletakkan di kursi kosong, lalu menyantap dengan lahap

"Bi, udah dong aku kenyang," kesal perempuan di samping namun tetap saja si lelaki menyuapi tanpa henti.

Karena memang lapar, bakso di hadapan Dinda serta segelas es jeruk yang diletakkan di kursi kosong sampingnya pun sudah tandas. Pasangan di samping Dinda pun juga selesai. Dinda dan si lelaki sama-sama berdiri di samping abang tukang bakso untuk membayar.

Selepas itu Dinda menuju rumah berikutnya yang berjarak tidak begitu jauh dari tempat pertama. Mengapa bisa berdekatan? Bisa dibilang karena hasil promosi. Yah, karena kedua anak yang mendapat les privat dari Dinda adalah teman satu kelas. Dengan keberhasilan Dinda membantu Nayla, murid les di rumah pertama-meningkatkan nilai akademisnya membuat orang tua Nayla mempromosikan jasa Dinda kepada teman sekaligus tetangga Nayla.

♡♡♡

Kumandang Magrib menandakan selesainya les privat. Dinda pamit setelah meminum secangkir teh yang disediakan tuan rumah.

"Nggak solat di sini, Din?" tanya Ratih saat Dinda hendak berpamitan.

"Masih halangan, Tante," jawab Dinda pelan. Memang setiap dua kali dalam seminggu ia akan melalui solat magrib bersama keluarga Ratih selama sebulan belakangan. Karena suami Ratih belum pulang, Dinda selalu solat bersama Ratih dan Tania si anak bungsu Ratih yang menjadi anak didiknya.

You Or YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang