Chapter 16

172 25 0
                                    

Kiran tau kalau Ia harus menjaga perasaannya pada Mikha karena lelaki itu sudah memiliki Sherin yang lebih segalanya daripada dirinya. Tubuhnya tinggi, rambut yang bagus, kulit terawat, pakaian mahal, dan perilaku yang seperti putri bangsawan.

Hanya saja, Kiran sama sekali tidak tau kalau Mikha sudah punya kekasih. Jadi, dari awal, Kiran lupa mengunci hatinya agar tidak tertarik kepada Mikha.

Lalu, hari ini, ketika menyaksikan Mikha dan Sherin bermesraan, Kiran seketika menyesal karena sudah terlalu banyak berharap. Harusnya, dia ingat kembali bahwa ini hanya pernikahan bohongan, bukannya sungguhan seperti yang orangtua mereka harapkan.

Tidak ada bulan madu, tidak ada perhatian, tanpa perayaan, tanpa temen-teman, dan tentu saja tanpa cinta.

Namun, perlakuan Mikha beberapa hari ini membuat Kiran tersanjung. Kiran bingung kenapa ia bisa merasa tersanjung. Padahal, Reuben juga sering bersikap seperti itu kepada Kiran, tetapi Ia tidak merasakan apa-apa. Ketika Mikha yang berlaku seperti itu, Kiran seperti kesulitan bernapas dan merasa senang. Jantungnya juga berdetak lebih cepat. Ucapan Reuben yang menyebutkan bahwa ia tampak seperti orang patah hati membuat Kiran semakin menyadari perasaannya.

Oh, apa-apaan ini? Bukankah ia bukan tipikal yang mudah jatuh cinta? Bukannya Kiran masih menunggu seseorang yang dulu pernah mengisi masa kecilnya? Ya, walau seseorang itu hanya dua minggu bersamanya, tetapi ia sudah membuat Kiran kecil berubah terlalu banyak. Ia menyimpan rindu yang tertahan dalam hatinya. Kiran dilema, ia tak pernah tau siapakah pemilik rindunya itu. Ia tidak tau siapa namanya, juga lupa bagaimana wajahnya. Kiran hanya ingat kata-kata dan penampilannya yang mewah.

Namun, ia tak memungkiri, ada perasaan berdebar yang muncul lagi saat melihat Mikha....

Kiran ingin menjerit untuk menahan perasaannya, tetapi Reuben ada benarnya. Ia cemburu melihat Mikha bersama Sherin. Kiran mulai ragu dan entah kenapa merasa tak ingin kehilangan lelaki itu.

Ia merindukan diperhatikan lagi, seperti saat mereka masih di Bandung.

Dengan Dirinya [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang