Kemarin, aku dan Putra merayakan hari jadi yang ke 3 bulan. Putra belum berubah. Ia masih tetap romantis dan memberikam surprise padaku.
Kemarin juga aku dan teman-temanku di kejutkan dengan berita yang menyedihkan. Awalnya, aku dan teman-teman berniat untuk mengerjai Kathy dihari ultahnya itu. Kathy nangis. Bukan karena kerjaan kami, tapi karena ia sakit. Ia harus dioperasi. Berita besar dan berita buruk.
***
Hari ini, aku ada undangan ulang tahun Kathy. Putra mengatakan bahwa ia tidak bisa mengantar dan menjemput. Lagi-lagi aku dititipin Rayhan. Tapi, semua bisa diatur, yang penting ada uang. Eh, nggak deng. Semua bisa diatur, aku bisa tukeran lagi sama Kayla.
Nasib Kayla dan Willy? Mereka sempat bertengkar hebat. Kayla yang nggak mau ada perasaan apapun diantara persahabatan ini. Sebaliknya, Willy bersikeras mminta Kayla jadi pacarnya. Lagian, Kayla masih punya Fandi. Meskipun hubungan Kayla dan Fandi sedikit renggang yang sering putus nyambung akhir-akhir ini, tapi aku percaya kalau mereka itu jodoh dan bakal kembali lagi.
Lidya? Dia belum merasa kalau kita semua membicarakannya. Rayhan? Dia cuek. Acuh tak acuh dengan apa yang dirasakan Lidya.
Aku memasuki ruang kelas dengan perasaan senang bukan main. Entah kenapa, aku juga nggak tahu. Aku meletakkan tasku di sebelah tas Kayla. Temanku ini seperti kelelahan. Aku membiarkannya dan bergabung pada temanku yang lain untuk mengisi kekosongan ini. Aku dan Putra memang satu sekolah, tapi kita juga tau diri. Ini sekolah, bukan tempat umum untuk pacaran.
Aku menjahili Wawa(Rio) yang baru datang. Aku menghalangi jalannya dan tersenyum jahil. Ia mencubit pipiku gemas. Aku merintih dan memukulnya pelan. Terjadilah kejar-kejaran antara kita. Pada akhirnya kita duduk di depan kelas dengan nafas terengal-engal.
"Lo nanti dateng ke Kathy?" Tanyaku
Dia mengangguk seraya mengatur nafasnya. "Lo sendiri?"
"Dateng. Yakali gue nggak dateng ke teman sendiri" jawabku
"Bangga banget?" Goda Wawa. Ingin aku telan hidup-hidup ini anak. Untung aku masih doyan nasi buat asupan gizi. Dengan kesal, aku meninggalkannya dan masuk ke dalam kelas
Bel istirahat berbunyi. Aku mengajak teman-temanku untuk ke kantin. Sebenarnya malas untuk ke kantin. Karena ruang kelas hari ini di lantai 3, paling pojok lagi. Turun ke bawah aja udah menghabiskan waktu banyak. Belum antri membeli dan membayar. Jadi aku memutuskan untuk menemani teman-teman saja.
Alhasil, baru saja menginjakkan kaki di depan pintu kantin, bel peringatan waktu istirahat kurang 5 menit berbunyi nyaring. Kayla yang emosian, mengerang.
"Gue nggak mood, ah" ucapnya lalu mendahului berjalan ke kelas. Aku memandang Kathy, ia mengendikkan bahu. Sejak pagi, Kayla bad mood. Mungkin karena Fandi atau apalah. Aku melanjutkan untuk membeli. Orang sabar pasti dapet hikmah.
Dan ternyata benar. Saat kembali ke kelas, guru kelas ku ternyata tidak masuk. Aku mendengar bahwa kelas ku diberi tugas. Dan ku lihat teman-temanku yang lesehan mengerjakan. Kayla menatapku. Seperti ada yang ingin dia katakan. Aku menghampirinya. Kayla sedang memegang hp Rayhan.
"Hot news," bisiknya. Aku mendekatkan telingaku. "Baca deh bbm nya Jihan sama Rayhan. Gue shock banget. Tapi jangan sampai Rayhan tau. Buruan mumpung dia lagi disana," ucap Kayla seraya menyerahkan hp Rayhan. Aku mengambilnya dan membuka apa yang disuruh.
Jihan Larasati: galau mele
Rayhan Hanif: kaga haha
Jihan Larasati: pasti lo mikir Tasha
Rayhan Hanif: gaa
Jihan Larasati: lo bener suka Tasha, kan? Kaya yang gue tebak itu