"Hyein-ah.. ayahku menelfonku tadi," Kata Jungkook tiba-tiba. Ia melepas jasnya dan menyerahkannya kepadaku.
"Oh ya? Ayahmu bilang apa?" Jawabku spontan.
"Katanya.. kita harus bulan madu. Kita sudah 1 bulan menjalankan pernikahan. Tetapi kita belum memiliki..." Jungkook tidak melanjutkan kata-katanya. Wajahnya memerah.
"Mm..buatkan aku kopi saja, sayang," Lanjutnya.
"A..arraseo, oppa."
****
Aku tidak tau kenapa, pagi ini ayah dan ibu Jungkook datang mengunjungi kami di apartemen. Segera saja aku membuatkan mereka teh hangat karena cuaca nya yang dingin.
"Ini ayah ibu tehnya.." Ujarku mempersilahkan.
"Terima kasih," Jawab ibu Jungkook sambil tersenyum. Kemudian ia meneguk sedikit tehnya , ayah Jungkook juga begitu.
"Ada apa eomma dan appa mengunjungiku?" Jungkook memulai pembicaraan.
"Begini Jungkook, emm.. kami.. kami..menginginkan.. momongan," Ujar ibu Jungkook terbata-bata. Aku dan Jungkook hanya saling menatap satu sama lain.
"Jadi kalian kesini untuk menanyakan hal itu? Mm.. kami sudah melakukannya eomma," Jawab Jungkook. Kali ini muka kami berdua langsung memerah.
"Kau melakukannya pasti kurang bersemangat, Jungkook-ah. Lakukanlah sampai ranjang tidur mu patah. Pasti kau akan cepat mendapatkan cucu kami," Kata ayah Jungkook tanpa dosa sedikitpun. Ibu Jungkook menyenggol lengan ayah.
"Hahaha.. menantu.. maafkan ayah mertua mu ini,ya.." Ujar ibu Jungkook kepadaku sungkan.
"Hehehe..tidak apa-apa, ibu.." Aku menggaruk-nggaruk kepalaku yang tidak gatal.
Jungkook memasang smirk nya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Nyonya Jeon
FanfictionSebuah kisah romansa ringan berlatar belakang Korea Selatan. Di sebuah rumah besar itu terdapat pasutri yang baru menikah. Mereka bernama Tuan Jeon Jungkook dan Nyonya Jeon Hyein. Cerita ini ditulis oleh Jeon Hyein di buku diary-nya. Note : ini kar...