Duapuluh Lima - Meet Him Again

132 15 10
                                    

"Natasya, cepat pakai gaun kamu. Kita mau makan malem bareng sahabat bunda di bawah," ujar Arini di depan pintu. Pakaiannya sudah rapi dengan gaun berwarna merah maroon yang terkesan elegan saat dipakai olehnya.

Sedangkan anak bungsunya, masih terlihat acak-acakan dengan pakaian tidur di atas kasur. "Iya Bunda sebentar lagi," jawab Nata sambil mengunyah popcorn yang sengaja ia beli di supermarket saat jalan pulang tadi.

"Jangan ya ya doang kamu, cepetan pakai. Ayah sama Bunda mau turun duluan. Nanti kamu nyusul sama Nafisya ya, jangan kelamaan!" Perintah nyonya besar seraya menutup pintu kamar hotel yang dihuni oleh dua gadis remaja, pelan.

"Apa kata bunda?" tanya Nafisya setelah keluar dari kamar mandi.

"Pake gaun. Makan malem. Nyusul ke bawah," ujar Nata malas menjabarkan ucapan bundanya tadi.

"Ngapain pake gaun segala deh?" gerutu Nafisya yang sama malasnya dengan Nata saat disuruh mengenakan gaun. "Oh, gue tau!" pekik Nafisya tiba-tiba.

Di tempat, Nata hanya memandang aneh ke arah kakaknya. Kemudian kembali fokus ke layar televisi yang sedang memutarkan siaran komedi khas Indonesia.

"Cepetan ganti baju lo!" teriak Nafisya seraya melemparkan gaun tepat di wajah Nata.

*****

"Bunda, kok nggak dateng-dateng sih temennya," gerutu Nata dengan tangan yang menopang dagu ─nampak sangat malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda, kok nggak dateng-dateng sih temennya," gerutu Nata dengan tangan yang menopang dagu ─nampak sangat malas.

"Sebentar lagi kok. Sabar ya, jangan ditekuk gitu dong mukanya," ujar Arini seraya mengelus rambut anaknya.

"Dari tadi juga sebentar-sebentar terus, tapi nggak date─"

"Tuh 'kan mereka sampe, duduk yang bener sekarang," suruh Arini yang sedang menunjuk ke arah belakang Nata dengan bola matanya.

Benar saja, beberapa menit kemudian Arini menyuruh Nata untuk berdiri menyambut kedatangan keluarga dari sahabat bunda itu.

Mereka datang dari arah belakang Nata ─yang sama sekali tidak penasaran dengan siapakah yang datang itu. Satu persatu tamu yang sangat ditunggu segera menyalami keluarga Acapella. Kemudian mereka duduk di kursi yang telah dibooking oleh Arini.

"Natasya, kenalin itu om Andito dan isterinya, tante Yuanita. Kalau yang disana, tante Mustika dan anaknya, Audy," bisik Arini kepada anak bungsunya. Kemudian Nata tersenyum ramah kepada semuanya yang hadir di meja makan ini.

Selanjutnya Nata hanya mendengarkan cerita-cerita mereka saat masih SMA dulu ─yang mana cerita itu sama sekali tidak dapat Nata mengerti. Mulai dari Oom Andito si pembuat onar, tante Mustika yang jadi jagoan, hingga Arini yang pendiam dan tidak bisa marah mereka ceritakan penuh dengan tawa.

"Yah, kok masih ada bangku yang kosong? Kita kelebihan ya bookingnya?" Bisik Nata yang baru menyadari ke kosongan bangku itu setelah sepuluh menit kedatangan tamu mereka, kepada Acapella yang duduk di sebelahnya.

I'm Into You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang