[ Flashback ] Kejadian di Taman Namsan

49.1K 2.2K 14
                                    

Cerita ini aku ambil dari cuplikan cerita flashback part sebelumnya yaitu 'Namja Bermasker Hitam'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini aku ambil dari cuplikan cerita flashback part sebelumnya yaitu 'Namja Bermasker Hitam'

---

Kisah ini adalah kisah dimana Hyein dan Soora ( wife nya Taehyung ) yang masih duduk dibangku kuliah. Mereka tidak menyangka akan bertemu superstar yang akan jadi suami mereka.

●●●

Taman Namsan

Hyein POV

"Soora.. kau ingin twister potato? Aku akan membelikanmu," Tawarku kepada sahabatku , Soora.

"Tentu saja aku mau," Jawabnya dengan membuat eyesmile dimatanya.

"Aishh..kau ini. Baiklah, jaga tasku ya,"

"Ne," Jawabnya lagi dengan anggukan mantapnya.

Saat aku tiba di stand Twister Potato, aku pun memesannya. Fiuh, ditaman Namsan segalanya akan berubah mahal. Ya, hari ini adalah hari libur nasional. Jadi, segala barang ataupun makanan akan berubah menjadi mahal.

"Ini Twister nya silahkan.. semuanya 10.000," Sang penjual menyerahkan dua bungkus twister kepadaku. Aku menerimanya dan langsung mengambil uang didompet.

"Kamsahamnida..."Ucapku lalu kembali menuju bangku taman. Saat perjalanan menuju bangku taman, tiba-tiba seorang laki-laki bermain skateboard meluncur kearahku dan..

BRAKK!!!

*****

Soora POV

Aku menunggu sahabatku. Lama sekali. Untuk mengusir rasa bosan, aku berjalan menuju air mancur yang tak jauh dari bangku taman. Burung-burung kecil tampak bermain-main dengan air. Lucu sekali.

"Indah ya..?" Seseorang berkata disebelahku. Suranya berat dan serak khas laki-laki. Tetapi aku tidak menatapnya. Kemudian tanpa sadar aku menjawab,

"Iya, taman Namsan memang indah," Jawabku sambil tersenyum.

Tunggu , seseorang? Namja? Apa jangan-jangan dia penguntit? Oh, ini gawat sekali Soora..

Aku melirik sekilas kearah namja disebelahku. Penampilannya aneh. Ia memakai masker putih , topi hitam bermerek dan jaket hitam. Benar-benar seperti penguntit.

Tubuhku bergetar. Aku takut ada kejadian yang tidak kuinginkan. Bisa saja dia nanti membuntutiku sampai ke apartemen kemudian ia membunuhku. Oh tidak tidak.. Aku masih muda. Aku belum siap untuk mati. Seseorang.. tolong aku..

"Soora!" Hyein memanggilku dari arah bangku taman. Aku pun segera ngacir meninggalkan namja penguntit disebelahku dan langsung mengajak Hyein pulang.

"Hyein , kau lama sekali. Aku benar-benar takut," Ujarku pelan sambil merebut twister di tangan Hyein. Dan langsung memakannya.

"Wae Soora? Ada apa denganmu? Wajahmu pucat. Kau sakit?" Tanya Hyein. Memastikan.

"Tidak. Sebaiknya, kita harus pulang," Kataku terburu-buru.

"Wae? Mengapa kau hari ini aneh sekali.." Ucap Hyein bingung.

●●●

Apartemen, Malam hari

Hyein POV

"Soora.. aku ingin bercerita padamu," Ujarku , kemudian aku duduk disebelahnya. Tampak dia sedang mengecat kuku tangannya dengan telaten.

"Ada apa? Berceritalah..." Jawabnya tanpa melihat kearahku.

"Oke, tadi aku bertemu seorang namja. Dia tidak sengaja menabrakku dengan skateboard. Otomatis, twister yang barusan kubeli jatuh berantakan. Aku tidak tahu wajahnya , dia mengenakan masker hitam dan rambutnya disemir agak kemerahan.

Lalu, namja itu menggandeng tanganku menuju stand twister. Dan mengganti semuanya.. aku sempat berkenalan dengannya.. namanya Jungkook," Ceritaku panjang lebar. Soora hanya memandangku dengan mata melotot. Kaget.

"Aku juga mengalami hal sepertimu , Hyein-ah. Aku juga bertemu dengan namja bermasker hitam. Tapi ia mengenakan topi. Dia tiba-tiba saja berada disebelahku dan mengajakku mengobrol. Aku takut Hyein-ah.. aku takut dia penguntit," Jelas Soora. Wajahnya mengekspresikan sesuai dengan apa yang diceritakannya.

Aneh, kita bertemu dua namja bermasker hari ini. Siapa mereka? Apa mereka menyamar? Apakah mereka detektif? Oh, mungkin saja mereka detektif.

"Kita harus memastikannya , Soora.. aku ingin bertemu mereka sekali lagi," Ujarku serius. Soora mengelak.

"Apa maksudmu, Hyein? Jika mereka penguntit bagaimana?"

"Jika mereka penguntit, nggak mungkin dia membelikanku twister?"

"Kau tidak mengerti, Hyein. Aku tidak ikut. Aku takut , Hyein. Kau pergi sendiri saja," Soora menggelengkan kepalanya.

"Baiklah, aku akan memastikannya sendirian!" Kataku. Kemudian memasuki kamar. Bersiap untuk tidur.

*****

Bersambung ke [ Flashback 2 ] - Hp Soora Hilang

Diary Nyonya JeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang