"Terima kasih banyak!" Kata Kiran muram sambil menepuk pundak Reuben ketika laki-laki itu menurunkannya di depan rumah sewa Kiran. Reuben yang menawarkan diri untuk menggendong Kiran karena rumah sewanya harus meniti tangga, sementara kaki gadis itu sedang terkilir.
Reuben mendesah dan meregangkan pinggang, "tampaknya, kau hidup senang saat aku pergi, ya!" Selorohnya yang disambut diam oleh Kiran. Reuben menoleh, ini bukan Kiran yang biasanya. Dia paling tidak bisa diam dan selalu ceria dalam kondisi apa pun.
"Boleh tau siapa pasangan tadi?" Tanya Reuben akhirnya saat mereka masuk ke rumah sewa Kiran.
"Bukan siapa-siapa!" Jawab Kiran ketus, Ia masih kesal kepada 'suaminya'.
Reuben memperhatikan Kiran yang kelihatan gusar, putar sana putar sini, balik sana balik sini. "Kiran! Ada apa sebenarnya? Tadi kau menangis dan sekarang bertingkah tidak jelas!" Seru Reuben dan Kiran mendekat.
"Kau ini cerewet sekali, Ben! Kau tampak seperti Bunda yang suka ikut campur!" Protesnya lalu ikut duduk di lantai.
"Tapi, kau aneh...," gumam Reuben. "Kau tampak seperti orang patah hati!" Lanjutnya pelan, menyampaikan apa yang dipikirkan.
Kiran membesarkan bola matanya dan merangkak mendekati Reuben. Ucapan terakhir Reuben cukup menarik hati Kiran. "Kok kau bisa tau?"
Reuben mendongak cepat. 'Apa maksudnya Kiran bertanya begitu? Apa dia benar-benar patah hati?' Reuben jadi tidak bisa berkata apa-apa.
"Apa aku terlihat seperti orang patah hati? Benarkah?" Paksanya sambil mengguncang-guncangan lengan Reuben.
Reuben mendecak dan segera melepaskan tangan dari Kiran. "Mana mungkin bisa kau patah hati? Kau kan tidak punya pacar atau orang yang kau taksir? Bagaimana mungkin kau bisa terlihat seperti itu! Sudah lupakan saja, aku hanya iseng menebak begitu!" Bantah Reuben cepat sebelum Kiran menganggap serius ucapan seriusnya. Namun, di mata Reuben, Kiran memang terlihat seperti orang yang patah hati.
Kiran cemberut sambil berpangku tangan, "apa maksudmu berkata begitu!" Marahnya sambil melebarkan mata.
Reuben tersenyum, lalu berkata, "aku benar, kan? Kau mana pernah menyukai seseorang?" Ucapnya yang tiba-tiba takut jika Kiran mengatakan yang sebaliknya. Selama ini, Reuben menyimpan perasaan cinta untuk Kiran dan tetap merasa aman kalau Kiran tidak mau menerimanya karena dia memang tidak punya seseorang yang dia suka. Reuben tidak keberatan jika hanya berteman saja karena memang cuma dirinyalah satu-satunya lelaki di kehidupan Kiran. Namun, kenapa hari ini Kiran terlihat lain? Apa dia sedang jatuh cinta?
Reuben ingin menulikan telinganya saat Kiran menanggapi ucapannya.
"Kau salah, Ben, kurasa aku sudah masuk dalam perangkapku sendiri!" Desanya cemas, tetapi diulas sebuah senyuman tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengan Dirinya [COMPLETED]
FanfictionYa, ia harus mulai menata hidup kembali, bersama suaminya-- Mikha Angelo. Started : 2015 Okt' 22 Finish : 2016 Jun' 12