Part 84 : We Need to Stop Him

114 7 2
                                    

Kelvin dan kedua temannya menaiki tangga untuk naik ke lantai atas..

Masih ada beberapa penjaga saat Kelvin mencapai lantai dua..

Tiga orang menghadang mereka bertiga

"Kalo mau lewat sini, lu langkahin mayat kita" ucap salah satu penjaga itu

"Baik, tapi gw kasian aja..
jadi ga bakal sampe ngebunuh lu kok" balas Kelvin menganggapi dengan santai

"Waah songong nih anak, hajaarr!!" teriak penjaga yang kedua
Lagi-lagi mereka harus dipaksa "bekerja" ekstra keras..
Kelvin Razaqa Michael sudah terluka cukup parah di bagian-bagian tubuhnya..

Tetapi mereka diwajibkan untuk melawan tiga orang di depannya ini

"Hufft" Kelvin menghela nafas sejenak
dan kemudian berlari kearah para prnjaga itu diikuti oleh ketiga temannya di samping kiri kanannya

Perkelahian tak terelakkan..
Jelas menguras tenaga Kelvin dan teman-temannya..

Para penjaga berhasil menyerang Kelvin cs lewat tendangan dan pukulan ke arah wajah..
Kelvin mengelap darah di sudut bibirnya dan kembali berkelahi
Sementara kondisi Razaqa dan Michael tak jauh berbeda dengan Kelvin..

Para penjaga itu diuntungkan karena mereka masih segar dan staminanya masih kuat, sementara mereka bertiga sudah berkelahi cukup banyak di lantai bawah tadi

BRUUK..

"Hahaha.. cuma segini kemampuan lu pada ??" tanya salah satu penjaga itu dengan sombongnya

"Uggh" Kelvin cs melenguh kesakitan..

Wajah Razaqa sedikit membengkak di bagian pelipis matanya karena terkena pukulan cukup kencang tadi

Di lain tempat, ada dua orang wanita di tempat yang berbeda yang juga seperti
ikut merasakan apa yang Razaqa dan Michael rasakan

Ya, itu adalah Michelle dan Shani, entah kenapa mereka memecahkan gelas saat mereka ingin minum pada sore hari itu..

PRAAANG

Suara gelas pecah

"Duuh kenapa firasat aku ga enak gini sihh ?" pikir Michelle dalam hati sambil membersihkan pecahan gelas yang terjatuh di lantai

Memang sedari tadi Michelle mencoba Line dan BBM Razaqa, tetapi kekasihnya itu tidak kunjung membaca apalagi membalas pesannya

"Razaqaa kamu dimana ?" lanjutnya lagi membatin
Di tempat lain, tepatnya di rumah Shani..

Setelah dia habis memecahkan gelas

"Kenapa aku langsung kepikiran Michael ya??" batin Shani dalam hati

"Shaann ada apa?" tanya Mamanya dari arah ruang tamu

"Aah.. ga apa Maah.. cuma tadi Shani mecahin gelas..
maaf ya Maah" ucap Shani menyesal

"Iya gapapa kok sayang, udah.. biarin Bi Ijah yang bersihin pecahan gelasnya..
Kamu mandi gih sayang, udah sore juga" perintah Mamanya

"I..Iya maah" jawab Shani lesu kemudian berlalu meninggalkan Mamanya
Balik ke rumah Andre

"Aaaa tollooongg... Drre.. jangan lakuinn ittu, aku mohoon" Andela sangat ketakutan sekali disaat Andre semakin mendekat kepada dirinya dan naik ke kasur

"Haha.. teriak aja sekenceng kamu..
kamar ini kedap suara, ga bakal kedengeran dari luar" balas Andre dengan senyuman

Wajah Andela sudah memucat, dari dahinya, keringat dingin mengucur..
Dia sangat ketakutan sekali

"Viiin, aku harap kamu dateng kesini" batin Andela dalam hati

Andela kemudian berusaha untuk kabur dan langsung bergegas lari kearah pintu..
Tetapi Andre sangat cekatan dan langsung menangkap Andela kembali

Wrestling & Love (Fanfiction JKT48)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang