Duapuluh Tiga - A Chance

93 12 3
                                    


"A for Alfan?"

Nata refleks menutup buku coret coretannya seraya mendongakkan kepala ke arah sumber suara. Terlihat sosok kakak perempuannya sudah duduk di sebelahnyan. Lalu ia tersenyum kepada Nata penuh makna. "Jadi ceritanya adek kesayangan gue udah nemuin cinta sejatinya nih?" ledek Nafisya seraya merangkul Nata.

"Apaan sih, nggak. Jangan nyebar gosip!" elak Nata seraya memanyunkan bibir tidak suka.

"Jujur aja sama gue," kemudian Nafisya mencolek-colek dagu adiknya, usil.

"Itu udah jujur, Kak. Udah ah, sana pergi. Gue lagi pengin sendiri!" usir Nata yang tidak mau diledek lebih jauh oleh Nafisya. Sebelum akhirnya Nafisya tersenyum jahil seraya berjalan mundur keluar dari kamar Nata. "Semoga lo belom telat ya, Ta. Good luck."

Setelah dipastikan Nafisya sudah kleuar dari kamarnya, sesegera mungkin Nata mencoret huruf A yang tanpa sadar ia buat dan melemparnya sembarangan ke lantai, masa bodo.

Drrtt.. drttt..

Ifan Grahardi: gramedia kuy

Setelah melihat pop up notifikasi pada ponselnya, Nata segera berjalan menuju atas kasur sambil mengetik balasan untuk sahabatnya itu.

Setelah melihat pop up notifikasi pada ponselnya, Nata segera berjalan menuju atas kasur sambil mengetik balasan untuk sahabatnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nata: ngapain?

Ifan Grahardi: numpang ngadem

Ifan Grahardi: ya beli buku lah cinta

Ifan Grahardi: gabut di rumah

nata: mager ah

Ifan Grahardi: gue beliin novel deh

nata: beliin 5 ya!!!!!

Ifan Grahardi: dikira uang gue daon

nata: yaudah kalo gt gue mager.

nata: jgn ganggu2 aku lg.

nata: bye.

Ifan Grahardi: jangan 5

Ifan Grahardi: 2 aja lah

Ifan Grahardi: lg krisis moneter cuy

nata: 4

Ifan Grahardi: 3

nata: deal!

nata: otw mandi

Ifan Grahardi: gue sampe harus udah selesai

nata: siap bos!

Sambil bersenandung kecil, Nata mengambil handuk yang akan dikenakan untuk mengeringkan tubuh setelah mandi. Sebenarnya Nata ingin sekali keluar rumah, namun sayang taka da seorangpun yang mengajaknya peri. Hingga akhirnya, Ifan lah satu-satunya orang yang memiliki inisiatif untuk mengajak Nata pergi.

I'm Into You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang