Sebuah kisah romansa ringan berlatar belakang Korea Selatan. Di sebuah rumah besar itu terdapat pasutri yang baru menikah. Mereka bernama Tuan Jeon Jungkook dan Nyonya Jeon Hyein.
Cerita ini ditulis oleh Jeon Hyein di buku diary-nya.
Note : ini kar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekarang, aku sudah menjadi istri sah Jeon Jungkook. Ini adalah hari pertama aku bersama Jungkook dan berstatus sebagai istrinya di rumah kami.
Dan asal kalian tau, Jeon oppa sudah berhenti dari BTS dan sekarang ia menempuh karirnya sebagai pemilik departemen store (perusahaan ini milik kakeknya). Dan aku masih mengarungi karirku. Yaitu menjadi part time dan seorang selebgram.
Malam sudah mulai larut. Tetapi, suamiku belum pulang juga. Aku sudah memasakkan makanan favoritnya. Yaitu soup rice kesukaannya.
"Aku pulang, Hyein-ah." Terdengar suara Jeon oppa di pintu depan. Aku pun menyambutnya dengan membawakannya sandal selop.
"Selamat datang oppa. Ini sandalmu," Aku menaruhnya tepat didepan kakinya. Lalu aku membantu membuka jas hitamnya.
"Terima kasih, sayang. Ah, bau apa ini? Lezat sekali." Hidungnya kembang kempis. Memastikan. Aku tersenyum.
"Tentu saja baunya enak. Aku memasak makanan kesukaanmu." Aku menggelayuti tangannya.
"Bukan, bukan seperti bau makanan. Tetapi bau badan yang belum mandi. Baunya lezat sekali," Ujarnya sambil terkekeh. Aku melepas tanganku dari tangannya.
"A..apa maksudmu?" Bibirku mengerucut.
Tiba-tiba saja Jungkook menggendongku. Berputar-putar seperti menggendong anak kecil. Jungkook menenggelamkan wajahnya di leherku. Menciumi leherku.
"Yak! Jungkook! Aku belum mandi! Jangan menciumiku seperti itu!" Hardikku sambil memberontak.
"Hei, kau nakal sekali. Tidak memanggilku oppa! Panggil aku Jeon oppa seperti biasa.." Jungkook memperingatkanku. Aku memasang smirk ku.
"Tidak akan," Aku menggelengkan kepala. Jari telunjukku memegang hidung mancung Jungkook.
"Yak! Kau kuberi hukuman! Kau akan mandi denganku hari ini."
Jungkook menggendongku sampai ke kamar mandi. Aku memukul-mukul bahunya.
