Hari ini adalah hari pernikahan Kiran, putrinya. Walau Kiran sudah dewasa, dia masih belum rela jika Kiran menikah secepat itu.
Nyonya Bram mendesah, pikirannya masih tidak tenang sejak Kiran menyetujui perjodohan itu. Anak itu bukan tipikal yang gampang dinasehati. Seperti memilih tempat kuliah, Kiran bahkan merahasiakan perihal beasiswa dan jurusan yang ia pilih. Namun, kenapa sekarang Kiran jadi penurut? Ah, anak itu memang selalu penuh kejutan.
"Apa kau sudah selesai?" Tanya Tuan Bram sambil menepuk pundak istrinya yang duduk melamun di depan meja rias.
Ia mengangguk ragu, lalu menarik tangan suaminya agar mendekat. "Apa kau yakin akan menikahkan putrimu hari ini?"
Tuan Bram berkerut samar, "apa maksudmu? Jangan bertingkah seperti Ivan yang kekanak-kanakan. Mereka pasangan serasi. Jangan lagi mengkhawatirkan sesuatu yang belum jelas."
Istrinya merajuk. "Aku hanya tak ingin Kiran kita tidak bahagia!" Desahnya pelan.
Tuan Bram tersenyum kecil, "tapi, kulihat, Kiran kita sangat semangat menghadapi pernikahan ini. Jadi, menurutku, kita tidak perlu berlebihan mencemaskannya seperti ini."
"Justru karena dia bersemangat aku jadi curiga. Apa kau lupa kalau Kiran selalu memberontak pada keputusan kita! Kau lupa pertengkaran kita beberapa tahun lalu karena perbedaan pendapat?"
Pertanyaan itu membuat Tuan Bram memutar memorinya kembali. Pada waktu Kiran bersikukuh melanjutkan pendidikan di Jakarta dan dia bersikeras tetap pergi walau mati-matian dilarang. Namun, Tuan Bram segera menghalau aura negatif yang disampaikan istrinya itu agar tidak sampai mengubah keputusannya."Sudah, kau kebanyakan nonton sinetron, jadinya khayalanmu terlalu tinggi dan tak masuk akal. Ayo segera pergi, Kiran pasti sudah menunggu kita!" Ajaknya sambil meraih tangan istrinya yang masih duduk mematung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengan Dirinya [COMPLETED]
FanfictionYa, ia harus mulai menata hidup kembali, bersama suaminya-- Mikha Angelo. Started : 2015 Okt' 22 Finish : 2016 Jun' 12