Sembilan - I Can't Leave You

147 26 3
                                    

"Kenapa susah banget sih masukin bola ke ring!" maki seorang gadis di tengah lapangan kepada si bulat berwarna oranye yang sedang ia pantulkan ke tanah.

Seperti biasa, hari ini adalah jadwal kelas X MIPA 1 mengikuti mata pelajaran olahraga. Sebagai pemanasan mereka harus jogging mengitari lapangan sebanyak 5 kali, lalu sit up 20 kali, dan push up 20 kali.

Sungguh melelahkan.

'Ini sih sama aja ngebunuh gue pelan-pelan!' batinnya selalu sama saat mendengar suara peluit milik pak Benny yang menjadi ciri khasnya.

Ia membungkukkan tubuh sambil memegangi lututnya yang semakin lama semakin terasa lemas seperti jelly. "Fan, masa bola yang gue lempar gak masuk-masuk sih!"

Sahabatnya itu malah mentertawakan dirinya.

"Ih gak ada yang perlu diketawain, tau!" gerutu Nata seraya melemparkan bola itu kesembarang arah. Sedangkan bola itu terus memantul, memantul, dan memantul. Hingga,

"Woi, siapa nih yang ngelempar bola ke kepala gue?!" teriak seseorang dari kejauhan.

Dengan panik Nata langsung mengumpat di balik tubuh Ifan dan Jovi yang juga berada di sana. Orang itu menatap sinis ke arah mereka.

*****

Seperti kegiatan rutin, meja nomor sembilan sangat ramai dengan suara tawa yang menggema di udara. Terutama Difa. Ia yang baru saja mendapatkan cerita konyol yang terjadi beberapa saat tadi, langsung menertawakan Nata histeris.

"Lagian sih lo nat, main lempar asal aja. Kena 'kan tuh akibatnya," ucap Difa berulang kali.

Flashback on

"Woi, siapa nih yang ngelempar bola ke kepala gue?!" teriak seseorang dari kejauhan.

Dengan panik Nata langsung mengumpat di balik tubuh Ifan dan Jovi yang juga berada di sana. Orang itu menatap sinis ke arah mereka.

"Lo berdua, minggir!"

Ifan dan Jovi tetap diam di tempat. Mereka hanya saling bertukar pandangan menatapi cewek dengan paras sangar di hadapan mereka.

"Gue bilang, minggir!"

Cewek itu akhirnya kehabisan akal mengahadapi Ifan dan Jovi yang tidak mau menyingkir dari tempatnya. Kemudian tanpa aba-aba ia mencubit lengan mereka bergantian.

Mau tidak mau Ifan dan Jovi memilih pergi sebelum tangannya semakin biru. Dan meninggalkan Nata yang sedang berkomat-kamit ketakutan.

"Lo.. Natasya Karin?!" ujar cewek itu sinis. Nata yang kaget dibuatnya segera membuka mata dan mengerutkan kening.

'Kok dia kenal gue sih? gue aja nggak kenal dia.'

"Iya, gue Natasya Karin."

"Maksud lo apa sih ngelempar bola ke kepala gue?!" Cewek itu balas melempar bola ke arah kening Nata. Tapi gagal, karena Nata berhasil menangkis bola dengan baik menggunakan tangannya. Meskipun berujung cenat-cenut, sih.

"Sorry, gue nggak sengaja."

Ia menggeram kesal dan memulai aksinya.

Rambut Nata dijambak dengan keras, hingga tidak mampu melawannya. Banyak pasang mata menontoni mereka dari koridor. Ada pula yang menontoni mereka dari lantai atas.

"Lo gila, ya? Lepasin!"

"Jangan coba-coba nyari masalah sama gue!" bentak cewek itu kasar.

I'm Into You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang