"Eomma!"
Aku bisa melihat Jeon Ji Hwan yang mungil berlari menuju kearahku. Jihwan ku itu sudah mengenakan seragam sekolah TK sekarang.
"Eomma.. aku sangat bosan sekali disekolah. Disekolah tidak menyenangkan sama sekali. Dan aku tidak memiliki teman," Sungut Jihwan kepadaku. Mulutnya cemberut.
Aku berjongkok. Menyamakan tubuhku kepadanya. Mencoba menasehati.
"Hm.. tidak memiliki teman ya? Lalu, Taekwan ( Anaknya Taehyung dan Soora ) kau anggap apa, hmm?" Ujarku.
"Dia menyebalkan sekali eomma.. dia sibuk berbuat hal konyol dikelas. Sebagai temannya aku juga menanggung malu, eomma," Jelas Jihwan. Ia menggembungkan pipinya.
Aku tersenyum simpul.Mengingat-ngingat, betapa konyolnya ayah Taekwan alias Taehyung oppa dulu. Dan sekarang, kekonyolannya menular kepada anaknya.
"Kau jangan seperti itu, Jihwan-ah. Meskipun begitu dia sahabatmu. Oke, lupakan hal itu. Kita sekarang pulang karena eomma sudah menyiapkan makan siang untukmu," Kataku sambil mengusap kepalanya. Jihwan mengangguk lesu.
Tapi saat kami hendak menuju mobil. Taekwan berteriak dan berlari menuju ke arah kami.
"Jihwan-ah! Tunggu aku!"
Aku dan Jihwan menoleh kebelakang. Bingung.
"Ada apa Taekwan?" Tanyaku.
"Ibuku belum menjemputku, bibi. Apa aku boleh main dirumah Jihwan?" Taekwan memasang muka memohon. Aku dan Jihwan tertawa.
"Baiklah.. kau boleh main kerumahku. Tapi ada satu syarat," Ujar Jihwan. Taekwan membulatkan matanya. Penasaran.
"Apa kau punya mainan baru?"
"Tentu saja, ayahku kemarin membelikanku mobil baru. Dan sekarang aku membawanya," Sahut Taekwan.
"Bagus,"
Aku, Jihwan dan Taekwan pun memasuki mobilku.
****
"Bibi, aku ingin sosis berbentuk gurita seperti Jihwan," Pinta Taekwan kepadaku setelah melihat Jihwan memakan sosis berbentuk gurita buatanku.
"Baiklah Taekwan, aku akan membuatkannya untukmu," Jawabku.
"Taekwan-ah.. mengapa kau selalu meniruku?" Jihwan melihat kearah Taekwan sinis.Taekwan memutar bola matanya.
"Aku tidak menirumu! Tapi aku hanya ingin sosis gurita!" Jawab Taekwan polos. Ia menjulurkan lidahnya kearah Jihwan.
"Itu sama saja! Eomma, Taekwan nakal sekali!" Jihwan geram. Melihat hal itu, akupun segera melerai mereka. Benar-benar anak kecil -_-
*****
"Apa Taekwan menyusahkanmu? Semoga saja tidak, Hyein-ah," Ujar Soora lewat telefon.
"Tidak. Dia sekarang sedang bermain dengan Jihwan, Soora-ya,"
"Ah.. maafkan aku Hyein-ah.. sepertinya dia menyusahkan sama seperti appa nya.. oh ya, sebentar lagi Taehyung oppa akan menjemput Taekwan ke apartemenmu,"
"Hmm ya oke.. aku tunggu.."
Sesudah menelefon. Aku pun mematikan ponselku dan segera beristirahat sejenak disofa. Hari ini aku lelah sekali karena pekerjaan rumah, belum lagi nanti malam harus menyiapkan makan malam untuk Jungkook.
5.00 PM
"Bibi...Bibi Hyein.. Appa sudah menjemputku," Taekwan membangunkanku. Aku melirik jam dinding. Sudah jam 5.00 sore. Bertepatan dengan waktu pulang Jungkook. Akupun segera berjalan menuju pintu depan.
Di depan pintu sudah ada Taehyung dan Jungkook. Taekwan pun memeluk appa nya. Dan Jihwan pun juga memeluk Jungkook.
"Jihwan-ah! Appaku sangat tampan sepertiku! Tidak ada yang menandingi ketampanan appaku!" Cerocos Taekwan kepada Jihwan. Tak lupa Taekwan juga memasang wajah idiotnya. Persis Taehyung oppa.
"Hei! Aku jauh lebih tampan dari mu! Lihat saja aku akan menjadi superman yang kuat!" Jihwan tak mau kalah.
"Aku akan menjadi transformers ! Kata appa , transformers jauh lebih kuat. Iya kan , appa?" Taekwan menjulurkan lidahnya.
"Heggh!!" Jihwan menggeram.
"Aishhh.. Diamlah! anak appa tidak ada henti-hentinya berbicara. Haha.. maafkan Taekwan , Jihwan-ah," Ucap Taehyung kepada Jihwan yang amarahnya sudah diubun-ubun. Aku dan Jungkook hanya tertawa melihat dua anak kecil yang sedang adu mulut.
Akhirnya setelah berpamitan, Taehyung dan Taekwan pulang. Sebelum meninggalkan apartemen kami. Taekwan berhenti. Menoleh kearah belakang.
"Jihwan-ah! Besok bermainlah denganku lagi. Aku menyayangimu!" Teriak Taekwan.
Aku dan Jungkook tersenyum. Sementara Jihwan masih mengerucutkan bibirnya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Nyonya Jeon
FanfictionSebuah kisah romansa ringan berlatar belakang Korea Selatan. Di sebuah rumah besar itu terdapat pasutri yang baru menikah. Mereka bernama Tuan Jeon Jungkook dan Nyonya Jeon Hyein. Cerita ini ditulis oleh Jeon Hyein di buku diary-nya. Note : ini kar...