3 bulan kemudian...
Usia kandunganku sekarang sudah berumur 1 bulan. Yah, masih seumur jagung memang. Tetapi entah kenapa aku rewel sekali dan mudah marah.
Tapi untunglah, Jungkook sudah memahami hal itu. Mengerti bahwa aku mengandung anaknya, dia pulang dari kantornya lebih awal dari sebelumnya. Dan dia juga menuruti semua apa yang kuminta.
Jungkook oppa maafkan aku :'(
"Sayang, aku pulang. Dan ini, aku membawa pesananmu," Jungkook menyodorkanku sebuah bungkus makanan. Isinya beberapa potong gimbap.
"Terima kasih, oppa," Aku mencium pipinya sekilas. Kemudian memakannya disofa ruang tamu. Aku memakannya dengan lahap.
Jungkook mendengus.
"Sayang, kau tidak mengatur timer air panas? Aku ingin mandi."
"Astaga! Aku lupa oppa," Jawabku polos. Merasa bersalah.
"Baiklah aku akan mengaturnya sendiri. Kau tetaplah makan gimbap itu."
Jungkook oppa lalu berjalan menuju kamar mandi. Aku masih memperhatikannya. Jungkook mengatur alat pemanas di bath tub. Menunggu sekitar 10 menit.
"Sayang, apa kau sudah mandi?" Tanya Jungkook. Ia menghampiriku. Merangkul bahuku di sofa.
"Aku sudah mandi, oppa."
"Emm..bisakah kau menemaniku mandi?"
Aku melototkan mataku.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Nyonya Jeon
FanfictionSebuah kisah romansa ringan berlatar belakang Korea Selatan. Di sebuah rumah besar itu terdapat pasutri yang baru menikah. Mereka bernama Tuan Jeon Jungkook dan Nyonya Jeon Hyein. Cerita ini ditulis oleh Jeon Hyein di buku diary-nya. Note : ini kar...