Dealapanbelas - New Chapter, New Daddy

153 15 4
                                    

Satu setengah tahun berlalu begitu cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu setengah tahun berlalu begitu cepat. Tak terasa tahun berganti tahun, bulan berganti bulan, hari berganti hari, hingga detik berganti detik. Satu setengah tahun bukanlah waktu yang singkat untuk menunggu seseorang tanpa suatu kepastian.

Tidak terasa pula kini Nata sudah menduduki kelas tertinggi di dunia persekolahan ─kelas 12, alias 3 SMA. Dimana pertanda bahwa sebentar lagi ia akan lulus dan melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi.

Seiring berjalannya waktu ─di antara begitu banyaknya hal yang berubah, perasaan Nata saat ini masih sama dengan apa yang ia rasakan satu setengah tahun yang lalu.

Gadis itu masih menunggu sebuah kepastian dari pacarnya yang berada jauh dari dekapan. Bahkan ia tidak memberikan kesempatan sekecil apapun kepada orang lain untuk mengisi hatinya, tanpa terkecuali.

"Udah bel tuh, mau ke kantin nggak?" ajak Friska kepada teman sebangkunya, Nata.

Ada yang masih ingat dengan Friska? Masalah Nata disekap di gudang? Dan masalah yang memiliki sangkut-paut dengan Alfan? Ya, dia Friska yang waktu itu hampir saja dibenci oleh Nata seumur hidup. Hanya waktu 'lah yang dapat menjawab pertanyaan bagaimana mereka bisa sedekat sekarang ini.

Yang dapat Nata ambil pelajaran adalah bahwa tidak semua orang jahat itu jahat. Hanya saja mereka ─orang yang kita anggap jahat, membutuhkan waktu untuk beradaptasi agar dapat masuk ke dalam lembaran kisah hidup kita secara normal.

Bukan, bukan karena ia sudah melupakan keempat sahabat karib lainnya. Hanya saja, Nata sedang bertukar posisi dengan Difa sewaktu kelas sepuluh. Ia tidak lagi berada di kelas yang sama dengan Gaby, Ifan, maupun Jovi. Toh, mereka juga masih sering ngumpul seperti biasanya.

"Lo duluan aja deh, Fris. Catetan biologi gue belom selesai, nih," keluh Nata yang masih sibuk dengan buku-buku serta aplikasi google sebagai referensi di ponselnya. Friska dapat mengerti dan segera pamit menuju kantin.

Nata yang kebetulan sedang mendapat jatah bulanan wanita, merasa sangat malas untuk bergerak kemana saja. Hingga catatannya beres pun, ia sama sekali tidak berniat untuk pindah dari tempat duduknya. Sampai akhirnya bosan pun melanda dirinya. Ia memutuskan untuk memasangkan headseat, lalu memutarkan beberapa lagu dari ponselnya.

Plug.

Sebuah benda ringan mendarat di kepala Nata dari arah belakang, kemudian jatuh ke lantai. Refleks ia mencari benda tersebut dan menemukan sebuah pesawat kertas di sana.

Sambil mengerutkan dahi, ia menatap sosok cowok yang sedang duduk tak jauh dari tempatnya ─yang kini juga sedang balik menatapnya, disertai dengan sebuah senyuman mengembang di wajahnya.

"Gue lagi pms, jangan ganggu," ujar Nata seraya melemparkan tatapan membunuhnya.

Cowok itu terkekeh saat melihat perubahan mimik Nata yang ternyata malah terlihat sangat absurd baginya. "Siapa juga yang mau gangung lo?" Begitu katanya.

I'm Into You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang