Sekarang , aku dan Jungkook oppa sudah berada di kota Beppu, Jepang. Kata ayah Jungkook, meski banyak asap, kota Beppu adalah kota yang cocok untuk berbulan madu. Tetapi asap itu bukan akibat dari kebakaran. Melainkan dari uap air bawah tanah.
Keindahan kota ini adalah lokasinya yang dekat dengan laut dan gunung serta kaya dengan pemandian air panas. Jadi, dimana-mana kami bisa menemukan pemandian air panas.
Ayah Jungkook juga sudah menyiapkan sebuah hotel berbintang juga untuk kami. Oh.. ayah.. kau tidak perlu bersusah payah untuk hal ini.. -_-
Suginoi Hotel, 2 hari kemudian..
"Sayang, ini ada bingkisan dari ibu," Jungkook masuk kedalam kamar. Membawa sebuah bingkisan berbentuk kotak.
"Ah.. kenapa ibumu repot-repot memberikan ini untukku? Hm, kira-kira apa isinya?" Aku menerima kotak dari Jungkook.
"Aku tidak tau. Buka saja. Aku akan mandi sebentar. Apa kau ikut?" Jungkook membuka kaos putihnya.
"Anio. Aku ingin mandi uap di pemandian wanita diluar, oppa,"
"Apa? Kau akan mandi dengan nenek-nenek? Kau tau kan, dikolam renang banyak orang berusia lanjut yang melakukan refleksi. Tidak! Kau harus mandi bersamaku!"
Jungkook tak mau kalah. Dengan nekatnya, Jungkook menggendongku dan membuka kancing piyamaku.
"Yak! Jungkook! Kau mesum sekali!!"
****
6.00 PM
Jungkook keluar hotel untuk berjalan-jalan. Katanya dia bosan dikamar terus. Seperti di penjara. Hahaha! Dasar suamiku. Hotel mewah seperti ini dibilang penjara?
Oke, benar kata Jungkook. Aku mulai merasa bosan di kamar hotel. Akhirnya, untuk mengusir rasa bosanku. Lebih baik aku membuka bingkisan dari ibunya Jungkook.
Aku mulai membuka kotak itu. Dan..
JDAR!
Aku melototkan mataku setelah apa yang kulihat.
"I..ini..lingerie? Untuk apa ibu mengirimkan barang favorit Jungkook ini? Aish..." Dikotak itu berisi sebuah lingerie bermotif leopard yang masih tersegel rapi. Aku mengambil lingerie itu dan aku mencobanya di depan kaca.
"I..ini terlalu seksi,"
Di dalam kotak tersebut , aku juga menemukan secarik kertas yang bertuliskan,
Menantuku tercinta,
Aku mengirimkan pakaian ini untukmu. Setelah bingkisan ini sampai. Kau pakai langsung dan perlihatkan pada suamimu. Pasti suamimu akan senang sekali melihatmu memakai ini..
Berjuanglah,
Ibumu"Oh.. ibu..ini memang barang favorit Jungkook. Jadi.."
Drrtt..drrt..
ponsel Jungkook bergetar diatas nakas. Oh, Jungook mungkin lupa membawanya. Dari layar ponsel tertera nama Ahjumma. Aku pun mengangkatnya.
"Halo ibu.. ini aku, Hyein."
"Oh halo, Hyein-ah.. dimana Jungkook?" Ujar ibu dari seberang.
"Jungkook sedang keluar ibu.. memangnya ada apa? Hm. Terima kasih untuk bingkisannya..."
"Ah iya.. sama-sama menantuku. Nanti malam pakailah itu untuk Jungkook. Jungkook akan dengan senang hati jika kau memakai pakaian itu. Berjuanglah menantuku. Ibumu mendoakanmu.. Annyeong.."
TUT! Ibu Jungkook memutuskan teleponnya. Aish.. dasar orang tua -_-
Tiba-tiba saja, Jungkook membuka pintu kamar.
"Aku pulang, sayang. Dan aku juga membawakan sushi salmon untukmu," Salamnya saat memasuki kamar.
Dan sialnya juga, aku masih memakai lingerie menggoda ini dari eomma. Jungkook terkejut melihatku. Nafasnya tak beraturan. Aku bisa melihatnya.
"Ah.. kau sudah pulang?" Sapaku dan mendekat kearahnya.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Nyonya Jeon
FanfictionSebuah kisah romansa ringan berlatar belakang Korea Selatan. Di sebuah rumah besar itu terdapat pasutri yang baru menikah. Mereka bernama Tuan Jeon Jungkook dan Nyonya Jeon Hyein. Cerita ini ditulis oleh Jeon Hyein di buku diary-nya. Note : ini kar...