Prologue

922 76 21
                                    

Nata's POV


Mulai detik ini aku akan membuka lembaran baru yang masih bersih tanpa noda sedikit pun.

Hari ini aku, Natasya Karin Acapella, resmi menjadi murid baru di SMA Internasional Angkasa. Aku pindah ke sini setelah melewati tiga hari Masa Orientasi Siswa atau yang sering dikenal dengan MOS di SMA ku dulu di Bandung.

Ya, aku pun juga baru pindah rumah minggu ini. Kepindahan ku ini dikarenakan cabang perusahaan milik ayah baru saja dibuka di Jakarta. Sebuah kota yang sangat diidamkan bagi penduduk luar kota Jakarta.

Bunda bilang, "SMA adalah masa-masa yang tidak akan pernah dilupakan seumur hidup kamu. Masa dimana kamu akan menemukan jati diri kamu yang sebenarnya, masa dimana kamu akan menjadi lebih dewasa, dan masa-masa lainnya. Masa-masa kamu jatuh cinta pun juga akan ikut serta di dalamnya." Yaa kurang lebih sih begitu.

Oleh karena itu, mulai detik ini aku akan menuliskan sedikit demi sedikit tinta di lembaran baru yang sudah kupersiapkan sebelum-sebelumnya.

BUGH! BRAK!

Tubuhku baru saja berbenturan dengan seseorang. "Kalo jalan liat-liat dong," Semprot seorang lelaki bertubuh tinggi yang sesaat kemudian menghilang begitu saja dari hadapanku, secara terburu-buru tanpa sempat terlihat wajahnya.

Menyebalkan.

Aku pikir ini akan seperti kejadian-kejadian di FVT kesukaan bunda. Kita tabrakan di koridor sekolah, buku kita berserakan di lantai, lalu tangan kita saling bersentuhan saat hendak mengambilnya, dan dari situlah cerita cinta dimulai. Tapi kenyataannya, dia yang menabrak tubuhku hingga buku-buku berserakan di lantai, dia pula yang menyemprot ku tanpa rasa bersalah.

Hal itu membuat au semakin yakin, bahwa kehidupan di dunia nyata itu tidak semanis jalan cerita FTV.

Tidak mau banyak membuang waktu, aku segera bergegas memunguti buku-buku yang tercecer di lantai sebelum koridor semakin ramai.

Akan tetapi, sepasang kaki jenjang dibalut celana abu-abu ketat beserta converse biru dongkernya sukses membuat ku terkejut tepat saat kaki itu berhenti di hadapan ku.

Lalu aku berdiri dengan terburu-buru, seraya membersihkan telapak tangan beserta rokku yang sedikit kotor setelah menyapu lantai koridor.

"Lo ngapain disitu?" tanya si pemilik kaki tadi yang ternyata adalah milik seorang laki-laki.

Ya iyalah, Nat.

"Oh, tadi buku gue jatuh," jelasku merasa sedikit awkward alias canggung setengah mati. "Gue duluan, ya!"

Setelah enam langkah kemudian, aku merasakan hawa aneh dari belakang. Terasa seperti diperhatikan oleh seseorang.

"Natasya Karin Acapella," panggil sebuah suara dari arah belakang. Bulu kudukku hampir berdiri jika saja yang memanggil ku barusan adalah sosok hantu. Namun untungnya, itu hanya halusinasi saja. Pasti dia yang memanggilku.

Tapi tunggu deh, itu kan nama gue? Eh betul gak sih?

Dengan perasaan ragu, aku membalikkan tubuh searah seratus delapan puluh derajat. Ternyata laki-laki tadi masih berada di tempatnya sambil menatap ku.

Aku mengikuti arah tatapan laki-laki itu dari ujung sepatu converse ungu hingga ujung rambut hitamku. Lalu aku menatapnya bingung, "Lo tau nama gue dari mana deh?"

"Rumus fisika kelas sepuluh," ujarnya seraya membaca sebuah buku yang kini berada di tangannya, entah milik siapapun itu aku tidak tahu.

Tapi firasat lain mengatakan bahwa buku tersebut adalah milikku.

"Lo tau nama gu-"

Laki-laki itu berhasil memotong pertanyaan ku, "Nih punya lo, tadi ketinggalan satu di lantai." Ia menunjukkan buku itu sambil menggoyang-goyangkannya.

Perlahan aku menghampiri dan segera mengambil buku itu dari tangannya. "Thanks ya," ucap ku sesaat.

Setelah itu, aku membalikan tubuhku untuk melanjutkan perjalanan menuju kelas baru.

"Nama yang bagus," ucap laki-laki itu dari kejauhan. Namun, koridor yang lumayan kosong dan sepi membuat suaranya masih dapat terdengar samar-samar.

Tunggu deh, kayaknya gue belum sempat kenalan sama cowok itu. Hanya sekadar nama saja, aku pun tidak tahu.

*****

A/N:

oke lets start this story! jangan lupa vote dan comment juga yaa!

p.s: itu dimulmed ceritanya Natasya Karin yha wkwk

happy reading, xoxo.

I'm Into You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang