TK GWANGHAMUN
"Jihwan-ah... jangan lupa makan rotimu." Aku memperingatkan Jihwan sebelum tancap gas. Jihwan yang berada diluar mobil pun mengangguk.
"Aku akan memakannya eomma.." Jawabnya. Lalu , Jihwan melangkahkan kakinya masuk menuju gedung sekolah. Tingkahnya sangat lucu dengan tas bergambar pororo dibelakang punggungnya. Apakah Jungkook seperti ini dulu? Jika iya, pasti sangat menggemaskan >_< .
***
AUTHOR POV
Jihwan telah sampai dikelasnya. Sebelum masuk ke kelas ia melepas sepatunya dan menggantinya dengan sandal selop. Ia meletakkan sepatunya di rak.
"Taekwan sudah datang belum , ya?" Sungut Jihwan. "O ternyata belum. Padahal aku membawakan roti yang banyak untuknya." Sungutnya lagi saat masuk kekelas. Jihwan dan Taekwan selalu bersama. Walaupun Taekwan sering membuat lelucon bodohnya sama seperti ayahnya ( read. Taehyung ).
Jihwan selalu setia menemani Taekwan dalam hal apapun. Yang paling lucu adalah , ketika mereka sering bertengkar karena hal kecil. Taekwan yang cerewet sedangkan Jihwan yang polos dan periang.
Jam sudah menunjukkan jam 8 pagi. Itu artinya kelas akan dimulai. Jihwan mulai resah. Taekwan belum duduk dikursinya. Ada apa dengan Taekwan? Terlambatkah? Atau tidak masuk?
"Jihwan , dimana temanmu itu?" Tanya Geurim , cewek berambut pendek dibelakangnya. Jihwan menoleh dan mengangkat bahunya.
"Aku tidak tau dimana macan tutul itu." Jawab Jihwan. Kemudian disambut tawa oleh Geurim. Beberapa lama sang guru masuk kedalam kelas dan membawa seorang murid laki-laki disebelahnya. Semua yang ada dikelas itu melongo. Bagaimana tidak? Murid baru itu mengenakan sepatu yang cukup mahal. Tas mahal. Semua yang ia kenakan berbau mahal. Dan dari wajahnya pun sepertinya anak konglomerat.
"Jihwan , ayo kita taruhan." Geurim menepuk-nepuk bahu Jihwan. Alis Jihwan bertaut.
"Taruhan?"
"Iya.. kita taruhan marga anak itu." Geurim memancarkan smirknya. "Jika kau salah , maka kau harus memberikan roti isimu padaku , Jihwan."
"Baik. Jika kau salah kau harus memberikanku sosis goreng berbentuk gurita. Aku yakin marganya adalah Kim." Ujar Jihwan mantap penuh keyakinan.
"Benarkah, Tuan Jeon? Aku berpendapat bahwa dia bermarga Choi."
Deal! Mereka telah berjabat tangan dan bersepakat. Sang guru kemudian menyuruh anak disebelahnya untuk perkenalan diri. Ekspresi wajah anak itu cukup menyebalkan. Tanpa senyum sama sekali.
"Perkenalkan, namaku Choi Dong Won. Aku adalah anak dari CEO Won Corp. Aku lebih suka naik limousine daripada mobil sport. Hobbyku adalah bermain golf bersama kakek dan..."
Sebelum anak itu memaparkannya lebih detail , sang guru pun mencegah Dongwon dan menyuruh Dongwon duduk disebelah Jihwan.
"Tapi.. bagaimana dengan Taekwan?" Protes Jihwan. Tanpa kata-kata , Dongwon sudah cepat melesat duduk disebelah Jihwan.
"Hanya untuk sementara, Jihwan." Sang guru menanggapi keluhan Jihwan. Jihwan bergidik lesu. Dongwon yang berada disebelah Jihwan tidak menoleh sama sekali kearah Jihwan.Berkenalan pun tidak. Malah , seperti tidak ada seseorang disebelahnya. Akhirnya , Jihwan memutuskan untuk mengajak berkenalan.
"Halo namaku..."
"Namamu Jihwan kan. Tidak usah berjabat tangan." Sahut Dongwon cepat. Jihwan bergidik dan langsung diam.
Dia sinis sekali...pikir Jihwan. Ia lalu mengeluarkan kotak pensilnya yang bergambar pororo dan buku tulis. Dan memulai pelajaran. Dongwon juga seperti itu. Ia mengeluarkan kotak pensil yang bagus. Bahannya mungkin terbuat dari kulit dan alumunium.
"Kotak pensilmu bagus sekali." Puji Jihwan. Dongwon pun menoleh sinis kearah Jihwan.
"Ini kotak pensil mahal. Namanya Phantom Pencil Case. Kau tidak bisa membeli kotak pensil ini jika kau belum membeli mobil Rolls Roys seri Phantom. Ayahku yang membelinya." Jelas Dongwon penuh kemenangan. Jihwan menelan ludah susah payah.
***
Istirahat...
"Jihwan-ah... kau kalah taruhan. Bolehkah aku mengambil roti isiku?" Geurim menghampiri Jihwan saat mulai memakan bekalnya bersama Dongwon. Jihwan kemudian menyerahkan satu roti isinya kepada Geurim yang semula ingin diberikannya kepada Taekwan. Ternyata , Taekwan sedang sakit demam.
"Gomawo Jihwan-ah...lain kali kau harus lebih pintar dalam taruhan." Geurim menepuk-nepuk pundak Jihwan dan kembali menuju mejanya. Jihwan tertawa menggemaskan.
"Jihwan , apakah temanmu itu tidak punya makanan. Miskin sekali.." Ujar Dongwon picik. Jihwan menggeleng.
"Dia punya maakanan. Aku hanya kalah taruhan." Jawab Jihwan sambil melahap rotinya. "Kau? Makan apa , Dongwon?"
Dongwon tersenyum dan membuka kotak bekalnya. Dan isinya adalah satu buah burger dan kentang goreng. Cukup menggiurkan.
"Fast food?" Jihwan meneleng makanan yang dibawa Dongwon. Dongwon menggelengkan kepalanya.
"Ini bukan burger sembarangan. Ini Fleur Burger dibuat oleh koki terbaikku dirumah. Makanan ini pernah disajikan di Mandalay Bay Hotel di Las Vegas. Dagingnya terbuat dari daging sapi Kobe dan dihidangkan bersama dengan foie gras dan saus truffle, dengan roti brioche truffle. Kau boleh mencobanya." Dongwon memberikan burgernya kepada Jihwan.
Sekali lagi Jihwan menelan ludah susah payah. Anak ini sudah tidak waras, pikirnya.
***
Ini foto Dongwon
Bersambung di My Doctor : Kim Taehyung✔ bagian [ Kim Taekwan ] Dongwon , Si Orang Kaya Norak part 2
*****
MY CEO JUNGKOOK END
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Nyonya Jeon
FanfictionSebuah kisah romansa ringan berlatar belakang Korea Selatan. Di sebuah rumah besar itu terdapat pasutri yang baru menikah. Mereka bernama Tuan Jeon Jungkook dan Nyonya Jeon Hyein. Cerita ini ditulis oleh Jeon Hyein di buku diary-nya. Note : ini kar...